Berita Viral
PENGAKUAN Saksi Lihat Cekcok Bripka RH dan Nenek di Baubau, Bantah Ada Pemukulan
S (43) mengungkapkan tidak terdapat pemukulan melainkan saling dorong yang terjadi antara Bripka RH dan lansia inisial A tersebut.
LS pula menjelaskan Bripka RH sempat menarik korban A agar turun dari mobil serta membicarakannya dengan baik, namun korban A enggan melakukannya, sehingga saya sempat menghalangi Bripka RH untuk tidak membuat keributan dan kekerasan.
“Saya halangi. Setelah itu Bripka RH tarik lagi dia dari mobil, turun-turun kita bicara, kemudian tarikan kedua, korban A tarik rambutnya Bripka RH, direspon langsung pegang tangannya untuk lepas tarikan rambut,” bebernya.
Kata dia, Bripka RH juga memegang bagian kepala korban A namun sebab menggunakan jilbab, maka lepaslah jilbab korban tersebut.
“Jadi kalau ada pernyataan pemukulan di dalam mobil itu bohong, karena yang ada di dalam mobil itu cuma saya yang pertama yah, yang kedua itu saya dengan pak RT,”tambahnya.
Kronologi Versi Korban
Sebelumnya, Arnia, korban menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.
"Pemukulan pertama dia maju, dia putar menyampaikan, baru dia tarik. Pemukulan kedua terjadi saat debat bahasa, di situ maju mau pukul, dihalau beberapa orang, dia tetap mengamuk," ungkap Arnia saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tomba, Kecamatan Wolio, pada Minggu (29/12/2024).
Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Senin (16/12/2024) petang, ketika Arnia bersama suaminya berkunjung ke rumah adiknya di perumahan Wanabakti, Kecamatan Betoambari.
Ketika mereka sedang menumpang salat di rumah warga, Bripka RH, yang merupakan tetangga almarhum adik korban, tiba-tiba datang dan langsung menemui Arnia.
Bripka RH diketahui menghubungi seseorang dan memberitahukan bahwa Arnia berada di perumahan tersebut. Menurut Arnia, Bripka RH tiba-tiba mengamuk, memelintir tangannya, dan berusaha memukulnya.
"Saya sampaikan tidak usah ikut campur, dia putus urat malumu, ini urusan adek beradik," ujar Arnia.

Ia juga merasa heran mengapa Bripka RH, meskipun bukan anggota keluarga, ikut campur dalam masalah keluarganya.
Selanjutnya, Bripka RH dilaporkan memukul Arnia di bagian bahu kiri dan lengan kirinya, bahkan tendangan di lutut juga diterima. Penganiayaan semakin parah ketika seorang anggota keluarga Arnia merekam tindakan Bripka RH.
"Setiap dia habis memukul, dia bilang kita yang memukul dia. Kalau dia mendorong kita, dia bilang kita yang mendorong dia. Dia pintar, dia balikan bahasa," jelas Arnia. Kemarahan Bripka RH memuncak setelah mengetahui perbuatannya direkam.
"Setelah itu, dia tau kalau direkam, dia membabi buta, marah dan ingin mengambil handphone, saya pertahankan, dia tambah mengamuk," kata Arnia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.