Siswa Nunggak SPP Dihukum Guru

KEPSEK SD YAYASAN ABDI SUKMA SEMPAT TIDAK TAHU Siswanya di Dudukkan di Lantai Gegara Belum Bayar SPP

Kepala Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma, Juli Sari menjelaskan kronologi kejadian seorang siswanya berinisial MA, yang duduk di lantai

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Fariz

Kamelia yang merupakan seorang IRT itu sebelumnya mengaku memang hendak ke sekolah untuk membayar SPP anaknya itu. Sebab, hari Senin ia sudah diingatkan oleh wali kelas untuk melakukan pembayaran.

Terlebih, anaknya itu juga belum menerima rapor lantaran ditahan oleh pihak sekolah. Di sekolah, kata dia, aturannya yang berlaku memang demikian.

Namun, kata dia, ia sudah izin ke wali kelas soal SPP yang menunggak itu.

“Selasa ada di grup, buat ibu-ibu murid tolong kerja sama yang belum melunaskan tolong datang sekolah temui Kepsek kalau tak ada raport tak dibenarkan ikuti pelajaran,” kata dia.

“Akhirnya saya voice note via WhatsApp saya izin belum bisa datang itulah rencana saya rabunya saya datang,” jelasnya.

Pada Rabu, Kamelia pun menyusul anaknya dan mendapati anaknya itu duduk di lantai. Saat itu, kondisi anaknya berbeda dari teman-teman lainnya yang duduk di atas kursi.

“Saking penasaran saya coba tengok ke sekolah. Begitu saya masuk ke gerbang temennya ngejer semua sambil megang tangan saya. (Mereka bilang) Bu ambillah rapor dia, kasihan loh duduk di semen. Di situ saya nangis Ya Allah kok gini kali,” kata dia.

“Kalau satu jam sudahlah (tak apa), ini dari pagi bener-bener diasingkan,” kata dia.

Saat itu, Kamelia pun langsung mempertanyakan aksi gurunya itu.

“Sampai saya langsung datang ke depan pintu kelas (saya bilang) Ya Allah, Nak, kejam kali gurumu,” kata dia.

Akhirnya wali kelas dan Kamelia pun cekcok. Kamelia pun merekam momen itu.

“Saya bilang kok tega, kata dia kan sudah saya bilang, saya sudah suruh anak ibu pulang tapi anak ibu tak mau pulang kata dia,” kata dia.

“Akhirnya kami dibawa sama kepsek ke kantor untuk diluruskan. Saya tanya ke kepsek bener peraturan (kalau tak bayar SPP dihukum duduk di lantai)? Dijawab tidak ada,” kata dia.

Atas insiden ini, Kamelia pun mengaku sangat kecewa dengan pihak sekolah. Sebab, anaknya sempat menjadi trauma tidak mau sekolah.

“Ya Alhamdulillah sejak kejadian itu, anak saya Kamis sekolah dan duduk di kursi,” kata dia.

“Ayah mereka pergi ke Riau untuk bekerja bangunan, belum lama juga,” kata dia.

(cr5/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved