Berita Viral
SEDERAT Fakta Siswi SMP Diracun Kakak Ipar di Palembang, Jasadnya Diletakkan di Belakang Lemari
Tersangka Rika Amalia (19) yang nekat mencampur racun potas di jamu adik iparnya yang masih siswi SMP, Aisyah Nur Fadilah alias ANF (13)
TRIBUN-MEDAN.COM - Tersangka Rika Amalia (19) yang nekat mencampur racun potas di jamu adik iparnya yang masih siswi SMP, Aisyah Nur Fadilah alias ANF (13), hingga tewas, dijerat pasal berlapis.
Rika Amalia alias RA (19), tersangka pembunuhan ANF (13) yang merupakan adik iparnya, diketahui membeli racun jenis potas lebih dulu melalui e-commerce sebelum melakukan aksinya.
Berikut ini sederet fakta kasus siswi SMP diracun kakak ipar di Palembang.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, motif pembunuhan didasari sakit hati terhadap korban.
Rika membeli racun potas pada Senin (2/12/2024) seharga Rp 47.000, kemudian mencampurnya dengan air mineral agar tidak mencurigakan.
Pada Rabu (18/12/2024), saat rumah sepi, Rika mengajak ANF meminum cairan tersebut dengan berpura-pura menjadikannya tantangan.
Rika menjanjikan uang Rp 300.000 jika korban berhasil menahan diri untuk tidak muntah.
“Setelah meminum racun, korban merasa mual dan berlari ke kamar mandi. Pelaku membiarkan korban lemas hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar Harryo dalam gelar perkara, Jumat (20/12/2024).
Setelah ANF meninggal, Rika menyeret jenazahnya ke dalam kamar dan menyembunyikannya di belakang lemari plastik.
Adapun luka-luka di tubuh korban disebabkan benturan akibat jatuh di kamar mandi, sementara penyebab kematian murni karena racun.
Pelaku Melarikan Diri
Setelah melakukan aksinya, Rika sempat berencana melarikan diri ke Lampung.
Ia bahkan mengirim pesan singkat kepada suaminya, Yuda (25) memberi tahu lokasi jenazah ANF disembunyikan.
Rika sempat berkilah bahwa minuman tersebut adalah bagian dari kontestasi berhadiah uang untuk 10 orang yang berhasil meminum tanpa keluhan.
Namun, polisi memastikan alibi itu hanya rekayasa pelaku. “Alasan yang disebutkan tersangka hanya untuk menutupi perbuatannya,” kata Harryo.
Jenazah ANF ditemukan di belakang lemari rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf IV, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Ibu kandung korban, Asmawati (57), mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, ANF sempat diiming-imingi uang Rp 300 ribu oleh Rika untuk meminum cairan yang disebut sebagai jamu.
“Saya pergi ke masjid untuk mengaji, saat pulang anak saya tidak ada di rumah,” ujar Asmawati, Kamis (19/12/2024).

Tersangka RA Dijerat Pasal Berlapis dengan Pembunuhan Berencana
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti kuat, seperti hasil otopsi dan keterangan saksi.
Bukti menunjukkan bahwa Rika telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan membeli racun jenis potasium melalui e-commerce.
“Tersangka dikenakan Pasal 76 tentang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” ujar Harryo dalam gelar perkara, Jumat (20/12/2024).
Motif dan Modus Pembunuhan
Harryo menjelaskan, motif pembunuhan diduga karena dendam pribadi terkait masalah rumah tangga tersangka.
Namun, detail motif tidak dijelaskan lebih lanjut karena melibatkan anak tersangka.
Modus pembunuhan dilakukan dengan mengiming-imingi korban uang Rp 300 ribu untuk meminum jamu yang ternyata berisi racun.
ANF yang tertarik akhirnya meminum racun tersebut tanpa curiga. Setelah itu, korban merasa mual hebat dan pergi ke kamar mandi.
"Korban kemudian jatuh di kamar mandi dan dibiarkan selama dua jam oleh tersangka," kata Harryo.
Setelah ANF tidak sadarkan diri, tersangka menyeret jenazah korban ke kamar dan menyembunyikannya di belakang lemari baju.
Saat keluarga korban mencari keberadaan ANF, tersangka mengaku tidak tahu.
Kemudian tersangka melarikan diri dan mengirim pesan kepada suaminya, mengabarkan bahwa adiknya telah tewas dan diletakkan di belakang lemari rumah tersangka di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf IV, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Langsung Ditalak Cerai Suami
Rika Amalia ditalak cerai Yuda (25) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/12/2024).
Yuda sangat marah ke istrinya itu karena tega membunuh sang adik yang masih berusia 13 tahun.
Yuda memilih menjadi seorang single parent (orangtua tunggal) dari bayi hasil pernikahannya dengan Rika Amalia yang kini sudah diamankan polisi.
Diketahui, Yuda menikahi Rika dan dianugerahi satu orang bayi laki-laki yang masih berusia 3 bulan.
"Anaknya masih bayi baru 3 bulan, laki-laki ," ujar Yusuf, ayah Yuda yang juga mertua Rika, Kamis (19/12/2024).
Setelah mengetahui dan mendapat pesan singkat dari istrinya, Yuda kata Yusuf sangat terpukul dan syok.
Ia langsung memberikan talak 3 kepada Rika.
"Langsung ditalak 3, cerai sama pelaku, karena tidak terima adiknya diperlakukan seperti ini sampai meninggal dunia," katanya.
"Jadi Yuda dan kami keluarga yang merawatnya (sang bayi). Tetap di sini, " katanya.
Yuda sehari-hari bekerja sebagai buruh di toko pakaian bagian gudang dengan penghasilan yang seadanya, berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.
"Kalau lagi ada rezeki bisa Rp 100 ribu, tapi kalau tidak ya mentok-mentok Rp 75 ribu," katanya.
Chat Rika ke Suami
Rika Amalia panik setelah adik ipar meninggal setelah meminum jamu tersebut.
Dirinya pun mengaku tak berani untuk mencari pertolongan lantaran rasa takutnya akan dipenjara hingga memilih untuk kabur.
Hal tersebut dimuat Rika Amalia lewat sebuah pesan whatsapp yang ditujukan kepada sang suami Yuda.
Berikut Isi Lengkap pesan WA Rika Amalia :
"Maafin aku, aku benar minta maaf aku dak tahu bakalan jadi cak ini. aku ditawari main minuman sama kawan aku buat 10 uwong. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT. Kalo dapat 10 uwong, itu mainan kami dari dulu," ucap RK seperti pesen WhatsApp nya.
Tapi aku Idak tahu bakalan cak ini. Aku cerita dengan dia (kawan aku-red) kalau aku punyo masalah dengan adek kamu. Alhasil aku kiro Dio baik dan idak tahunyo Adek kamu salah satu dari korban itu.
Aku dak tau harus apo aku panik aku dak tahu adek kamu masih hidup Idak itu, aku mau mintak tolong tapi aku takut (kalau) tiba-tiba aku dibawa di penjara dan dak pacak ngejelasin ke kamu. kalu aku benar bener dak tahu pasal itu 10 uwong mati lantak minuman itu.
Dan aku yang dicari polisi sekarang, ini aku tidak di rumah lagi, aku nyusul kawan aku yang buat ulah ini. Aku nak Dio yang tanggung jawab, aku bakalan cari Dio sampe dapat, aku terlalu takut Nak ngomomg sama keluarga kamu.
Mak kamu pun tau Aisa dah ngomong samo Mak kalo Dio disuruh minum jamu, pas aku lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dak tahu harus buat apo ini, aku lagi Nebus kesalahan aku, aku ke Lampung tempat kawan aku itu.
Aku janji aku bakalan bawak uwong itu di hadapan kamu maaf sekali lagi aku emang brengsek, kalo aku dak dapat uwong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo" yang hilang.
Sekali lagi Zen (anak-red), sama aku aku dak biso pisah sama Dio jangan pisahke aku biarlah Dio ku bawak mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar" syng samo kmu tapi ini kesalahan aku dak pantes kmu maafin," tulisnya.
(*/Tribun-medan.com)
TERKUAK Komunikasi Terakhir Diplomat Arya Daru yang Disebut Jadi Pemicu Kematian, Bukan Istri |
![]() |
---|
KERAGUAN Keluarga dan Tetangga Arya Danu Usai Polisi Simpulkan Sang Diplomat Akhiri Hidup Sendiri |
![]() |
---|
FENOMENA Pegawai Perempuan Gugat Cerai Suami setelah Terima SK Pengangkatan PPPK |
![]() |
---|
VIRAL Driver Ojol Lempar Uang ke Petugas SPBU Usai Dilayani Isi Bensin, Gelagatnya Disorot |
![]() |
---|
AKHIR Kasus Rosdewi VS Konsumen, Sempat Ribut Hingga Kena Suspend Gegara Rp30 Ribu: Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.