Berita Viral
SOSOK Siswa SD Bongkar Kebobrokan Guru di Nias, Tak Ada yang Ngajar, Telantar Tak Belajar 1 Bulan
Sosok siswa SD bongkar kebobrokan guru di Nias yang sudah lama tidak datang ke sekolah hingga muridnya nyaris satu bulan telantar dan tidak belajar
TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok siswa SD bongkar kebobrokan guru di Nias.
Baru-baru ini seorang siswa SD membongkar kebobrokan guru di Nias viral di media sosial.
Dimana dalam video tersebut, siswa SD negeri itu mengungkap bahwa tak ada guru yang mengajar di sekolahnya.
Bahkan para siswa yang semangat datang ke sekolah itu sudah nyaris satu bulan tak belajar.
Diketahui sekolah tersebut bernama SDN No 078481 Uluna'ai Hiligo'o Laowo Hilimbaruzo Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok @Risman_lase_, terlihat seorang siswa SD merekam suasana di SDN tersebut.
Sekolah yang masih beralaskan tanah itu terlihat hanya dihuni beberapa murid saja.
Diungkap sang murid, para guru sudah lama tidak datang ke sekolah.
"Halo bapak ibu, ini sekolah, ini keadaan gurunya, tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada," ungkap sang siswa SD perekam, dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Jumat (17/1/2025).
Baca juga: SEJARAH PSMS Medan, Pengusung Gaya Raprap yang Pernah Rajai Sepak Bola Indonesia, Kini Hendak Dijual
Bergerak ke arah ruangan sebelah ruang kelas, sang siswa memperlihatkan kondisi ruang guru.
Dalam rekaman tersebut tampak ruang guru tidak ada siapapun.
Di ruang guru tersebut hanya terdapat berkas usang yang diletakkan di lemari.
"Ini kantor, gurunya tidak ada sama sekali, satu orang pun," ujar sang siswa.
Sambil merekam, siswa SD tersebut bertanya ke rekannya terkait kondisi sekolah.
Siswa SD itu lantas curhat soal keadaan miris kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut yang bak mati suri.
Sebab diakui sang murid, para guru sama sekali tidak pernah datang ke sekolah hampir satu bulan.
"Gimana keadaan guru kalian?" tanya siswa SD.
"Keadaan guru kami tidak ada satu pun, cuma sering-sering tidak ada mereka pun, satu hari aja pun tidak ada, satu pun guru tidak ada," ujar murid yang lainnya.
Tak hanya itu, sang siswa juga mengurai kebobrokan sang guru.
Yakni para guru hanya datang ke sekolah untuk membunyikan lonceng saja lalu pergi lagi.
Baca juga: SIASAT Licik Indah Istri di Jember Nekat Buat Batu Nisan Suami Demi Tak Bayar Utang Rp750 Juta
Hal tersebut seolah memberi harapan palsu bagi para murid yang semangat bersekolah.
"Kalau datang guru kan, dipukul lonceng, padahal saya enggak dikasih pelajaran, cuma dipukul lonceng, udah pergi mereka. Udah satu bulan aja enggak ada mereka. Senin, Selasa, Rabu tidak ada. Sedikit lagi satu bulan, tidak ada mereka. Seperti itu sekolah kami," kata siswa SD.
Melalui video singkat itu, sang murid juga membagikan kondisi ruang kelas yang berantakan.
Tak seperti sekolah negeri lain di kota-kota besar, SD tersebut tampak dipenuhi debu dengan fasilitas sederhana.
Bahkan papan tulis di sekolah tersebut juga masih menggunakan papan tulis kapur.
Kendati demikian, sekolah tersebut berdiri kokoh dengan atap dan bangunan yang utuh.
"Ini gais, ini anak sekolah. Ini anak sekolahnya tidak ada, karena malas guru," ujar sang siswa SD.
Melihat video miris yang dibagikan siswa SD di Nias tersebut, netizen ramai berkomentar.
Publik ikut prihatin dan miris dengan kondisi para siswa tersebut.
"Inilah keluhan anak SD Nias semoga Bapa presiden kita lebih memperhatikan pulau nias. Lg kasihan pak mereka pengen belajar ,anak Nias jg anak bangsa indonesia."
Akhirnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Kharisman Halawa, merespons video viral guru bolos hingga sebulan dan menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan ini.
"Saat ini Dinas Pendidikan, Inspektorat, dan BKPSDM Kabupaten Nias sedang memeriksa seluruh guru yang bertugas di sekolah itu," ujar Kharisman dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).
Akses Terbatas ke Sekolah Terisolir
Menurut Kharisman, SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbaruzo berlokasi di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, yang merupakan wilayah terisolir.
Sekolah ini berjarak 8,5 kilometer dari desa induk dan hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki melalui medan berbatu dan 13 sungai yang harus diseberangi. Perjalanan ke sekolah memakan waktu hingga dua jam.
"Alternatif lain adalah melewati Desa Soroma'asi di Kecamatan Ulugawo dengan jarak yang lebih jauh, yaitu 12,5 kilometer, namun jalannya berbukit-bukit dan sulit dilalui," jelas Kharisman.
Sekolah ini melayani 62 siswa dari Dusun III yang dihuni oleh 315 jiwa. Namun, fasilitasnya sangat terbatas.
"Tidak ada rumah dinas guru dan jaringan listrik di sekolah tersebut," tambahnya.
Kendala Guru untuk Mengajar
Persoalan utama, lanjut Kharisman, adalah lokasi tempat tinggal para guru yang berada di luar Dusun III. Setiap hari, mereka harus menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki dan melewati sungai.
Kondisi cuaca menjadi penghalang signifikan.
"Curah hujan yang tinggi beberapa bulan terakhir membuat para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir, atau mereka baru tiba di sekolah saat siang hari," ungkapnya.
Meski demikian, jika terbukti para guru benar-benar tidak mengajar selama sebulan, sanksi disiplin akan dijatuhkan.
"Hukumannya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, kami akan meminta guru untuk tinggal di Dusun III agar kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu," tegas Kharisman.
Upaya Pembenahan Infrastruktur
Kharisman juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Nias tengah berupaya membuka akses jalan ke desa-desa terisolir, termasuk Dusun III. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
"Saat ini masih ada 19 desa yang belum dilalui jalan beraspal. Kami sangat membutuhkan anggaran infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas desa-desa terisolir, sehingga pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan dapat merata," katanya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.