Sumut Terkini
Wamendagri dan Pemprov Sumut ke Bendungan Sidoras, Penyebab Banjir di Sawah Masyarakat
Targetnya agar lahan pertanian masyarakat di sekitar bendungan bisa kembali normal.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) fokus untuk percepatan normalisasi Bendungan Sidoras di Percut Seituan, Deliserdang.
Targetnya agar lahan pertanian masyarakat di sekitar bendungan bisa kembali normal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut Rajali saat mendampingi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya saat dialog bersama petani dan meninjau Bendungan Sidoras, di Percut Seituan, Deliserdang.
Diketahui, Bendungan Sidoras saat ini bermasalah pada sistem irigasinya. Saluran irigasi bendungan mengalami pendangkalan yang cukup signifikan, sehingga menjadi salah satu penyebab banjir di sawah masyarakat.
"Bersama Pak Bima Arya (Wakil Menteri Dalam Negeri) kita sudah mendengarkan keluhan warga, kita akan dukung penuh percepatan dan membantu semaksimal mungkin untuk memulihkan dan menormalisasi saluran irigasi Bendungan Sidoras," kata Rajali, Selasa (21/1/2025)
Sebelumnya, Wamendagri Bima Arya mengatakan, normalisasi Bendungan Sidoras akan segera dilakukan.
Dia meminta seluruh perangkat daerah memonitor langsung perbaikan di saluran irigasi Bendungan Sidoras.
"Kami minta kepada Pj Kepala Daerah, Gubernur, Bupati, sampai ke Kepala Desa turun langsung ke lapangan, memonitor pengerjaan normalisasi Bendungan ini, karena ketahanan pangan merupakan fokus Pak Presiden,"kata Bima Arya.
Bima Arya memastikan pengerjaan normalisasi Bendungan Sidoras akan dilakukan selama dua minggu.
Pengerjaan akan bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) II dan pihak-pihak terkait.
"Setelah kita tanya anggarannya ada di BWS, dan akan dikerjakan dalam dua minggu, Sama-sama kita pantau, perangkat daerah turun ke lapangan langsung untuk memantau," kata Bima Arya.
Saluran irigasi Bendungan Sidoras menurut Sekertaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Deliserdang, Lusben Simanjuntak mulai mengalami sedimentasi sejak 2013.
Sedimentasi ini mengakibatkan pendangkalan di saluran irigasi Bendungan Sidoras, sehingga membanjiri lahan persawahan warga saat musim hujan.
"Harusnya kita bisa panen 3 kali dalam setahun, tetapi karena banjir akibat pendangkalan bendungan jadi cuma 1 kali, padahal di sini ada kurang lebih 200 Ha sawah yang tersebar di tiga desa," kata Lusben Simanjuntak.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Pemprov Sumut Akan Bentuk 6.000 Posbankum dengan Anggaran Rp300 Juta di 33Kab/Kota, Tangani Prestice |
![]() |
---|
Pemprov akan Siapkan 1000 Unit Perumahan untuk Buruh, Kadis PKP Sumut: Terkendala di Anggaran |
![]() |
---|
Residivis Curanmor Diringkus Polisi, Tersangka Sering Beraksi di Kecamatan Sei Bingai Langkat |
![]() |
---|
Oknum Kades di Langkat Diduga Arogan, Kini Dipoliskan Usai Rusak Tanaman Masyarakatnya |
![]() |
---|
Dewas Perumda Tirta Uli Siantar Non-Aktif Menangi Gugatan Pemberhentian di PTUN Medan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.