Berita Viral
DIPICU Kata-kata Manja, Abraham Michael Bunuh Satpamnya, Kini Terancam 20 Tahun Penjara
Dipicu Upacan Manja, Abraham Michael Tikami Satpamnya 20 Kali, Kini Terancam 20 Tahun Penjara.
Dipicu Ucapan Kata-kata Manja, Anak Pengacara Farida Felix, Abraham Michael Tikami Satpamnya 20 Kali, Kini Terancam 20 Tahun Penjara.
TRIBUN-MEDAN.COM - Abraham Michael (27) yang nekat membunuh satpam rumahnya sendiri, Septian (37).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/1/2025) di rumah pelaku di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban ditemukan tewas di pos satpam sekitar pukul 04.30 WIB.
Selanjutnya jenazah Septian diberangkatkan dari rumah sakit pada Jumat sekitar pukul 21.30 WIB dan tiba di rumah duka di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu (Pelabuhan Ratu), Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2025) pukul 00.00 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban karena rasa sakit hati.
"Motifnya sakit hati, karena semua pembantunya, sopir, sama sekuriti itu sering laporin pelaku ini ke orang tuanya," kata AKP Aji Riznaldi Nugroho dalam keterangannya, Sabtu (18/1/2025).
Pelaku diadukan ke orang tuanya lantaran kerap pulang malam.
Sehingga dia dimarahi oleh orang tuanya, lalu merasa sakit hati telah diadukan. "Sehingga pelaku suka dimarahi sama orang tuanya karena pulang malam, dia sakit hati,"ungkap AKP Aji Riznaldi.
Bahkan, keduanya sempat cekcok Kamis (16/1/2025) hingga Septian tewas dengan luka tusuk 20 kali di bagian perut.
AKP Aji Riznaldi Nugroho menyampaikan, untuk saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman.
Dia mengatakan tidak tertutup kemungkinan ada unsur perencanaan dalam pembunuhan itu.
"Ada sih ke arah situ, cuma kita masih ikutin dari laporan dulu ya. Nanti kalau perkembangannya mungkin bisa ke arah situ (berencana),"ucap Aji.
Dikenal Manja dan Pemarah
Abraham yang membunuh satpam rumahnya, Septian, dikenal manja dan pemarah.
Abraham pernah mengenyam pendidikan juran hukum di salah satu kampus di Jakarta.
Namun begitu, Abraham memiliki pekerjaan membantu Farida Felix, ibunya yang merupakan seorang pengacara asal Kota Medan, Sumatera Utara.
Selain itu, Abraham turut mengurus bisnis keluarganya yakni usaha rental mobil.
Farida Felix dan Abraham tinggal di rumah mewah yang sekaligus dijadikan kantor pengacara dan perusahaan rental mobil, PT La Dipta Duta.

Dari foto-foto postingan ibunya di Facebook, Abraham Michael tampak beberapa kali mendampingi Farida ke luar negeri dan sejumlah tempat.
Dalam foto tampak pula Abraham mengenakan tas branded merek Gucci.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, dari hasi pemeriksaan tes urine, Abraham Michael positif mengonsumsi tembakau sintetis.
"Sudah di cek urine dia positif narkoba jenis tembakau sintetis," kata Kapolresta Bogor Kota Bogor Kombes Pol Eko Prasetyo.
Abraham juga dikenal sebagai pribadi yang tempramen. “Orangnya suka marah-marah. Tempramen lah gitu,” kata warga Ibu Mamah saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.
Ia juga pernah mendengar bahwa Abraham sering ribut dengan ibunya sendiri.
Bahkan, sampai mencekiknya. “Pernah denger juga sempet nyekek ibunya,” ujarnya.
Motif Pembunuhan
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo mengatakan bahwa cekcok Abraham dan Septian terjadi sejak Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, Abraham tersinggung atas teguran yang dilontarkan Septian.
“Ada rasa dongkol atau gimana. Awalnya ditegur terlebih dahulu," kata Eko.
Perkelahian terjadi menyebabkan pecahan kaca berserak sampai ke depan gerbang rumah mewah Lawang Gintung. Bahkan kondisi luka di perut membuat Septian tewas.
"Korban luka sobek tusuk di perut," katanya.
Menurut Eko, Abraham Michael membunuh satpam menggunakan pisau yang baru ia beli.
“Kita masih cari senjatanya dimana. Tapi ada pembelian senjata itu. Senjatanya pisau,” jelasnya.
Pembelian pisau tersebut menjadi salah satu akal jahat Abraham Michael.
Akal lainnya dilakukan sebelum terjadi pembunuhan.
Abraham tinggal di rumah tersebut bersama sang ibu Farida Felix, sopir, dan 2 ART.
Sebelum pembunuhan, Abraham menyuruh 2 ART itu untuk pulang kampung.
"ART-nya malah disuruh pulang ke Jawa oleh si majikan yang diduga membunuh satpam itu," kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah.
Usai melakukan pembunuhan, Abraham tidak melarikan.
Ia justru diserahkan oleh ibunya yang merupakan seorang pengacara kondang, Farida Felix.
"Dia tidak kabur. Malah dia diantar oleh ibunya ke luar rumah untuk diserahkan ke kami (polisi). Saat ini sudah di Polresta sedang dimintai keterangan," katanya.
Malahan sang ibu juga turut mendampingi Abraham di kantor polisi.
Rumah mewah Lawang Gintung diketahui bukan sebatas tempat tinggal.
Rumah tersebut dijadikan tempat dari perusahaan PT La Duta Car Rental.
Selain itu kantor pengacara Farida Felix pun di rumah tersebut.
"Jadi bukan tempat tinggal saja. Ada rental sampai kantor pengacara. Tapi, awamnya ini orang menyebut lokasi itu adalah rental mobil," kata Kompol Maman Firmansyah.

Keluarga tuntut keadilan
Suhendi (50), paman Septian (37), datang dari Tangerang, Banten, menuju rumah duka di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, untuk mendampingi keluarga korban.
Suhendi, yang ditemani keluarga besar dari Tangerang, mengecam keras tindakan pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Ia berharap hukum dapat memberikan keadilan setimpal atas kematian keponakannya.
"Kasihan anak dan istrinya, hukum seberatnya. Kalau saya pribadi sih maunya nyawa dibalas nyawa, kalau saya pribadi maunya saya sih begitu. Cuma kan kita ada hukum ya, minimal setimpal dengan keadaan seperti ini," kata Suhendi, Sabtu (18/1/2025).
Suhendi mengaku, kabar duka itu mengguncang keluarganya di Tangerang.
"Ya kalau meninggalnya saya tahu dari kakak (ibu korban), almarhum katanya dibunuh. Saya juga kaget, sempat nangis. Namanya saudara, kaget juga. Intinya saya nyesal juga, masalahnya keponakan saya itu jarang pulang, ketemu paling setahun sekali saat Lebaran," tuturnya.
Ia mengenang, Septian sebagai sosok yang baik, sederhana, dan bertanggung jawab.
"Sebagai paman, karakter almarhum orangnya baik, terus sama orang tua kadang-kadang ngasih kalau ada rezeki. Kalau menurut pandangan saya, sih memang baik, enggak neko-neko orangnya,"pungkas Suhendi.
Aisyah (52), ibunda Septian, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian putra sulungnya.
Septian adalah anak pertama dari empat bersaudara, yang dikenal pekerja keras dan selalu menghormati orang tua.
"Anak pertama dari 4 bersaudara, anak sulung. Sebagai ibu setelah mendengar kabar seperti ini, syok juga. Informasi yang pertama diterima itu dari sini ke adiknya almarhum, baru ke saya. Kaget juga, saya langsung ke sini," kata Aisyah dengan tangisan.
Aisyah mengenang momen komunikasi terakhir dengan almarhum yang terjadi sebulan lalu.
"Komunikasi jarang, kalau paling dari sini nelpon ke rumah, baru saya tanggapin. Orangnya baik, enggak macem-macem, pekerja keras. Makanya dengar ini kaget saya,"ujarnya.
Ia bahkan sempat tak sadarkan diri begitu mendapat kabar duka itu.
"Sempat enggak sadar diri pas dengar di rumah. Sayang ke orang tua. Ketemu terakhir itu satu bulan lalu, pas ke rumah. Habis Lebaran dua minggu datang ke rumah. Setahun sekali datang ke rumah," pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
2 Kejanggalan Kasus Tewasnya Ilham Kacab Bank, Soroti TKP hingga Pelaku Kabur Berkelompok |
![]() |
---|
PROFIL Salsa Hutagalung Bikin Ahmad Sahroni Tak Berani Debat Soal Gaji DPR, Mahasiswa Prestasi UGM |
![]() |
---|
AHMAD SAHRONI Tolak Berdebat dengan Salsa Erwina Hutagalung Soal Gaji DPR, Kini Ngaku Bodoh:Ane Bego |
![]() |
---|
MIRIS Nasib Nurjanah Dikurung 15 Tahun Usai Dinikahi, Ruang 2 Meter Jadi Tempat Tidur Sampai BAB |
![]() |
---|
MAHFUD Saran UGM Tak Perlu Membela Jokowi di Kasus Ijazah: Gak Usah Bilang Jokowi Orangnya Gini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.