Upaya Memaksimalkan Pembinaan Kemandirian WBP, Lapas Rantauprapat Fasilitasi Kegiatan Menjahit
Sebagian dari warga binaan di Lapas Kelas IIA Rantauprapat bisa mengasah kemampuan dan menghasilkan sebuah karya. Kamis (21/11/24).
TRIBUN-MEDAN.com, RANTAUPRAPAT - Menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut), tidak lantas membuat warga binaan tidak bisa berkreasi. Bahkan, sebagian dari warga binaan di Lapas Kelas IIA Rantauprapat bisa mengasah kemampuan dan menghasilkan sebuah karya, Kamis (21/11/24).
Kegiatan menjahit ini diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis yang dapat digunakan WBP dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha mandiri setelah masa pembinaan.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka dalam menjalani masa pidana dengan lebih produktif.
Kalapas Kelas IIA Rantauprapat melalui Kasubsi Pengelolaan Hasil Kerja, Juliandri Hutapea menjelaskan bahwa ada banyak pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Rantauprapat.
Salah satunya yaitu Pembinaan Kemandirian Menjahit, Kegiatan Kemandirian ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan wbp dalam bidang menjahit, serta memberikan peluang bagi mereka untuk saling bertukar pengalaman dan ilmu yang dapat digunakan setelah menjalani masa pidana.
Baca juga: Komitmen Bersih dari Narkoba, Lapas Binjai Tes Urine Pegawai dan Warga Binaan
Adanya kegiatan kemandirian menjahit di dalam lapas memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk saling belajar dan menguasai keterampilan baru. Mereka dapat mengembangkan teknik menjahit, memahami pola-pola busana, serta mengasah kemampuan dalam mengoperasikan mesin jahit.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam hal peningkatan keterampilan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan kreativitas dan rasa percaya diri mereka.
"Dengan adanya kegiatan Pembinaan Kemandirian Menjahit diharap warga binaan mampu memanfaatkannya sebagai modal usaha setelah mereka selesai menjalani masa pidana. Dengan mengembangkan kemampuan menjahit, mereka dapat membuka usaha jahit di rumah mereka sendiri atau bekerja di bidang industri tekstil dan fashion. Hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk menghasilkan pendapatan, membangun kemandirian, dan mempersiapkan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat," Pungkas Juliandri Hutapea. (*)
STATEMENT Kabid HAM Flora Nainggolan Usai Tinjau Rumah Darma Ambarita yang Terisolasi di Samosir |
![]() |
---|
Komitmen Awal Tahun Menuju Indonesia Emas, Lapas Padangsidimpuan Hadiri Apel Bersama Awal Tahun 2025 |
![]() |
---|
Langkah Awal di Tahun 2025: Lapas Pematangsiantar Resmikan Green House Demi Program Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Jajaran Lapas Labuhan Ruku Ikuti Apel Bersama Awal Tahun 2025 |
![]() |
---|
Menkum Supratman Andi Agtas Tinjau Progres Pembangunan Gedung Kanwil Hukum Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.