Sumut Terkini

Guru dan Murid SMA Negeri 1 Sigunung Pakpak Bharat Adakan Pameran Adat Suku Pakpak

Para siswa didampingi sang guru seni budaya, Doni Tambunan dan Yogi Ferdinan Simarmata, yang secara resmi membentuk Komunitas seni rupa.

|
HO
Kegiatan pameran budaya di Sapo Jojong Kecamatan Sitellu Tellu Tali Urang Jehe (STTU JEHE) Kabupaten Pakpak Bharat oleh guru dan murid SMA Negeri 1 Sigunung, Selasa (10/12/2024).   

TRIBUN-MEDAN.COM, STTU JEHE- Para siswa - siswi SMA Negeri 1 Sigunung mengadakan pameran budaya di Sapo Jojong Kecamatan Sitellu Tellu Tali Urang Jehe (STTU JEHE) Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (10/12/2024).

Para siswa didampingi sang guru seni budaya, Doni Tinambunan dan Yogi Ferdinan Simarmata, yang secara resmi membentuk Komunitas Komunitas Seni Rupa Sigunung.

Doni mengatakan, kegiatan ini merupakan komunitas seni pertama yang berlangsung di Kabupaten Pakpak Bharat.

Bahkan, kegiatan ini satu-satunya pameran yang dilakukan di luar lingkungan sekolah.

"Kalau selama ini pemuda-pemudi SMA di daerah rata-rata melakukan pameran di sekolah, mereka berani keluar dari zona nyaman-nya untuk merealisasikan konsep pameran yang mereka gagas," ujarnya.

Pameran tersebut berisikan atribut budaya suku Pakpak seperti tari-tarian, miniatur rumah adat Pakpak, dan ditambah dengan pertunjukan live musik dan bazar.

Dalam pembuatan miniatur rumah adat Pakpak, para siswa menggunakan barang daur ulang seperti sapu ijuk sebagai atap, dan kardus bekas sebagai bingkai.

"Barang daur ulang yang dimanfaatkan adalah kardus bekas yang dijadikan bingkai. Ada pula bahan alam seperti ijuk yang dijadikan atap miniatur Sapo Jojong,"katanya.

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, yang dimulai pada tanggal 7 Desember, dan akan dilakukan penutupan esok hari tanggal 10 Desember.

Doni mengaku tidak menyangka pameran tersebut bisa menjadi titik pusat bagi para masyarakat setempat.

Bahkan, beberapa pegawai mulai dari tingkat kecamatan hingga desa berbondong-bondong datang ke acara pameran tersebut.

"Pada saat pembukaan sampai sekarang banyak pengunjung yang datang untuk melihat dan kabar keberadaan pameran ini pun semakin menyebar. Karena yang tadinya target kami hanya dihadiri para pelajar dan orang tua, ternyata banyak pengunjung dari berbagai elemen yang datang, seperti para pegawai dari beberapa kantor mulai dari desa sampai kecamatan, " katanya.

Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari pengelola Sapo Jojong. Hal itu terlihat saat pihaknya ingin membayar uang sewa, namun diberikan secara gratis oleh pihak pengelola.

"Sebelum pameran, kami meminta ijin kepada pemilik Sapo Jojong ini dan menanyakan biaya sewa tempat. Namun, pemilik menolak kami membayar sewa, justru mereka merasa bangga dan senang kami berniat membuat sebuah acara kebudayaan di sini. Mereka katakan bahwa kami dapat mengadakan pameran di Sapo Jojong ini secara gratis, " sebutnya.

Kegiatan ini direncanakan akan menjadi event tahunan bagi siswa - siswi SMA Negeri 1 Sigunung. Doni berharap, pemerintah dapat memberikan langkah yang konkret dan mendukung kegiatan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved