Pemkab Deliserdang Sudah Laksanakan Langkah Masif Tangani Stunting

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang telah melakukan berbagai langkah dimulai dari intervensi spesifik dan sensitif yang ditujukan langsung

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang, Ir Wiriya Alrahman MM, pada Rapat Review Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Deliserdang di Wing Hotel Kualanamu, Senin (16/12/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Permasalahan stunting merupakan isu kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang telah melakukan berbagai langkah dimulai dari intervensi spesifik dan sensitif yang ditujukan langsung kepada balita stunting di wilayah Deliserdang. 


Langkah tersebut telah dilakukan secara masif, seperti intervensi serentak penanganan stunting, pada bulan Juni 2024 lalu.


"Melalui intervensi ini, kita berupaya menangani penyebab langsung dan penyebab tidak langsung dari stunting," kata Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang, Ir Wiriya Alrahman MM, pada Rapat Review Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Deliserdang di Wing Hotel Kualanamu, Senin (16/12/2024).


Data balita stunting, lanjut Pj Bupati, telah diperoleh melalui Dinas Kesehatan. Balita yang mengalami gangguan gizi ditangani dengan pemberian makanan tambahan yang bersumber dari dana Puskesmas, Dana Desa (DD) dan dana dari program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).


"Program BAAS terbukti efektif dan sangat perlu kita lanjutkan tahun depan. Mengingat kebutuhan gizi adalah hal yang sangat krusial untuk dipenuhi pada anak stunting dengan keluarga kategori desil 1-5. Apabila anak stunting berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang sudah baik," jelas Pj Bupati.

Baca juga: Kecamatan Birubiru Juara Umum Porkab Deliserdang 2024


Pj Bupati meminta, Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan di desa harus melakukan pembinaan dan pemantauan secara komprehensif dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi anak stunting dan sudah mempunyai rekomendasi menu pangan bergizi dari ahli gizi. Hal itu sebagai dasar bagi desa untuk melakukan pembinaan dan untuk menggunakan dana desa yang ada.


"Beberapa langkah strategis yang perlu kita perkuat, antara lain edukasi gizi bagi remaja, pembinaan bagi calon pengantin (catin) agar memiliki pemahaman terkait kesehatan reproduksi dan gizi, pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting, penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Semua upaya tersebut harus terus kita tingkatkan kualitasnya demi mencapai target penurunan angka stunting yang lebih rendah," terang Pj Bupati lagi.


Pj Bupati berharap, rapat review tersebut bisa menghasilkan evaluasi mendalam terhadap upaya yang telah dilakukan. Sebab, perlu diketahui apa langkah-langkah yang sudah memberikan dampak nyata dalam penanganan stunting, serta sejauh mana pemanfaatan anggaran yang telah dialokasikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. "Dengan begitu, kita dapat menyusun strategi yang lebih efektif ke depannya," harap Pj Bupati.


Sebelumnya Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Deliserdang selaku ketua panitia pelaksana, Dr Drs H Citra Efendi Capah MSP menjelaskan, rapat review tersebut bertujuan untuk penguatan koordinasi dan komunikasi lintas instansi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Deliserdang.


"Kita ketahui, intervensi spesifik dan sensitif dalam mencapai target penurunan stunting menjadi indikator kinerja Bupati dan rapat review ini merupakan salah satu kegiatan dalam aksi 8 pada aplikasi Bangda tentang kegiatan percepatan penurunan stunting. Semoga pelaksanaan TPPS bisa berjalan sesuai harapan dan Deliserdang Bebas Stunting (D'Best) dapat terwujud," kata Pj Sekda.

 


Turut hadir, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Deliserdang, para pejabat Pemkab Deliserdang, dan lainnya. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved