Polres Samosir

Pengamanan Humanis Warnai Eksekusi Lahan di Desa Maduma oleh Polres Samosir

Personel Polres Samosir menjaga suasana aman dan kondusif saat eksekusi lahan di Desa Maduma, mengutamakan pendekatan humanis.

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Personel Polres Samosir menjaga suasana aman dan kondusif saat eksekusi lahan di Desa Maduma, mengutamakan pendekatan humanis untuk menyelesaikan sengketa dengan damai."   

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Di balik ketegangan eksekusi lahan di Desa Maduma, Kecamatan Simanindo, terselip nilai-nilai humanis yang diusung oleh Polres Samosir, rabu (15/1/2025). Dengan pengamanan yang profesional dan penuh pendekatan kemanusiaan, proses hukum berjalan lancar tanpa gesekan, meninggalkan kesan damai bagi semua pihak yang terlibat.  

Dipimpin langsung oleh PS. Kabag Ops Polres Samosir, AKP Tito Juardi, 58 personel gabungan dari Polres Samosir, Polsek Simanindo, dan Koramil 01 Simanindo bahu-membahu menjaga kelancaran proses. Arahan tegas tetapi penuh empati diberikan oleh AKP Tito kepada anggotanya. "Utamakan sikap humanis dalam bertugas. Kita bukan hanya menjaga hukum, tetapi juga hati masyarakat," katanya.  

Pengamanan ini dirancang tidak hanya untuk memastikan kelancaran teknis eksekusi tetapi juga untuk meredam potensi konflik, mengingat kasus sengketa tanah kerap melibatkan emosi mendalam dari pihak-pihak yang bersengketa.  

Proses dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembacaan Surat Penetapan Pengadilan Negeri Balige oleh Panitera Riswan Harahap, S.H., yang memerintahkan pengosongan tanah objek sengketa. Sepanjang proses, komunikasi antara pihak pemohon, termohon, dan petugas berlangsung tenang, meski perasaan campur aduk tak terhindarkan di wajah para pihak yang hadir.  

Sekitar pukul 13.00 WIB, eksekusi selesai dengan penyerahan resmi tanah kepada pemohon oleh panitera. Semua pihak pulang tanpa konflik, meninggalkan pesan bahwa hukum bisa ditegakkan tanpa melukai rasa persaudaraan.  

Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu P. Marpaung, menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal pengamanan, melainkan juga hasil dari komunikasi yang dibangun sebelum pelaksanaan. "Penggalangan komunikasi yang intens dengan pihak-pihak terkait membuat semuanya lebih mudah. Kami ingin menciptakan suasana kondusif yang tidak hanya menyelesaikan sengketa, tetapi juga mengurangi luka di hati masyarakat," jelasnya.  


Keberhasilan pengamanan humanis ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan dengan hati bisa menyelesaikan masalah rumit. Polres Samosir berharap momen ini menjadi contoh bagaimana hukum bisa ditegakkan tanpa kehilangan sentuhan kemanusiaan. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua: hukum itu adil, dan dengan pendekatan yang tepat, juga bisa mendamaikan.(Jun-tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved