Sumut Terkini

Kacabdis Akui Rombongan Pelajar yang Kecelakaan di Sibolangit Berasal Dari SMAN 1 Tiga Binanga

Bus yang mengalami kecelakaan sekira pukul 10.00 WIB itu berasal dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Karo

|
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/dok Unit Lantas Polsek Pancurbatu
NYARIS MASUK JURANG : Kondisi bus Murni asal Karo usai mengalami kecelakaan di kawasan Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (13/2/2025). Bus nahas ini, diketahui awalnya membawa rombongan siswa dari salah satu SMA di Kabupaten Karo. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Kejadian nahas menimpa rombongan pelajar asal Kabupaten Karo yang mengalami kecelakaan di kawasan Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (13/2/2025).

Berdasarkan informasi yang didapat, salah satu bus yang mengalami kecelakaan sekira pukul 10.00 WIB itu berasal dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Karo.

Ketika dikonfirmasi ke pihak Cabang Dinas (Cabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kacabdis wilayah IV Salman, membenarkan rombongan tersebut berasal dari salah satu sekolah yang ada di bawah wilayah kerjanya.

Dirinya menjelaskan, rombongan tersebut berasal dari SMAN 1 Tiga Binanga.

"Benar tadi kita telah mengonfirmasi jika rombongan yang mengalami kecelakaan di Bandar Baru, merupakan siswa dari SMAN 1 Tiga Binanga yang masuk ke dalam wilayah kerja kita," ujar Salman, saat ditemui di Kantor Cabdis Wilayah IV, di Jalan Veteran, Kabanjahe.

Diungkapkan Salman, sebelum keberangkatan para siswa tersebut pihak sekolah juga telah terlebih dahulu mengajukan izin kepada Cabdis untuk melakukan kegiatan ke luar daerah.

Dirinya menjelaskan, adapun kegiatan sekolah yang membawa rombongan siswa tersebut bertujuan untuk melakukan kegiatan pembinaan mental dan rohani.

"Ya sudah ada izin, dari kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok. Karena ini kegiatan pembinaan mental dan rohani, untuk siswa yang beragama muslim kegiatannya digelar di Bukit Kubu, sedangkan yang nasrani di retreat center GBKP di Sibolangit," ungkapnya.

Selama ini, diungkapkannya memang kegiatan pembinaan mental dan rohani yang digelar oleh sekolah tersebut merupakan agenda rutin.

Dikatakannya, biasanya kegiatan digelar di sekolah setiap bulannya. 

Namun, untuk kegiatan di luar sekolah digelar setiap tahun.

"Ini setiap setahun sekali lah, biasanya di sekolah kegiatannya. Dan ini memang merupakan bagian dari pembelajaran," katanya.

Usai mendapatkan laporan kecelakaan, dirinya menjelaskan pihaknya juga telah berkoordinasi kepada pihak sekolah tentang kondisi dari rombongan yang mengalami kecelakaan tersebut.

Dari laporan pihak sekolah, diketahui ada tujuh siswa yang menjadi korban dengan mengalami luka ringan.

"Ada yang luka ringan, dan sudah langsung mendapatkan penanganan di Puskesmas. Saat ini anak-anak sudah mengikuti kegiatan bersama yang lain. Tadi juga sudah mendapatkan konfirmasi dari keluarga jika anaknya bisa kembali mengikuti kegiatan karena kondisinya memungkinkan," pungkasnya.

(mns/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved