Berita Medan

Di Pasar Kosong, Ternyata Beras SPHP Banyak di Gudang Bulog, Benny: Cepat Distribusikan

Kondisi itu direspon Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. 

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
PEMKO MEDAN
Usai sidak- Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Benny Iskandar Nasution melakukan pengecekan SPHP di gudang Bulog, Senin (25/8/2025). Stok SPHP aman dan diminta segera didistribusikan ke masyarakat. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Masyarakat dan pedagang mengeluhkan harga dan pasokan beras yang langka.

Kondisi itu direspon Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. 

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution mengambil langkah akibat tersendatnya suplai beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar tradisional. 

"Semalam (Senin (25/8/2025) setelah mengecek SPHP di Pasar Tradisional yang tersendat, kami langsung melakukan pengecekan di gudang Bulog, Jalan Jemadi, Kecamatan Medan Timur," kata Benny Iskandar Nasution, Selasa (26/8/2025). 

"Hasil peninjauan yang dilakukan bersama Pal Wali Kota Medan, kami menemukan persediaan beras SPHP dalam kondisi aman dan meminta kepada Bulog untuk mempercepat, memperbanyak dan memperluas distribusinya, agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan beras SPHP serta harus benar-benar sampai ke masyarakat Kota Medan," kata Benny Iskandar Nasution menambahkan. 

Wali Kota Medan juga melakukan pengecekan langsung ke areal penyimpanan beras di gudang Bulog Jalan Jemadi stok beras yang tersedia mencapai 15.000 ton.

Rico Waas juga menjelaskan bahwa kualitas beras SPHP sangat baik, dengan tingkat patah hanya 5 persen, sehingga layak untuk menjadi pilihan utama masyarakat Kota Medan.

Sebelumnya, di pasar tradisional Sei Kambing yang ramai itu, Rico mendapati fakta mengejutkan, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang seharusnya dijual Rp13.100 per kilogram justru kosong. Yang tersedia hanya beras premium dengan harga jauh lebih tinggi, Rp15.500-Rp17.000 per kilogram.

"Beras SPHP yang kita harapkan bisa membantu masyarakat ternyata tidak ada. Ini jelas memberatkan. Warga butuh, tapi stoknya tersendat," kata Rico Waas usai sidak.

Menurut aturan, setiap Rumah Pangan Kita (RPK) atau outlet binaan Bulog seharusnya mendapat jatah 2 ton beras SPHP per minggu. Namun kenyataan di lapangan tak seindah di atas kertas. 

Rico pun langsung memerintahkan jajaran Pemko Medan untuk berkoordinasi dengan Bulog dan memastikan distribusi segera diperbaiki. Hal itu disampaikannya saat sidak bersama Kadis Koperasi UKM Perindag Medan, Benny Iskandar Nasution. 

"Kami prihatin dan ini menjadi perhatian serius. Pemko Medan akan terus cek ke lapangan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh beras dengan harga terjangkau,” tambahnya.

Keluhan pedagang ikut menguatkan temuan sang wali kota. Zulfadli (46), pedagang sekaligus warga Medan Helvetia, mengaku terakhir mendapat suplai dua ton beras SPHP pekan lalu, namun stok itu hanya bertahan 3–5 hari.

"Ada kendala Sabtu kemarin, sampai sekarang belum masuk lagi. Kalau bisa jatahnya ditambah, karena cepat sekali habis," ujarnya.

Bagi Zulfadli, kedatangan Rico tanpa pemberitahuan menjadi hal yang patut diapresiasi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved