Berita Viral

Klarifikasi Nagita Slavina Ditemukan Banyak Gas Elpiji 3 kg di Rumahnya, Padahal Raffi Ahmad Pejabat

Publik menyoroti pasangan artis Nagita Slavina usai suaminya Raffi Ahmad gara-gara  dituding timbun gas 3 kg.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf & Instagram/raffinagita1717
RAFFI DAN NAGITA: Istri Raffi Ahmad merespons tudingan menimbun gas elpiji 3 kilogram. Artis Raffi Ahmad merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni 

Yonih langsung dilarikan ke Rumah Sakit Permata, namun sayangnya, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Dia ngomong Allahuakbar, Allahuakbar, terus saya ajak ngomong udah enggak nyaut (menjawab). Saya minumin aja sudah tidak mau. Langsung dibawa ke rumah sakit Permata, sampai disana sudah tidak ada, sudah meninggal dunia," pungkasnya. 

Ada satu impian Yonih (62) yang belum terwujudkan selama dirinya hidup yaitu berangkat umrah.

Rohaya menceritakan bahwa sang kakak dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Bahkan dia diketahui tengah menabung untuk berangkat umrah.

"Orangnya rajin banget terus dia kan bilang ingin pergi umroh dan lagi ngumpulin uang untuk berangkat umroh," ujar Rohaya saat ditemui di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Karena peduli dengan keadaan sang kakak, Yonih digunakan untuk fokus berjualan sembako supaya tidak terlalu capek.

"Saya sudah bilang enggak usah capek-capek, jualan sembako saja cukup, tapi dia tetap mau kerja keras karena katanya lagi kumpulin uang buat umroh," kata dia.

Seperti yang diketahui, sebelumnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membuat kebijakan untuk melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg.

Larangan tersebut berlaku sejak awal Februari 2025.

Kebijakan yang dikeluarkan Bahlil itu dinilai membuat susah rakyat lantaran dampaknya yang begitu sangat luar biasa.

Bahkan sampai ada warga yang meninggal dunia akibat kebijakan Menteri ESDM tersebut.

Menanggapi kejadian ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permintaan maaf.

Ia menyebut perubahan sistem distribusi yang sempat menimbulkan antrean adalah bagian dari upaya penataan oleh pemerintah.

"Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan."

"Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan," ujar Bahlil saat ditemui di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025). Pemerintah tengah berupaya memastikan distribusi elpiji 3 kg lebih merata dan tepat sasaran.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved