Berita Medan

Banyak Satwa Mati, Dokter Hewan Medan Zoo Sarankan Satwa untuk Dikawinkan, Ini Kata PUD Pembangunan 

Agung mengatakan, ada lima unsur  yang harus dipenuhi oleh  satwa yang berada di kebun binatang. Salah satunya  breeding.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Seekor harimau Sumatera di Medan Zoo Anggi (23) sedang berbaring lemas di kandangnya, kamis (14/11/2024). Anggi sekarat, karena  faktor usia dan sedang mengalami penyakit komplikasi. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Dokter Hewan Medan Zoo  Agung Muhammad Syah menyarankan, agar satwa-satwa di Medan Zoo untuk dilakukan breeding (perkawinan).    

Menurut Agung, breeding ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk pihaknya agar satwa di Medan Zoo tetap bertahap.

Agung mengatakan, ada lima unsur yang harus dipenuhi oleh  satwa yang berada di kebun binatang. Salah satunya breeding.

"Semua satwa di sini seharusnya, dari lima unsur ini salah satunya mereka bebas breeding atau untuk melakukan perkawinan," jelasnya, Senin (18/11/2024). 

Terkait masalah breeding, kata Agung pihaknya sudah berkali-kali berdiskusi untuk melakukan breeding. 

"Kita breeding itu tujuannya bukan untuk menambah koleksi satwa. Tetapi, kita juga memikirkan satwa di sini  usianya masih produktif tapi sampai satwa itu mati, ia tidak memilki keturunan," katanya. 

Dengan satwa tidak melakukan breeding, kata Agung itu sangat menyiksa mereka (satwa).

"Sudah mereka di kandang, mereka tidak breeding, itu menambah penyiksaan mereka dan membuat stress satwa tersebut," jelasnya. 

Dikatakannya, tantangan saat ini tinggallah breeding para satwa. 

"Semua sudah kita lakukan perbaikan kandang, manajamen pakan dan pola di Medan Zoo tantangan selanjutnya ini hanyalah breeding dan mencari genetik baru untuk mengawinkan me," ucapnya.

Untuk itu, kata Agung ia berharap di Tahun 2025  itu satwa Medan Zoo bisa di breeding sehingga melahirkan satwa satwa baru yang menarik masyarakat.

"Selama ini satwa di Medan Zoo mati terus. Kalau mati semua kita mau dapat dari mana lagi satwanya. Medan zoo jadi kosong. Maka dari itu mau tidak mau satwa di Medan Zoo harus di breeding," jelasnya.

Pihaknya tidak mungkin melakukaan breeding satwa yang ada di Medan Zoo. Sebab, mereka semua adalah sedarah dan satu induk.

"Untuk itu  kami masih mencoba dimana ada lembaga konservasi yang mau kita lakukan pertukaran genetik," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan   Ardian Surbakti mengatakan, pihaknya sedang melakukan upaya kolaborasi  dan komunikasi dengan BKSDA dan DKLH   untuk melakukan pertukaran satwa. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved