Berita Viral

NASIB Guru Usai Diamuk Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah yang Tak Bisa Ikut SNBP, Janji Biayai Bimbel

Beginilah nasib guru SMA Negeri 1 Mempawah yang lalai hingga bikin ratusan siswa tak bisa ikut SNBP karena kesalahannya terlambat input data

Kolase TikTok @pontianak_Infomedia dan Tribun Pontianak
SISWA GAGAL IKUT SNB: Tangkapan layar momen saat ratusan siswa berdemo sekaligus menggeruduk sekolahnya di Pontianak hingga viral, Selasa (4/2/2025). Begini nasib sang guru. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib guru SMA Negeri 1 Mempawah yang lalai hingga bikin ratusan siswa tak bisa ikut SNBP.

Baru-baru ini seorang guru didemo ratusan siswa SMA Negeri 1 Mempawah gegara tak bisa ikut SNBP.

Hal itu karena kelalaian sang guru hingga membuat ratusan siswa SMA tersebut gagal ikut seleksi SNBP.

Terkini nasib gurunya setelah diamuk ratusan siswa pun disorot.

Dimana sebelumnya ratusan siswa SMA Negeri di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat itu tampak emosi lantaran masa depannya terganjal kelalaian guru.

Akibat kesalahan seorang guru, lebih dari 113 siswa SMA Negeri 1 Mempawah gagal ikut seleksi SNBP atau masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.

Artinya, kesempatan ratusan siswa untuk diterima di PTN favorit kandas sebelum mencoba sama sekali.

Seperti diketahui, SNBP adalah seleksi masuk PTN berdasarkan nilai rapor semester 1 sampai 5.

Dalam program eligible, siswa yang berprestasi akan diikutsertakan dalam SNBP agar bisa lolos masuk PTN tanpa tes sama sekali.

Namun sebelum para siswa mendaftar, pihak sekolah yakni guru yang ditugaskan harus menginput data serta kelengkapan para siswa eligible.

Baca juga: SOSOK Serma Priyo Anggota TNI Nyambi Jadi Pemulung di Palembang, Ngaku Sempat Panen Cibiran

Sayangnya, guru SMA Negeri 1 Mempawah yang diberikan tugas tersebut lalai sehingga ratusan siswa tidak bisa mengikuti SNBP tahun ajaran 2024/2025.

Atas alasan tersebut, ratusan siswa berbondong-bondong mendatangi sekolah pada Senin (3/2/2025).

Terlihat ratusan siswa kompak mengenakan baju hitam.

Sambil menangis dan berteriak, para siswa mengurai kekecewaannya kepada para guru dan kepala sekolah.

Terlebih pada guru yang bertanggungjawab dalam input data siswa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved