Wisuda Universitas MTU: Berkarakter Berakhlak Mulia Menjadi Keunggulan Lulusan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tidak butuh waktu lama apa yang ditanyakan langsung keluar. Bahkan orang yang paling ahli pun akan kalah. Jadi kita tidak bisa menang dari AI.

Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom, Usli Sarsi pada acara wisuda Ahli Madya Akuntasi dan Sarjana Manajemen Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU) di Hotel Karabia, Sabtu (22/2).

Kecerdasan AI dapat mengalahkan kecerdasan manusia, tapi AI tidak memiliki kecerdasan emosioal yang berlandaskan spiritual. Alasan ini kata unggul diletakkan di belakang nama universitas ini.

“Saya tekankan bahwa keunggulan dari universitas ini setiap lulusan berkarakter berakhlak mulia,” tegasnya.

Sebagaimana visi Universitas MTU yakni Spritual, Integritas, Gigih, Adaptif dan Profesional diharapkan memiliki karakter berakhlak mulia. Tanpa karakter berakhlak mulia sehebat apa pun orang tersebut tidak memberikan manfaat kepada orang lain.

Dikatakannya yayasan terus komitmen mendukung penuh pada universitas ini dengan memberikan beasiswa, menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Dengan dukungan seluruh pengurus yayasan, telah mencapai berbagai kemajuan dengan keberhasilan melakukan perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi universitas. Tahun ini universitas akan membuka kelas internasional dengan bekerja sama dengan universitas di Taiwan untuk bisa mencapai tingkat global sehingga akan ada pertukaran mahasiswa. Ini tentu saja kerja sama yang dilakukan tidak pada Taiwan, tapi juga beberapa negara lainnya. Kita akan beri kesempatan kepada mahasiswa MTU untuk kuliah di luar negeri yang memberikan pengalaman tidak saja belajar tapi juga bekerja di sana.

“Saya meminta para mahasiswa dan alumni serta civitas akademik menjaga nama baik dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan bangsa daripada universitas kita,” pesannya.

Selain ini jangan berhenti belajar, menambah wawasan. Kurangi hal-hal yang negatif terutama kesombongan walau sudah sarjana. Jangan kita merasa yang paling benar, sebab pandangan yang paling benar itu adalah pandangan yang sempit. Saya berharap supaya alumni bisa menjadi kebanggaan semua.

Sementara Rektor Universitas MTU, Dr. Dompak Pasaribu, SE, M.Si, CPA, CACP Universitas MTU berkat dukungan yang diberikan yayasan terus bertumbuh dengan mendorong dosen untuk dapat mempertahankan dan meraih prestasi yang lebih baik dalam riset. Universitas telah memiliki program rutin dengan memberikan anugerah atas keberhasilan dosen-dosen publikasi di jurnal-jurnal internasional yang bereputasi.

“Kami akan mendorong dosen-dosen tetap untuk melanjutkan studi lanjut, khususnya ke universitas yang berkualitas dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

Di era globalisasi ini, Universitas MTU berkomitmen untuk semakin berdaya saing global. Pada tahun akademi 2025-2026 kita mulai September 2025 akan membuka kelas internasional dengan proses pembelajaran sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris, selain itu juga telah menandatangani MoU dan MoA dengan berbagai universitas luar negeri untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk studi lanjut ke luar negeri bagi pendidikan program S1 Manajemen dan Bisnis Digital.

Selain ini Universitas MTU juga memberikan pengalaman untuk magang sejak dari semester 2. Itu semua sesuai dengan visi yakni SIGAP. Ingatlah, seorang sarjana sejati bukanlah yang hanya bangga dengan gelarnya, tetapi mampu membawa manfaat bagi banyak orang.

Universitas MTU berkomitmen untuk mencetak lulusan yang unggul dalam bidang ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang berjiwa kewirausahaan serta berbudaya SIGAP. Kami selalu mendorong mahasiswa untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman baik dalam bidang akademik, kewirausahaan, maupun kepemimpinan yang berkarakter berakhlak mulia.

(*)