Berita Viral

TERNYATA LAP Diduga Mau Liburan ke Eropa, Ngotot Minta Ganti Jadwal Piket hingga Pukuli Dokter Koas

LAP ternyata ngotot minta ganti jadwal piket lantaran diduga ingin pergi liburan ke Eropa. Hal ini pun menjadi pemicu Luthfi, dokter koas FK Unsri, d

Editor: Liska Rahayu
X/Aldhitama Ramadhan@AldhitamaR
Seorang sopir (driver) ibunda dari mahasiswa kedokteran menghajar dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya bernama Luthfi. (X/Aldhitama Ramadhan@AldhitamaR) 

TRIBUN-MEDAN.com - LAP ternyata ngotot minta ganti jadwal piket lantaran diduga ingin pergi liburan ke Eropa.

Hal ini pun menjadi pemicu Luthfi, dokter koas FK Unsri, dipukuli oleh pihak LAP di salah satu cafe di Palembang.

Disinyalir permasalahan tersebut diduga karena orang tua LAP, koas junior, merasa tak terima.

Mereka tak terima anaknya mendapat jadwal piket bertepatan dengan libur panjang Nataru (Natal dan Tahun Baru).

Dalam video berdurasi 12 detik tersebut, tampak korban menerima pukulan beberapa kali oleh seorang pria berbaju merah.

Seorang wanita paruh baya yang diduga adalah orang tua junior korban dan seorang perempuan yang juga merupakan dokter berusaha melerai tindakan penganiayaan.

Akibat penganiayaan ini, dokter koas berinisial MLH harus mengalami luka memar di bagian wajah dan satu matanya juga memerah.

Kini dokter kepala koas tersebut sedang mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Muhamad Hasan Palembang.

Lantaran mengalami luka cukup parah pada bagian gigi, mata, hingga muka.

Korban sendiri sudah membuat visum.

Ia juga telah melaporkan peristiwa ini ke SPKT Polda Sumsel.

Menanggapi kejadian penganiayaan dokter koas ini, netizen pun turut berkomentar.

Tak sedikit yang menyayangkan tindakan penganiayaan dokter koas tersebut.

"Kalau ga kuat mental mending jgn jadi dokter, ini baru pendidikan looh, lagi nyari ilmunya buat jadi dokter. Gimana nanti kalau sudah jadi dokter beneran, gimanapun kondisinya mau hari apapun yaa ya namanya dokter harus siap jaga dan melayani pasien kalau sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawabmu. Waakacawww!" akun @rimaadona.

"Kalau gak kuat mental jangan jadi dokter dek. Gempa, halilintar, natal, tahun baru, lebaran, tsunami, namanya dokter tetep jaga dan melayani pasien. Kasus ini Perkara gak mau jaga di hari besar, ribet pengen libur. Lalu keluarga ikut campur dengan kekerasan. Jadi dukun saja km," tulis akun @deswancapri menambahkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved