Antisipasi Kericuhan, Polres Dairi Gelar Simulasi Pengamanan di TPS

Polres Dairi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar simulasi pengamanan lokasi TPS.

TRIBUN MEDAN/HO
PERSONEL Polres Dairi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar simulasi pengamanan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di halaman Mapolres Dairi, Jumat (22/11). Dalam simulasi tersebut, dijabarkan apa-apa saja yang dilakukan saat berada di dalam TPS, mulai dari proses pendaftaran, hingga penghitungan surat suara. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Polres Dairi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar simulasi pengamanan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di halaman Mapolres Dairi, Jumat (22/11/2024).

Dalam simulasi tersebut, Komisioner KPU Dairi, Asih Firmansyah Solin menjabarkan apa-apa saja yang dilakukan saat berada di dalam TPS, mulai dari proses pendaftaran, hingga penghitungan surat suara.

Pengamanan  yang dilakukan yakni saat petugas kepolisian mendapat informasi bahwa terjadi kericuhan di lokasi TPS. Petugas pun tampak dengan sigap mendatangi lokasi kejadian. Saat itu juga, petugas pun langsung memberikan perlindungan terhadap petugas KPPS dan kotak suara yang menjadi objek vital dalam Pilkada kali ini.

Dalam kesempatan itu, Wakapolres Dairi, Kompol Husnil Mubarok Daulay mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan personil dalam melakukan pengamanan.

"Hal ini menegaskan komitmen kami dari pihak kepolisian yang siap memberikan pelayanan saat berada di TPS," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Dairi Gelar Rapat Koordinasi Desk Pilkada Dairi, Berikut Kesiapannya!

Selain itu, Wakapolres menegaskan kepada personil untuk mengetahui apa-apa saja tugas dan tanggung jawabnya saat proses pengamanan berlangsung. "Sehingga petugas mengetahui bagaimana proses mekanisme pengamanan baik yang berada di TPS, maupun pengamanan kotak suara, " tutupnya.

Sementara itu, Asih Firmansyah Solin menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik rawan terjadi kericuhan. Salah satunya saat proses pendaftaran, di mana jumlah pemilih sangat tinggi dan belum sempat terlayani oleh petugas KPPS.

"Kegiatan ini kita juga menggambarkan bagaimana titik-titik yang rawan terjadinya kericuhan, sesuai dengan waktu saat proses pendaftaran, atau kehadiran pemilih yang begitu banyak, itu berpotensi menjadi bermasalah," kata Asih.

Dirinya berharap, petugas bisa memberikan pengamanan baik kepada kotak suara maupun petugas KPPS. (cr7/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved