Kampanye Akbar PDIP di Medan
Kampanye Akbar, Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Tak Ragu dan Takut Dalam Menentukan Pilihan, : Lawan
Selanjutnya, Edy juga menyinggung terkait kesehatan dengan memfungsikan secara efektif ratusan rumah sakit di Sumut.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pasangan Calon Gubernur Sumut nomor urut dua Edy Rahmayadi-Hasan Basri menyampaikan visi misinya di Kampanye Akbar yang digelar di Lapangan Sejati Medan, Minggu, (10/11/2024).
Dalam penyampaian visi misi itu, Cagub Sumut Edy meminta masyarakat untuk tidak takut akan adanya gangguan dan tidak ragu dalam Pilgubsu 2024 ini.
"Jangan ragu, jangan takut gangguan, lawan," katanya disambut teriakan para pendukung dengan meneriakkan lawan.
Dalam memberikan visi misi, Edy berjanji apabila terpilih kembali menjadi Gubernur Sumut, ia akan memprioritaskan dalam bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, maupun pariwisata.
"Sumut masih berada dalam 9,8 tahun, berarti 6 tahun SD ditambah SMP 3 tahun baru 9 tahun. Berarti belum ada yang lulus SMA rata-ratanya," ujarnya.
Selanjutnya, Edy juga menyinggung terkait kesehatan dengan memfungsikan secara efektif ratusan rumah sakit di Sumut.
"Kedua, kesehatan memfungsikan 624 Rumah Sakit khusus puskesmas. Puskesmas di tiap kecamatan harus benar kita jawab tantangan dari rakyat," jelasnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat membahas soal adanya kecurangan dan kebebasan demokrasi pada Pilkada Sumut.
Hal itu disampaikannya dalam kampanye akbar Paslon Gubernur nomor urut dua Edy-Hasan dan Paslon Walikota Medan nomor urut dua Prof Ridha-Hasan.
Dalam sambutannya, Djarot mengajak masyarakat yang memilih pemimpin yang tidak suka berkhianat, selingkuh dan melecehkan demokrasi.
"Tahu bedanya pahlawan dan penghianat? Kalau penghianat itu tidak setia kepada konstitusi," jelasnya, pada saat memberikan sambutan kampanye akbar yang digelar di Lapangan Sejati Kecamatan Medan Johor,Minggu (10/11/2024).
Djarot juga membahas tentang Medan Blok yang pernah disebut dalam persidangan Gubernur Maluku Utara.
"Mereka disebut penghianat kalau dia jual beli tambang untuk kemakmuran dirinya sendiri dan kelompoknya. Karena itu akan merusak alam Indonesia. Para penghianat itu menjual izin tambang untuk merusak alam Indonesia yang kita cintai," jelasnya.
Dikatakannya, Penghianat itu, bisa mati berkali-kali sementara pahlawan hanya mati sekali.
"Pilihlah pemimpin yang tidak berhianat dan tidak selingkuh. Jika pada istri saja dia selingkuh bagaimana dengan rakyat," ucapnya.
Kampanye Akbar, Paslon Wali Kota Medan Ridha Dharmajaya Pamer Profesi dan Jabatan |
![]() |
---|
Ribuan Pendukung Edy-Hasan Kampanye Akbar, Edy : Lawan, Djarot : Jangan Pilih Pengkhianat |
![]() |
---|
Edy-Hasan dan Ridha-Rani Kompak Nyanyikan Lagu Iwan Fals yang Berjudul Bongkar di Kampanye Akbar |
![]() |
---|
Djarot Bahas Demokrasi dan Blok Medan di Kampanye Akbar Edy-Hasan, Bobby-Surya |
![]() |
---|
Kampanye Akbar PDI-P, Sofyan Tan Orasi Pendidikan dan Entaskan Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.