Berita Viral

VIRAL Perusahaan Paksa Karyawan Telan Api Sebelum Kerja: Bisa Atasi Rasa Takut dan Percaya Diri

Baru-baru ini, viral di media sosial salah satu perusahaan di China yang melakukan tindakan berbahaya kepada karyawannya.

Editor: Liska Rahayu
SCMP
VIRAL Perusahaan Paksa Karyawan Telan Api Sebelum Kerja: Bisa Atasi Rasa Takut dan Percaya Diri 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial salah satu perusahaan di China yang melakukan tindakan berbahaya kepada karyawannya.

Perusahaan ini menuai kritik tajam di dunia maya setelah mewajibkan karyawan untuk melakukan aksi makan api.

Adapun alasan aktivitas ini dapat membantu mereka mengatasi rasa takut sekaligus membangun kepercayaan diri.  

Dalam kegiatan tersebut, karyawan diminta memasukkan cotton bud yang menyala api ke dalam mulut mereka.

Salah satu karyawan bernama Rongrong, mengungkapkan pengalaman ini sebagai bagian dari aktivitas membangun tim yang tidak masuk akal.

Biasanya aksi semacam itu biasa dilakukan dalam akrobatik, di mana api padam saat mulut ditutup dengan cepat karena suplai oksigen terputus. 

Namun, aksi ini membutuhkan pengendalian napas, menjaga kelembapan mulut, dan timing yang presisi, sehingga hanya aman dilakukan oleh profesional yang terlatih.  

Rongrong mengaku enggan mengikuti kegiatan tersebut, tetapi merasa terpaksa melakukannya karena khawatir akan kehilangan pekerjaannya.

Dia bekerja kurang dari setahun di perusahaan yang berbasis di provinsi Liaoning ini, yang beroperasi di bidang pendidikan, menurut laporan dari Xiaoxiang Morning News.  

Acara membangun tim ini berlangsung selama dua hari, melibatkan 60 peserta yang dibagi menjadi enam kelompok.

Menurut Rongrong, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menunjukkan semangat dan tekad kepada pimpinan perusahaan sebagai wujud komitmen untuk mencapai kesuksesan dan keuntungan.  

Praktik makan api dalam acara membangun tim dilaporkan cukup umum di China, dengan klaim bahwa hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi rasa takut, dan membuka potensi seseorang.

Sebuah perusahaan pembangunan tim di China timur bahkan menyatakan di situs webnya bahwa mereka menyediakan pelatihan khusus serta peralatan keselamatan untuk aktivitas tersebut.  

Namun, Rongrong merasa kegiatan ini melecehkan dan melanggar undang-undang ketenagakerjaan.

Ia berencana melaporkan perusahaan kepada pihak berwenang, sementara perusahaan itu sendiri belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved