Berita Viral

Sosok Wajah Rohmad Tri Hartanto, Suami Siri Uswatun yang Ditangkap, Menguak Kasus Mayat dalam Koper

Sosok wajah Rohmad Tri Hartanto. Pria tersebut ditangkap petugas jatanras Polda Jatim terkait kasus pembunuhan pada Minggu (26/1/2025) tadi malam

|
Editor: Salomo Tarigan
Tribunjatim/Luhur Pambudi
Sosok wajah Rohmad Tri Hartanto, terduga pelaku pembunuhan uswatun ditangkap Minggu (26/1/2025) tadi malam. 

TRIBUN-MEDAN.cm- Terkuak sosok wajah Rohmad Tri Hartanto.

Pria tersebut ditangkap petugas jatanras Polda Jatim terkait kasus pembunuhan pada Minggu (26/1/2025) tadi malam.

Diduga Rohmad pelaku pembunuhan mutilasi Uswatun Khasanah.

Potongan mayat korban ditemukan dalam koper.

"Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman Kombes Pol Farman saat dikonfirmasi, Minggu, (26/1/2024). 

Rohmad Tri Hartanto, Suami Siri Uswatun yang Ditangkap,
Rohmad Tri Hartanto, Suami Siri Uswatun yang Ditangkap,

Tim Jatanras Polda Jatim,  menangkap tersangka yang berinisial RTH alias A (33) warga Tulungagung, yang merupakan suami siri dari korban Uswatun Khasanah alias UK (29) warga Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Garum, Blitar.

Baca juga: Penyebab Uswatun Dibunuh, Dugaan Alasan Membunuh, RTH Lesu Digiring ke Polda, Ngaku Nikah Siri

Setelah menjalani penyelidikan dan penyidikan di beberapa lokasi yang menjadi locus delicti kasus tersebut; Kediri, Ponorogo, Trenggalek, dan Madiun, hampir seharian, akhirnya tersangka RTH dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pukul 21.33 WIB.

Rohmad terduga Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Wanita Dalam Koper,
Rohmad terduga Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Wanita Dalam Koper, (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Tersangka RTH tampak turun digelandang oleh beberapa orang anggota kepolisian berpakaian sipil.

Penampilannya kasual, selama digelandang.

Ia memakai kemeja lengan pendek warna hitam bermotif gambar flora warna putih dengan kondisi semua kancingnya terbuka dan menampakkan kaus dalam yang dikenakannya berwarna hitam.

Selama digelandang menyusuri halaman parkiran menuju ke gedung tersebut, pria bercelana jeans warna biru dongker itu diborgol ke belakang pinggangnya.

Selama berjalan menyusuri jalanan menuju gedung tersebut.

 Tersangka RTH berusaha menundukkan kepala menghindari lampu sorot lensa kamera awak media.

Baca juga: AHLI Singgung Kemungkinan Pembunuh Uswatun Khasanah Psikopat, Ungkap 2 Dugaan Motif Korban Dihabisi


Sesaat setelah membawa Tersangka RTH ke dalam gedung tersebut, beberapa orang penyidik lainnya mulai berdatangan dengan menggunakan dua mobil yang berbeda.

CURHATAN PILU Uswatun Sebelum Jasadnya Ditemukan Dalam Koper Merah
CURHATAN PILU Uswatun Sebelum Jasadnya Ditemukan Dalam Koper Merah (HO)

Mobil pertama, mobil jenis SUV warna putih, yang ternyata merupakan mobil sarana yang dipakai tersangka membuang jenazah korban.

Mobil kedua, mobil jenis sedan warna hitam yang ternyata merupakan mobil pribadi milik tersangka.

Kedua kendaraan tersebut diparkir di area parkir halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim sebagai barang bukti kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut.

Ternyata, beberapa orang anggota kepolisian mengeluarkan sebuah kantung kresek berwarna hitam yang telah diikat pada bagian ujungnya.

Benda tersebut merupakan barang bukti kasus tersebut.

Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah (IG)

Lalu, petugas polisi berpakaian sipil itu membawa kantung itu masuk ke dalam gedung.


Rohmad Tri Hartanto merupakan seorang pria yang lahir di tahun 1992.

Setelah Rohmad tertangkap, misteri kasus ini mulai terungkap.

Satu di antaranya adalah tempat eksekusi terhadap korban Uswatun Khasanah.

Pelaku diduga membunuh dan memutilasi Uswatun di sebuah hotel.

Uswatun dieksekusi di Hotel Adisurya.


Korban lantas ditemukan meninggal di koper di Kabupaten Ngawi.

Kini hotel tersebut masih dipenuhi petugas kepolisian pada Minggu, (26/1/2025).

Kamar 301 hotel tersebut telah dipasang Police Line diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang.

Pantauan Tribun Network sejak pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap.

Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  

Korban pembunuhan Uswatun Khasanah di Ngawi (kiri) dan RTH, pelaku pembunuhan yang ditangkap polisi
Korban pembunuhan Uswatun Khasanah di Ngawi (kiri) dan RTH, pelaku pembunuhan yang ditangkap polisi (Kolase Tribunjatim.com/Tribunmataraman.com)


  
Dari pantauan di lokasi, kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel.

Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel Adisurya lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu.  

Menurut Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

"Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi," ungkapnya. 
  
Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut.

Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian.  
  
Meskipun terjadi insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar.  

Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan sadis ini.

Pelaku masih dalam pengejaran, dan berbagai bukti dari lokasi kejadian telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.  

"Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan," imbuh Irfan sambil mengatakan bahwa pelayanan hotel masih berjalan lancar seperti biasa.

 Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan mengungkap Uswatun tewas diduga karena kekurangan napas atau afiksia.

"Ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan," katanya.

Indikasinya Uswatun tewas karena dicekik.

"Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher," katanya.

Ia mengatakan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum jasadnya ditemukan dalam koper merah.

"Ada indikasi kekerasan sebelum korban meninggal," pungkasnya.

Potongan Kaki Ditemukan di Ponorogo 

Potongan kaki yang ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo,

Tim Polda Jatim bersama Satreskrim Polres Ponorogo menemukan potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi Uswatun Khasanah di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

“Potongan kaki dibawa ke kamar jenazah RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Harjono Ponorogo,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, Rudy Hidajanto, Minggu (26/1/2025).

AKP Rudy mengaku hal itu berawal dari pengakuan pelaku yang telah ditangkap Polda Jatim. “Pelaku ngaku dimana-mana membuang potongan tubuh lain,” sambungnya.

Potongan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB. 

“Jadi berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” tegasnya.

Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RSUD dr Harjono Ponorogo untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya, yang telah dimakamkan oleh keluarganya pada Hari Jumat (24/1/2025) di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” tambah mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.

Kepala Korban Mutilasi di Ngawi Ditemukan di Ponorogo

Kepala korban mutilsai Ngawi, Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/1/2035).

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu (26/1/2025).

Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil. Kepala tersebut dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya.

Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk otopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

"Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan," pungkasnya

 Pengakuan Rohmad pada Polisi

Dikutip dari Surya Malang, terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung, Jawa Timur.

Pelaku diketahui punya rekam jejak sabagai tukang jual beli mobil bodong seperti model kreditan, mobil gadai, dan lain-lain.

Disebut, pelaku dan korban memiliki hubungan spesial.

Pelaku merupakan suami siri korban.

Hal itu diungkapkan Direskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman.

"Pengakuan sementara katanya suami siri," kata  Kombes Farman dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (26/1/2025).

Ayah korban, Nur Khalim, menjelaskan, Uswatun semasa hidup sudah menikah tiga kali. 

Uswatun Khasanah pertama kali membangun rumah tangga dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar.

Pernikahan itu dilakukan secara resmi.

Dari pernikahan ini, ia melahirkan anak laki-laki.

Namun, pernikahan itu kandas.

Tidak lama kemudian, korban menikah untuk kedua kalinya.

Ia menikah secara siri dengan pria asal Lumajang sekitar tahun 2018.

Keduanya kemudian dikaruniai anak perempuan.

Namun korban pisah lagi.

Lalu korban menikah lagi secara agama.

Suami terakhir Uswatun Khasanah berasal dari Tulungagung.

Nur Khalim menyebut kehidupan rumah tangga anaknya berjalan rukun.

Namun sejak 2024, ia tidak pernah bertemu dengan suami dari Uswatun Khasanah.

Jejak digital Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi
Jejak digital Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi (TRIBUNBENGKULU.COM)

Bahkan saat korban dimakamkan.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," kata Khalim. 

Hingga pemakaman, ia mengaku belum melihat kehadiran menantu ketiganya itu.

Belakangan diketahui di Tulungagung Uswatun tinggal sendiri.

Dia menetap di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan, Kabupaten Tulungagung.

Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

"Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.

Profesi Uswatun Hasanah

 Terkuak profesi Uswatun Hasanah (29) mayat wanita tanpa kepala dalam koper di Ngawi.

Adapun profesi Uswatun Hasanah kini menjadi sorotan.

Disebutkan Uswatun Hasanah selama ini sering pindah-pindah lokasi sesuai permintaan klien.

Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Uswatun selama ini bekerja menjadi pekerja lepas sebagai pemadu lagu .

Sehingga dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien.

“Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke.

Selama ini Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan.

Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.

Baca juga: Jejak Digital Shandy Pembela Pagar Laut, Ngaku Dananya Patungan Rp 5 Ribu, Kalah Debat dengan Kholid

Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. 

Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.

Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana. 

"Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya," tambahnya. 

Polisi sudah memeriksa kamar Ana setelah jenazahnya ditemukan di Ngawi. 

Meski tidak ada garis polisi, namun kunci kamar ini dibawa oleh aparat kepolisian.

Ana diketahui pernah menikah dengan orang Tulungagung. 

Baca juga: Perpisahan Haru Shin Tae-yong, 5 Tahun Jadi Pelatih Timnas, Kini Pamit: Impian Piala Dunia

Menurut orang tuanya, ini adalah pernikahan ketiga setelah pernikahan pertama dengan orang Blitar dan pernikahan kedua dengan orang Lumajang. 

Ana terakhir mengunggah foto dirinya berbaju merah di akun TikToknya pada 7 hari lalu.

Dia pernah mengunggah gambar berupa tulisan Nisa dan Nopa yang dipisahkan gambar hati.

Dari unggahan itu Ana terkesan sangat mencintai sosok yang bernama Nopa.

Sekurangnya 3 kali dia mengunggah materi ungkapan sayang Ana dan Nopa. 

Dia juga pernah mengunggah 2 foto anaknya.

CURHAT PILU Uswatun Sebelum Jasadnya Ditemukan 

Sebelum ditemukan tewas diduga dicekik, Uswatun, warga asal Blitar meninggalkan pesan pilu. 

Ia seolah-olah mengetahui bahwa bakal pergi untuk selama-lamanya. 

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait pelaku pembunuhan Uswatun. 

Jasad wanita 29 tahun ini ditemukan tak utuh, tanpa kepala.

Di samping itu, Uswatun sempat curhat pilu: 

"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya.  

Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi. 

Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," tulis Uswatun di media sosialnya pada awal tahun 2024 silam, jauh sebelum ditemukan tewas dalam koper. 

Ia juga sempat menulis pesan untuk kedua anaknya. 

"Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu. Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat.  

Lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan wakafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputku di pintu surga-Mu. Hasbunallah wanik'mal wakil," tulisnya. 

Baca juga: Reaksi Orangtua Uswatun, Terbongkar Kedok Sang Pacar Pelaku Pembunuhan Anaknya, Jasad dalam Koper

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: tribunnews/tribunjatim.kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved