Longsor di Sibolangit

Dampak Longsor di Sibolangit, Aktivitas Wisata di Kabupaten Karo Sepi

Pasalnya, akibat bencana tersebut membuat arus lalulintas di jalur utama penghubung dari Kota Medan menuju ke Kabupaten Karo lumpuh total. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Suasana lalulintas dan aktivitas wisata di kawasan wisata kuliner Peceren, Berastagi, Kabupaten Karo, tampak sepi meskipun hari libur, Minggu (1/12/2024). Kondisi ini, disebabkan karena tidak adanya wisatawan yang datang akibat jalur Medan-Berastagi masih belum bisa dilintasi akibat longsor di kawasan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (26/11/2024) lalu, masih menyisakan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat.

Pasalnya, akibat bencana tersebut membuat arus lalulintas di jalur utama penghubung dari Kota Medan menuju ke Kabupaten Karo lumpuh total. 

Hingga Minggu (1/12/2024) ini, berdasarkan informasi yang didapat tim gabungan masih terus melakukan proses pembersihan material longsor yang terjadi di sepanjang jalan mulai dari Sembahe hingga Tirtanadi.

Hal tersebut, membuat lalulintas dari kedua arah masih belum bisa dilintasi oleh kendaraan umum karena material longsor yang masih belum seluruhnya bersih.

Sehingga, dikhawatirkan apabila jalan tersebut sudah dibuka akan membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas. 

Akibatnya, pada libur akhir pekan perdana di bulan Desember ini membuat aktivitas wisata di Kabupaten Karo tampak sepi.

Seperti pantauan www.tribun-medan.com, di kawasan Berastagi yang menjadi tujuan utama wisatawan dari berbagai daerah tampak lengang. 

Mulai dari objek-objek wisata baik alam maupun buatan, tampak kosong tak ada aktivitas wisata yang berarti.

Seperti di objek wisata Bukit Kubu, yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan kini bukit hijau tersebut terlihat berbeda. 

Hal lain juga terjadi di kawasan wisata kuliner Peceren, yang selalu disinggahi wisatawan terutama yang datang dari arah Kota Medan untuk santap siang maupun sekedar mencicipi camilan terlihat sangat sepi. 

"Sepi kali memang karena longsor itu kan bang, masih tertutup jalan. Biasanya hari Sabtu itu sudah rame di sini mau itu yang mampir makan atau yang melintas. Ini sudah beberapa hari ini sepi," ujar Rifqi Yudistira, salah satu pengusaha kuliner di kawasan tersebut. 

Arus lalulintas di sepanjang Jalan Jamin Ginting, tepatnya dari kawasan Tahura Berastagi hingga ke beberapa objek wisata yang tersebar di Berastagi juga tampak lengang.

Terlihat, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melintas didominasi oleh kendaraan milik warga seputar Kabupaten Karo saja. 

Tak hanya berdampak bagi objek wisata, tingkat kunjungan yang menurut akibat parahnya dampak bencana alam yang terjadi di jalur utama penghubung Kota Medan menuju Kabupaten Karo ini juga turut berdampak bagi turunnya tingkat okupansi sejumlah penginapan.

Tak hanya di kawasan Berastagi, pelaku usaha penginapan hingga di kawasan Tongging, Kecamatan Merek juga ikut terdampak. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved