TRIBUN WIKI

Silsilah Gus Miftah, Benarkah Keturunan Kiai dan Prabu Brawijaya? Gus Baha: Saya Gus Asli

Silsilah Gus Miftah atau nasabnya masih diragukan. Gus Miftah pernah mengaku keturunan Kai Muhammad Ageng Besari, ulama Ponorogo.

Editor: Array A Argus
Tribun Jogja
Gus Miftah 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus olok-olok yang dilakukan Gus Miftah terhadap pedagang es teh bernama Sunhaji kian melebar.

Meski Gus Miftah sudah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tapi warganet terus 'menguliti' lelaki asal Lampung ini.

Teranyar, warganet mempersoalkan silsilah Gus Miftah.

Warganet menanyakan, apakah benar Gus Miftah memiliki nasab kepada seorang kiai.

Baca juga: Profil Dejan Ferdinansyah, Pebulu Tangkis yang Kini Dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti

Sebab, dalam beberapa ceramahnya, Gus Miftah pernah mengklaim, bahwa dirinya merupakan keturunan ke 9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur.

Ia mengklaim, bahwa ayahnya bernama Muhammad Murodhi yang nasabnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Muhammad Ageng Besari.

"Ayah saya Muhammad Murodi punya bapak Kiai Muhammad Usman, punya bapak Kiai Muhammad Boniran, punya bapak Kiai Jalal Iman, punya bapak Kiai Karyonawi, punya ibu Nyai Madaru, punya bapak Kiai Ilyas, punya bapak Kiai Muhammad Besari. Dihitung berarti saya nomor 9 dari Mbah Muhammad Besari," kata Gus Miftah, dalam sebuah ceramah, yang kebetulan sempat direkam, dan videonya diunggah di akun Youtube @kanghasansantoso berjudul Silsilah Gus Miftah.

Baca juga: Profil Dewi Kam, Wanita Terkaya di Indonesia dan Asia Tenggara, Hartanya Tembus 4,9 Miliar Dolar

Tidak hanya mengaku dirinya sebagai keturunan kiai, Gus Miftah juga mengaku dirinya keturunan ke 18 dari Prabu Brawijaya.

Ia mengatakan, bahwa Kiai Muhammad Ageng Besari punya ayah bernama Kiai Anom Besari makamnya di Caruban. 

Kiai Anom punya bapak namanya Abdullah Mursad, makamnya di Kediri.

Abdullah Mursad punya bapak namanya Pangeran Demang II.

"Pangeran Demang II punya bapak namanya Pangeran Demang I, punya bapak namanya Susuhunan Wirasmoro, punya bapak namanya Panembahan Praworo, punya bapak namanya Sultan Trenggono, punya bapak namanya Raden Fatah, punya bapak namanya Prabu Brawijaya. Kalau diurutkan, berarti Miftah keturunan 18 dari Prabu Brawijaya," kata Gus Miftah dalam ceramahnya itu.

Baca juga: Profil Dian Siswarini, CEO XL Axiata yang Pilih Mundur dari Jabatannya

Namun, tak sedikit warganet yang masih kurang yakin dengan cerita Gus Miftah tersebut.

Apalagi ketika hal ini ditanyakan langsung pada Raden Kunto Pramono, ahli warisdan keturunan ke delapan Kiai Muhammad Ageng Besari.

Menurut Kunto, seperti dikutip dari tayangan Youtube JTV Madiun, pihaknya tidak menemukan nama Gus Miftah dalam silsilah keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari.

"Setelah saya cek, tidak ada," kata Raden Kunto Pramono.

Ia mengatakan, jika pun Gus Miftah mengklaim dirinya keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari dari Kiai Muhammad Ilyas, maka Raden Kunto Pramono menanyakan nasab yang lebih detail.

Baca juga: Profil Andi Tri Amalia, Perekrut Kurir Sabu Istri Gembong Narkoba Koko Jhon Masuk DPO BNN

"Dari istri ke berapa, putranya siapa-siapa dan sebagainya," kata Raden Kunto Pramono.

Sama halnya ketika masalah panggilan Gus pada diri Gus Miftah ditanyakan kepada ulama kondang Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Gus Baha awalnya mendoakan agar apa yang telah terjadi diampuni oleh Allah S.W.T.

"Kalau kata Nabi Yusuf, orang boleh cerita kelebihannya asal itu faktual," kata Gus Baha.

Ia pun menjelaskan berbagai hal, hingga akhirnya melemparkan guyonan yang membuat para peserta kegiatan di Universitas Islam Indonesia tertawa. 

"Memang saya termasuk Gus yang asli, itu jelas sekali," kata Gus Baha.

Profil Gus Miftah

Gus Miftah memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman

Ia lahir di Lampung, 5 Agustus 1981. 

Untuk riwayat pendidikannya sendiri, Gus Miftah diketahui mengikuti pendidikan MTs dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I'lum kemudian lanjut berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan mengambil program studi Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, angkatan 1999.

Kendati demikian, menurut laman Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya tersebut padahal tinggal menyelesaikan beberapa mata kuliah dan skripsi.

Lebih lanjut, Gus Miftah kemudian mendapatkan gelar SPd dari Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula setelah berhasil menjalani sidang skripsi terbuka pada 6 Februari 2023.

Saat ini, Gus Miftah memimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved