TRIBUN WIKI
Apa Itu Kabut Adveksi, Fenomena Alam yang Menyelimuti Bali, Simak Penjelasannya
Kabut adveksi adalah kabut yang terbentuk saat udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin. Ini merupakan fenomena alam biasa akibat cuaca.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir sejumlah kawasan di Bali tertutup kabut.
Jarak pandang di wilayah seperti Badung Selatan, termasuk Kuta, Kuta Selatan, terbatas akibat adanya fenomena alam kabut adveksi.
Sejumlah masyarakat mengakui bahwa kabut lebih tebal dari hari-hari sebelumnya.
Baca juga: Fenomena Hujan Salju di Gurun Gersang Al-Jawf Arab Saudi, Benarkah Tanda Kiamat?
Lantas, apa sih kabut adveksi ini?
Kenapa fenomena alam ini bisa terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan itu, sebelumnya mari kita bahas apa itu kabut.
Penjelasan Tentang Kabut
Kabut adalah awan yang turun mengenai daratan.
Kabut bisa tipis atau tebal. Jika kabut tebal, maka bisa sangat membahayakan bagi manusia.
Dikutip dari Kompas.com, kabut tebal akan menghalangi jarak pandang manusia.
Baca juga: Fenomena Gunung Lawu Bertopi Sering Terjadi, Kenapa Bisa Begitu? Ini Penjelasan BMKG
Bahkan kabut tebal bisa menghalangi hingga menghalangi kita dari melihat benda yang besar seperti gunung, menara, atau jembatan.
Selain itu, kabut juga berbahaya jika terjadi di jalan raya, dunia penerbangan, dan kelautan.
Keterbatasan jarak pandang akan membuat oengemudi sulit memprediksi jika ada bahaya atau kendaraan lain di depannya.
Kabut muncul ketika air menguap, kemudian menjadi titik-titik air dan memadat.
Baca juga: Fenomena Awan Berlubang atau Awan Cavum, Faktor dan Penyebab Terbentuknya Celah di Langit
Kabut terdiri dari uap air, maka dari itu kabut akan terasa sangat lembab.
Selain air, kabut juga mengandung unsur polutan lainnya seperti debu, asap, atau bahkan garam jika kabut terjadi di dekat laut.
Berdasarkan tingkat kelembaban dan suhunya, kabut bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba.
Macam-macam Jenis Kabut
Dilansir dari National Geographic, terdapat beberapa tipe kabut yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut pembahasannya.
Baca juga: Fenomena Alam Langka Mirip Tornado Terjadi di Tengah Danau Toba, BMKG Silangit Berikan Penjelasan
Kabut radiasi
Kabur radiasi terjadi pada malam hari saat panas yang dierap oleh bumi pada siang harinya dilepaskan ke udara.
Karena perpindahan panas dari tanah ke udara, maka terbentuklah uap air yang berkumpul menjadi kabut.
Karena datangnya panas dari tanah, posisi kabut ini sangat rendah. Bahkan sering disebut ‘kabut darat’.
Kabut lembah
Kabut lembah terbentuk di kaki gunung pada musim dingin.
Kabut ini terjadi ketika udara yang padat tidak bisa melewati gunung sehingga kabut mengumpul di lembah.
Kabut beku
Kabut dingin ini terjadi ketika uap air di dalam kabut membeku karena udara yang dingin.
Kabut ini biasanya menutupi puncak gunung dan terjadi pada daerah yang dingin namun lembab, seperi Skandinavia dan Antartika.
Kabut Adveksi
Kabut adveksi adalah kabut yang terbentuk saat udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin.
Proses tersebut disebut dengan proses adveksi. Pada proses ini, uap air akan memadat dan membentuk kabut.
Kabut adveksi ini biasanya terjadi di pantai tropis yang udaranya hangat lalu bertemu dengan air laut.
Pesisir Pasifik di Amerika Serikat, terutama di San Fransisco, sering tertutupi kabut adveksi karena airnya yang dingin namun udaranya hangat.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.