Advertorial

DPD RI Kunker ke Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Permasalahan Kemiskinan dan Pengungsi Rohingya

Dalam pertemuan itu, Bobby Nasution menyampaikan  persoalan kemiskinan, kesiapan pangan, banjir dan pengungsi Rohingya ke  (DPD) RI.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOKUMENTASI PEMKO MEDAN
BOBBY TERIMA KUNKER DPRD: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menyapa tim DPD RI di Rumh Dinas Gubernur Sumatera Utara. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman Medan, Senin (3/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman Medan, Senin (3/2/2025).

Dalam pertemuan itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan  persoalan kemiskinan, kesiapan pangan, banjir dan pengungsi Rohingya ke  (DPD) RI.

Dikatakan Bobby Nasution, persoalan kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dari pedesaan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. 

Dijelaskannya, salah satunya,tingginya pengeluaran setiap bulan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Dikatakannya, berdasarkan data dari Bank Indonesia, kata Bobby Nasution, 60 persen lebih inflasi di Sumatera Utara dipengaruhi inflasi di Kota Medan.

 “Inflasi sektor pangan di Kota Medan tinggi, maka bisa dipastikan inflasi di Sumut juga tinggi. Begitu juga jika terjadi deflasi di Kota Medan, kemungkinan besar deflasi di Sumut juga tinggi,” kata Bobby Nasution.

Di hadapan Pj Gubsu Agus Fatoni, Wakil Ketua Komite I DPD RI Carel Simon Petrus Suebu, anggota DPD RI Dapil Sumut I Penrad Siagian serta seluruh anggota Komisi I DPD RI, Bobby Nasution selanjutnya mengungkapkan, pangan menjadi salah satu pemicu tertinggi terjadinya inflasi. Sebab, bilangnya, Kota Medan bukan daerah penghasil pangan dan daerah pertaniannya hanya di bawah 1 persen.

Terkait itu, terang Bobby Nasution, pasokan pangan di Kota Medan tergantung kota aglomerasi yakni Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo). 

“Pasokan pangan di Kota Medan sering terganggu ketika di daerah lain di sekitar Provinsi Sumut harga di sana lebih bagus, maka para petani kita akan mengirimkan hasil pertaniannya ke sana sehingga kebutuhan suplai kita untuk masyarakat Kota Medan terkadang jadi susah terpenuhi dan harga pun menjadi naik,” ungkapnya.

Sekaitan itulah Bobby Nasution berharap adanya kepastian pangan di daerah perkotaan. Hal ini, imbuhnya, sesuai dengan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto tentang kemandirian pangan.

 “Di daerah perkotaan bukan bicara tentang bagaimana produktivitas pertaniannya, tapi bagaimana kepastian suplai di daerah perkotaan harus benar-benar bisa diutamakan,” jelasnya.

Selain masalah pertanian, bilang Bobby Nasution, persoalan krusial lainnya seperti banjir juga bisa diatasi jika kota aglomerasi dapat berjalan sesuai dengan fungsi dan niat awal dibentuknya. 

"Sebagai Ketua APEKSI Komwil I APEKSI, kami sudah menyampaikan di APEKSI bagaimana kota aglomerasi bisa difungsikan sebaik-baiknya,” paparnya.

Terakhir, Bobby Nasution menyampaikan masalah kemanusiaan menyangkut kondisi pengungsi Rohingya di Kota Medan. 

Diharapkannya, para pengungsi tidak di tempatkan di daerah padat penduduk seperti Kota Medan. Sebab, bilangnya, masalah perkotaan yang ada sudah sangat banyak dan pelik untuk diselesaikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved