Sumut Terkini

Profil Kapolres Dairi AKBP Faisal Andri Pratomo, Jatuh Cinta dengan Makanan Khas Pakpak Pelleng

AKBP Faisal Andri Pratomo, S.H, S.I.K, M.M, M.Si saat ini menjabat sebagai Kapolres Dairi. Dirinya menggantikan AKBP Agus Bahar

|
DOK/HUMAS POLRES DAIRI
KAPOLRES DAIRI - Foto Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo saat memimpin apel di halaman Mapolres Dairi. Ditanya soal makanan khas Suku Pakpak, Faisal sangat menyukai makanan Pelleng. Ayam kampung yang di bumbui kuah santan dengan rasa sedikit pedas, membuat Faisal sangat menyukai makanan tersebut, Selasa (4/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - AKBP Faisal Andri Pratomo, S.H, S.I.K, M.M, M.Si saat ini menjabat sebagai Kapolres Dairi. Dirinya menggantikan AKBP Agus Bahari Parama Artha, S.I.K, S.H, M.Si yang saat ini mendapat mandat sebagai Wadir Reskrimum Polda Bali.

Lalu bagaimana sosok beliau? Berikut ulasannya.

AKBP Faisal merupakan pria kelahiran Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Juni tahun 1984.

Dirinya bersekolah mulai dari tingkat SD, SMP di Kota Magelang. Bahkan, dirinya juga melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara yang juga berada di Kota Magelang.

Lulusan Akpol tahun 2005 ini merupakan sosok polisi yang inovatif dengan segudang prestasi, salah satunya adalah keberhasilan meraih 4 penghargaan pin emas Kapolri selama perjalanan kariernya.

Pin emas yang pertama diraih adalah atas keberhasilannya melaksanakan inovasi Smart SIM yang memberdayakan teknologi informasi secara terpusat dan terpadu dengan Dukcapil, IRSMS dan database lain yg mendukung tugas Polri.

Pin Emas kedua diraih atas keberhasilan menciptakan Inovasi Registrasi SIM Online melalui website Korlantas Polri.

Pin Emas ketiga diperolehnya saat berhasil merumuskan dan menerapkan program aplikasi E-Turjawali dan pembangunan aplikasi TAR (Traffic Attitude Record).

Terakhir, Pin Emas keempat diperoleh atas prestasinya dalam menyusun Buku Panduan Ujian Teori SIM A dan C sehingga dapat mempermudah masyarakat pemohon SIM.

Selama 20 tahun berkarier di dunia Kepolisian, AKBP Faisal Andri banyak berkecimpung di dunia Polisi Lalulintas, baik di tingkat Polres, Polda maupun Mabes Polri. Adapun jabatan pertamanya sebagai Kanit Regident Polres Tanjung Pinang, Polda Kepri.

Beberapa jabatan strategis di bidang lalu lintas sudah dilaluinya yakni Kanit Regident Satlantas Polres Karimun, Wakasat Lantas Polresta Balerang hingga Kasi STNK Subditregident Ditlantas Polda Gorontalo

AKBP Faisal juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Tanjung Pinang Timur, Polresta Tanjung Pinang, Polda Kepulauan Riau pada tahun 2012.

Setelah menamatkan pendidikan S2 kedinasannya di Universitas Indonesia, beliau memulai karier di Korps Lalu Lintas Mabes Polri, dari mulai menjadi Kaur Anev SIM Subdit SIM Ditregident, Kaur TU Ditregident, Ka Induk PJR Tol Jagorawi sampai dengan Ka Induk PJR Tol Jakarta Cikampek.

Setelah lulus Sespimmen tahun 2021 beliau menjabat sebagai Kasibinyan SIM Subdit SIM Ditregident Korlantas Polri selama lebih dari 3 tahun.

Pria yang ramah senyum ini pun memiliki hobi membaca buku. Dengan membaca buku, hal tersebut dapat menjadikan relaksasi pikiran sembari menambah ilmu.

"Saya rajin membaca buku. Semua buku saya suka. Karena selain untuk me-refresh pikiran, juga bisa menambah ilmu kita," ujarnya.

Dirinya menyebut sangat senang bisa bertugas di wilayah Sumut, khususnya di Kabupaten Dairi, ditambah dengan cuaca yang sejuk dan asri.

"Saya senang bertugas di Kabupaten Dairi. Cuacanya sejuk, asri, dan yang terpenting masyarakatnya ramah dan baik, " katanya.

Tutur beliau, masyarakat yang ramah dan baik itulah yang menambah kesan positif dalam menjalankan tugas di Kabupaten Dairi.

"Saya senang dengan masyarakat yang ada disini. Saling kompak, kearifan lokalnya sangat melekat, dan meskipun berbagai Suku dan agama, namun semuanya saling berdampingan, " ungkapnya.

Ditanya soal makanan khas Suku Pakpak, Faisal sangat menyukai makanan Pelleng. Ayam kampung yang di bumbui kuah santan dengan rasa sedikit pedas, membuat Faisal sangat menyukai makanan tersebut.

"Saya awalnya penasaran bagaimana rasa dari makanan Pelleng itu. Namun setelah saya coba, rasanya mantap kali. Apalagi kalau ditambah nasi kuning, semakin terasa rempah - rempahnya. Akan selalu saya ingat makanan ini, " tuturnya.

Selama bertugas sebagai Kapolres Dairi, Faisal memberikan penekanan kepada para personil, utuk selalu siap siaga dalam melaksanakan tugas yang diemban.

"Bersikaplah humanis dalam melayani masyarakat, sehingga tumbuh rasa cinta dihati masyarakat kepada institusi Polri, " pintanya.

Dirinya pun juga kerap menjaga silaturahmi dengan pihak eksternal seperti tokoh adat, tokoh agama, dan institusi lainnya.

"Kita disini saling berkeluarga, jangan sampai ada pihak - pihak luar yang mencoba memecah belah persaudaraan kita. Mari kita rapatkan barisan, dan satukan kekuatan, " tutupnya.

Mengenal Pelleng, Makanan Khas Suku Pakpak, Lazimnya Ditemukan saat Acara Adat

Pelleng, merupakan makanan khas Suku Pakpak yang juga menjadi makanan favorit bagi masyarakat Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Pelleng merupakan ayam kampung yang digulai kemudian ditambah dengan nasi yang ditumbuk hingga lunak.

Kemudian diberi beberapa rempah seperti lengkuas, cabai, kunyit dan rempah lainnya yang membuat Pelleng berwarna kuning dan memiliki cita rasa yang pedas.

Bagi yang tidak suka dengan pedas, maka saat membuat Pelleng bisa mengurangi jumlah cabai atau sama sekali tidak usai memakai cabai.

Pelleng sepintas mirip dengan nasi tumpeng karena berwarna kuning.

Makanan tradisional khas Pakpak Bharat Pelleng
Makanan tradisional khas Pakpak Bharat Pelleng (PARAWISATA SUMUT)

Sama seperti halnya dengan nasi tumpeng, Pelleng merupakan makanan khas suku Pakpak yang tidak di jual secara bebas, melainkan dibuat untuk acara adat saja.

Biasanya, Pelleng akan di sajikan untuk menyambut tamu, maupun acara perpisahan serta untuk hal - hal yang baik.

Di keluarga, Pelleng dibuat ketika ada anggota keluarga hendak merantau, menjelang ujian, saat kelulusan, upacara penanda tahun, dan sebagainya.

Sehingga Pelleng dapat dikatakan sebagai makanan spesial.

Pelleng, merupakan makanan khas suku Pakpak yang menjadi makanan suku adat bagi masyarakat Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat
Pelleng, merupakan makanan khas suku Pakpak yang menjadi makanan suku adat bagi masyarakat Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat (TRIBUN MEDAN/ALVI)

Pelleng bukan merupakan makanan sehari-hari bagi masyarakat Pakpak.

Adapun makna Pelleng dapat dikatakan sebagai doa dan harapan, kekuatan, persatuan, obat, perdamaian, perjuangan, kesuksesan serta kebahagiaan.

Bagi Tribuners yang ingin mencicipi masakan ini, maka dapat memesannya dengan masyarakat, atau bisa menghadiri acara adat.

 

(cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved