TRIBUN WIKI

Rangkuman Kultum Tentang Isra Miraj yang Berkenaan dengan Perjalanan Rasulullah

Rangkuman kultum tentang Isra Miraj yang berisi kisah perjalanan Rasulullah dalam menerima wahyu dan perintah salat dari Allah S.W.T

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah tamu undangan sedang mendengarkan tausiah pada Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H di Masjid Raya Al Mashun Medan Jalan Mahkamah Nomor 74 C, Selasa (11/10) pagi. Pemko Medan berharap program Masjid Mandiri dapat terwujud guna membangun kemajuan ekonomoi umat dan peradaban Islam dari Masjid. Peringatan Maulid turut dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda Kota Medan, Sultan Deli XIV Sultan Mahmud Arya Lamanjiji, Pimpinan OPD, Camat dan Lurah se-Kota Medan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Ibu-ibu pengajian. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Ulasan kali ini akan membahas mengenai rangkuman kultum tentang Isra Miraj.

Beberapa kultum tentang Isra Miraj ini mengisahkan perjalanan Rasulullah saat bertemu Allah S.W.T.

Dalam kultum tersebut, dijelaskan mengenai mukjizat yang diterima Nabi Muhammad S.A.W.

Mukjizat paling nyata itu saat Rasulullah menembus langit ke tujuh, hingga akhirnya mendapatkan perintah salat dari Allah S.W.T.

Untuk selengkapnya, Anda bisa melihat ulasannya hingga tuntas.

Adapun rangkuman kultum tentang Isra Miraj ini dapat Anda bawakan dalam pengajian subuh, ataupun selepas salat maghrib.

1. Kultum Isra Miraj 2025: Ketawadhu’an Rasulullah saat Mi’raj

Oleh: KH. A. Musta’in Syafi’i

إِنَّ الْحَمْدَلِلهِ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّابَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْ اللهَ، اِتَّقُوْ اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، أَعُوْذُبِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Salah satu yang menjadi ketertarikan dunia akademik terhadap agama Islam disebabkan oleh ajaran agamanya yang bisa dibuktikan. Sampai saat ini ada sekitar 400 ajaran Islam baik Al-Quran maupun hadis bisa dibuktikan secara ilmiah. Seperti yang terjadi dalam surah Al-Isra’ yang menerangkan perjalanan suci Hadraturrasul Muhammad SAW. 

Meskipun secara dasar al-Isra’ disebut di dalam surah Al-Isra’ dan Mi’raj disebut dalam surah terpisah yakni Al-Najm. Padahal itu satu rangkaian perjalanan. Surah Al-Isra’ ini diawali dengan tasbih,

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ 

Dan ditutup dengan tahmid,

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

Keseimbangan redaksi ini ideal dengan surah sesudahnya, kalau al-Isra’ diawali dengan tasbih diakhiri dengan tahmid, surah setelahnya (Al-Kahfi) itu diawali dengan tahmid. Ada kesinambungan yang hebat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved