TRIBUN WIKI
Libur Imlek 2025 dan Cuti Bersama Hingga Perayaan Cap Go Meh
Libur Imlek 2025 jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025. Libur Imlek 2025 ini diikuti lebih dulu dengan cuti bersama, disambung libur Isra Miraj
TRIBUN-MEDAN.COM,- Mendekati akhir Januari 2025, masyarakat mulai mencari tahu jadwal libur Imlek 2025.
Seperti diketahui bersama, bahwa libur Imlek 2025 jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.
Hari libur Imlek 2025 merupakan tanggal merah, yang diikuti dengan cuti bersama.
Karena adanya libur panjang tersebut, masyarakat pun mulai mencari tahu jadwal pasti cuti bersama, untuk menyusun agenda kegiatan di tanggal merah.
Baca juga: Kenapa Imlek Identik dengan Kue Keranjang? Begini Kisah Legenda Raksasa Nian di Zaman China Kuno
Sebelum libur Imlek 2025, pemerintah menetapkan adanya cuti bersama di tanggal 28 Januari 2025.
Kebetulan pada tanggal tersebut merupakan malam tahun baru Imlek.
Setelah Imlek selesai, disusul libur lain berupa peringatan Isra Miraj 2025.
Ini juga merupakan tanggal merah.
Sehingga, pekerja kantoran yang mendapat jatah libur punya waktu luang hingga akhir Januari 2025.
Baca juga: Ramalan 12 Shio di Tahun Naga Kayu Imlek Kongzili 2576 di Tahun 2025, Bagaimana Fengsuinya?
Cap Go Meh
Masih menyangkut libur Imlek 2025.
Warga Tionghoa akan melaksanakan perayaan Cap Go Meh setelah Imlek.
Lantas, apa sih Cap Go Meh itu?
Tradisi Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang berarti malam ke-15.
Dikutip dari binus.ac.id, kata Cap Go memiliki arti angka 15, sedangkan Meh berarti malam.
Baca juga: Fengsui 2025 di Tahun Ular Kayu, Simak Bagaimana Ramalan 12 Shio Berikut Ini
Tahun Baru Imlek ditetapkan berdasarkan kalender perhitungan China.
Berdasarkan Keputusan SKB 3 Menteri, Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sementara perayaan Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.
Sehingga menurut perhitungan tanggal dalam kalender masyarakat Tionghoa, tradisi Cap Go Meh tahun ini akan dirayakan pada 14 Februari 2025.
Baca juga: 3 Shio yang Harus Bersiap Hadapi Tantangan di Tahun Ular Kayu 2025
Sejarah dan Asal Usul Imlek
Perayaan Imlek memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah berlangsung lebih dari 4.000 tahun, bermula dari Dinasti Shang (sekitar 1600-1046 SM).
Awalnya, Imlek dirayakan sebagai ritual penghormatan leluhur dan dewa untuk memohon kekayaan dan hasil panen melimpah.
Legenda populer mengisahkan tentang Nian, makhluk buas yang meneror penduduk desa setiap akhir tahun. Penduduk kemudian menemukan bahwa Nian takut pada kembang api, warna merah, dan suara bising.
Tradisi ini terus berlanjut hingga kini, dengan warna merah mendominasi dekorasi Imlek dan kembang api menjadi bagian penting perayaan.
Makna dan Tradisi Imlek
Imlek bukan hanya pergantian tahun dalam kalender lunar, tetapi juga momen penting bagi keluarga untuk berkumpul, merayakan kebersamaan, dan menghormati leluhur.
Beberapa tradisi yang umum dilakukan saat Imlek antara lain:
- Reuni Keluarga: Makan malam reuni pada malam sebelum Imlek menjadi tradisi penting, dengan hidangan khas seperti ikan (simbol kemakmuran), kue keranjang, dan pangsit.
- Angpao: Orang yang sudah menikah memberikan amplop merah berisi uang (angpao) kepada anak-anak dan yang lebih muda, sebagai simbol doa keberuntungan dan kesejahteraan.
- Petasan dan Kembang Api: Tradisi ini bertujuan mengusir roh jahat dan menyambut tahun baru dengan semangat baru.
- Membersihkan Rumah: Rumah dibersihkan sebelum Imlek untuk membuang nasib buruk dan menyambut keberuntungan. Namun, menyapu rumah dilarang pada hari pertama Imlek agar kekayaan tidak ikut terbuang.
- Mengunjungi Keluarga dan Teman: Tradisi saling mengunjungi dan mengucapkan selamat tahun baru, seperti "Gong Xi Fa Cai" (Selamat dan semoga sejahtera), juga sangat umum.
Perayaan Imlek dipusatkan pada penghapusan hal buruk dan lama, serta menyambut hal baru dan baik, sebagaimana dikutip dari Royal Museums Greenwich.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.