Berita Viral
UPDATE Perburuan Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Jalan Tol, Sudah 4 Orang Ditangkap
Satu per satu pelaku penembakan terhadap Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil di rest area Tol Jakarta-Merak, ditangkap oleh kepolisian.
TRIBUN-MEDAN.com - Satu per satu pelaku penembakan terhadap Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil di rest area Tol Jakarta-Merak, ditangkap oleh kepolisian.
Hingga Sabtu (4/1/2025) siang, sudah empat orang yang diamankan. Kini, pelaku yang telah ditangkap akan diperiksa lebih lanjut.
"Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari Senin akan dirilis. Empat orang (pelaku ditangkap)," kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono, kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).
Diketahui, dua orang menjadi korban penembakan di minimarket rest area Tol Jakarta-Merak. Pemilik mobil rental, Ilyas Abdurrahman meninggal dunia. Sedangkan rekannya, RM mengalami luka berat dan sampai saat ini masih dalam kondisi kritis.
Sejauh ini baru dua pelaku yang terungkap di publik. Pertama, oknum prajurit TNI Angkatan Laut. Kemudian, Ajat Supriatna yang menyewa mobil milik Ilyas.
Sedangkan dua pelaku lainnya yang diamankan kepolisian, masih belum diketahui identitas dan perannya.
Adapun peran oknum TNI AL, selain melakukan penembakan, ternyata merupakan pembeli dari mobil rental milik Ilyas yang digelapkan.
Mobil yang awalnya disewa oleh Ajat Supriatna itu dibeli seharga Rp 40 juta.
Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf mengatakan, peran Ajat Supriatna dalam kasus ini adalah mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.
Setelah itu, mobil diserahkan ke seseorang berinisial IM yang merupakan penadah mobil curian.
"Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh cari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa," kata Alfian, dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (4/1/2025).
"Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil," sambungnya
Sementara, Ajat dijanjikan komisi sebesar Rp 5 juta untuk mobil yang berhasil diambil. Namun, uang komisi tersebut urung diterima karena berakhir ditangkap polisi. "Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya," terang Alfian.
Di sisi lain, dalam melakukan aksinya, Ajat memperoleh mobil rental tersebut dengan menggunakan identitas palsu.
Alfian mengatakan, Ajat mengubah tempat dan tanggal lahir di KTP. Dia juga sampai mengubah identitas di surat izin mengemudi (SIM).
"Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu," jelasnya.
Alfian menambahkan, Ajat Supriatna ditangkap di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pada saat ditangkap, Ajat tidak melakukan perlawanan dan kedua tangannya langsung diborgol.
Setelah penangkapan, pihak Polres Pandeglang menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara penangkapan terhadap oknum TNI AL dibenarkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dia berjanji pihaknya bakal menindak oknum tersebut jika terbukti bersalah.
"Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Jenderal Agus.

Kronologi Penembakan
Peristiwa penembakan ini berawal saat Ajat menyewa mobil Honda Brio dari rental milik Ilyas Abdurrahman, yang bernama Makmur Jaya Rental Motor. Mobil tersebut dipinjam selama tiga hari mulai Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).
Namun pada Rabu (1/1/2025), komunikasi dengan Ajat tiba-tiba terputus sebelum kejadian penembakan.
Anak kedua korban penembakan, Rizky Agam (24), mengungkapkan bahwa penyewa mobil itu memblokir nomor kontak setelah menyewa kendaraan.
Sementara anak pertama korban, Agam Muhammad (26) mengatakan bahwa pihaknya merasa curiga karena tiga GPS yang dipasang di mobil Brio, dua diantaranya sudah terpotong di daerah Pandeglang.
Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan sejumlah orang dari Makmur Jaya Rental Motor mengejar mobil tersebut.
Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, Pandeglang, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,' sambil nodong senjata," ujar Agam.
Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.
Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.
"Kami inisiatif ke polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke kapolsek," tutur Agam.
Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.
"Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan," ungkap Agam.
Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Insiden tersebut juga menyebabkan satu anggota tim rental mengalami luka tembak serius.
Kesaksian Pegawai Minimarket
Ahmad, pegawai minimarket di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, menjadi saksi langsung insiden penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman.
Ketika kejadian berlangsung, Ahmad sedang menjalankan tugasnya seperti biasa di dalam minimarket.
Menurut kesaksiannya, insiden dimulai dengan kedatangan seorang pria yang kemudian diketahui sebagai pelaku. “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet. Langsung saya jawab toiletnya enggak ada karena ini kan rest area, jadi saya tunjukkan toiletnya di luar,” ujar Ahmad, Jumat (3/1/2025).
Setelah memberikan informasi tentang lokasi toilet, Ahmad mengira pria tersebut pergi meninggalkan area minimarket. Namun, hanya beberapa menit setelah itu, Ahmad mendengar suara keributan di luar minimarket yang menarik perhatiannya.
“Nah, enggak lama dari itu terjadilah keributan. Setelah itu terjadilah penembakan,” ungkap Ahmad, masih mengingat jelas peristiwa yang membuatnya terguncang.
Ahmad sempat keluar untuk memastikan apa yang terjadi, tetapi langsung kembali masuk setelah melihat situasi yang kacau. Ketegangan semakin memuncak ketika Ahmad melihat Ilyas masuk ke minimarket dalam kondisi berlumuran darah.
“Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran, banyak banget,” katanya.
Ahmad mengaku trauma setelah melihat langsung korban, yang tampak sangat kesakitan dan berusaha mencari perlindungan. Dalam situasi itu, Ahmad dan beberapa pengunjung minimarket lainnya mencoba mencari perlindungan dari bahaya.
“Waktu itu saya benar-benar takut. Apalagi melihat korban terus mengeluarkan darah di depan mata saya,” tambah Ahmad.
Ahmad tidak hanya menyaksikan korban dalam kondisi terluka parah, tetapi juga mendengar beberapa tembakan yang membuat suasana semakin mencekam. “Saya hanya bekerja di minimarket, tidak pernah terpikir akan melihat kejadian seperti ini. Benar-benar mengerikan,” katanya.
Kapolsek Cinangka Diperiksa
Sementara itu, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan bersama sejumlah anggotanya kini diperiksa Propam Polres Cilegon, Polda Banten. Pemeriksaan ini untuk menindaklanjuti dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan.
Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara membenarkan adanya pemeriksaan terhadap AKP Asep dan anak buahnya. "Iya, (kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan," ungkap AKBP Kemas, Jumat (3/1/2025).
Korban diketahui sempat meminta bantuan Polsek Cinangka untuk pendampingan ketika melacak mobil yang digelapkan. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Polsek Cinangka.
Padahal, anak korban, Rizky Agam (24) mengatakan, sudah melampirkan bukti kepemilikan kendaraan, seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Selain itu, jarak antara Polsek Cinangka dengan lokasi mobil yang digelapkan itu juga dekat, hanya berkisar 200 meter.
"Jadi saya meminta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih Polsek," ujar dia.
Saat itu, para petugas kepolisian yang tengah piket sempat menelepon dan meminta izin kepada Kapolsek Cinangka. Namun, Kapolsek Cinangka menolak dan enggan mendampingi korban.
"Petugas yang piket pada malam itu sudah menelepon ke Kapolsek, tapi tetap dari Kapolsek mengatakan tidak bersedia," ungkap Rizky.
Alasannya, kata Rizky, karena belum ada laporan polisi (LP) dan pihak Polsek Cinangka menyangka jika para korban merupakan leasing. "Padahal kita sudah infokan kalau mobil itu mobil rental, mobil pribadi, kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci serep," tuturnya.
Mengenai pendampingan itu, AKP Asep membantah tudingan penolakan tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya hanya tidak ingin gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.
"Itu narasi bahwa menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak," jelas Asep melalui telepon, dilansir Kompas.com.
AKP Asep pun membeberkan, kala itu ada tiga orang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari dan mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil. Petugas meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tapi mereka tidak bisa menunjukkan.
"Karena mengaku dari leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas," jelas Asep.
Petugas yang sedang piket kemudian menyarankan agar korban membuat laporan resmi. Setelah itu, mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen. Namun, kata AKP Asep, orang yang sebelumnya datang itu tidak kembali lagi ke Polsek Cinangka.
Baru setelahnya, Polsek Cinangka menerima informasi mengenai penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang sekarang ini ditangani Polresta Tangerang. "Saya turut prihatin atas peristiwa ini," ujar Asep. (*/tribunmedan.com)
Penembakan Bos Rental Mobil
pelaku penembakan bos rental
Ilyas Abdurrahman
anggota TNI AL tembak bos rental
Kombes Baktiar Joko Mujiono
Polresta Tangerang
NASIB Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Rp9 Miliar Saat Pegawai yang Ambil Pergi ke Toilet |
![]() |
---|
USAI Dinonaktifkan dari DPR, Ahmad Sahroni dan Nafa Bakal Tak Dapat Gaji Tunjangan dan Fasilitas |
![]() |
---|
VIRAL Syahroni Eks Persija Diserbu Hujatan Warganet Gara-gara Nama Mirip Sahroni: Kabur Kemana Gua? |
![]() |
---|
SOSOK Ojol Pakai Sepatu Nike Air Jordan Saat Bertemu Wapres Gibran Buka Suara: Ini Rp200 Ribu |
![]() |
---|
PROFIL dan Harta Harry Azhar Kapolres Sinjai Diduga Pukul Demonstran Pakai Tongkat, Videonya Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.