Berita Viral

TERNYATA Kim Jong-Un Eksekusi Mati 10 Pejabat Pada 31 Januari di Depan Publik, Terkait Stok Beras

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memngekesekusi mati 10 pejabat di depan umum. Sebanyak 10 pejabat korup itu dieksekusi mati di Provinsi Jagang, Usi.

KCNA
EKSEKUSI MATI : Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memngekesekusi mati 10 pejabat di depan umum. Sebanyak 10 pejabat korup itu dieksekusi mati di Provinsi Jagang, Usi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memngekesekusi mati 10 pejabat di depan umum. Aksi yang dilakukan Kim Jong-Un menambah catatan eksekusi mati pejabat korup di Korea Utara. 

Sebanyak 10 pejabat korup itu dieksekusi mati di Provinsi Jagang, Usi.

Berdasarkan sumber dari Daily NK yang dilansir dari kompas.tv, Kamis (27/2/2025), pejabat yang dieksekusi termasuk anggota badan inspeksi pertanian daerah dan kepala cabang Kementerian Jaminan Sosial setempat.

Eksekusi dilakukan pada 31 Januari, menyusul kecaman terhadap para pejabat pada pertemuan ke-30 Sekretariat Sentral Kedelapan Partai Pekerja Korea baru-baru ini, di mana tindakan mereka dikecam sebagai kejahatan anti-rakyat.

Eksekusi cepat itu dilakukan segera setelah rapat sekretariat, meski beberapa pejabat lain yang terlibat masih dalam penyelidikan.

Mereka termasuk kepala sekretaris komite partai daerah, dan anggota komite manajemen pertanian, yang terhindari dari putaran eksekusi ini sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Menurut sumber tersebut, skandal ini dimulai pada musim gugur lalu ketika pejabat setempat menuntut warga biasa untuk menutupi kekurangan kuota pasokan beras militer.

TERPUKAU: Kim Jong Un terpukau saat berkunjung ke pabrik pesawat strategis dengan nuklir dan rudal hipersonik didampingi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Knevichi, Rusia. (tangkapan layar video)
TERPUKAU: Kim Jong Un terpukau saat berkunjung ke pabrik pesawat strategis dengan nuklir dan rudal hipersonik didampingi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Knevichi, Rusia. (tangkapan layar video) (Tangkapan Layar Video)

Para pejabat itu berada di bawah tekanan memenuhi mandat partai untuk memastikan tanpa syarat pasokan beras militer.

Ketika kepatuhan publik tidak cukup, badan inspeksi pertanian membentuk tim untuk melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah.

“Penggeledahan rumah ini bukan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi kali ini melewati batas,” kata sumber tersebut.

“Para inspektur tak hanya menyita gandum, mereka mengambil ternak dan peralatan rumah tangga, menghancurkan mata pencaharian warga,” ucapnya.

Baca juga: JAM TAYANG Real Betis Vs Real Madrid Malam Ini, Sakit Gigi Selesai, Mbappe Siap Menggila Lagi

Baca juga: Resep Sop Bihun Bakso Puyuh, Menu Sahur yang Segar dan Hangat di Lambung

Baca juga: VIRAL Ahmad Dhani Tawarkan Novi Vokalis Sukatani Jadi Staf Ahli, Gaji Besar, Mulan Jameela Bereaksi

Tingkat keparahan tindakan ini mendorong warga membuat perbandingan historis, dengan beberapa mengatakan bahwa polisi Jepang selama pendudukan tak akan melakukan hal seperti itu.

Mereka juga mengatakan bahwa masa sekarang lebih sulit daripada selama era kolonial.

Situasi memburuk ketika warga melaporkan pelanggaran tersebut di Kantor Kementerian Jaminan Sosial Daerah.

Alih-alih menyelidiki pengaduan, kantor cabang tersebut malah memberitahu badan inspeksi pertanian tentang laporan tersebut.

Hal ini berujung pada eksekusi mati di depan publik terhadap kepala cabang bersama pejabat lainnya.

Sumber itu mencatat bahwa praktik semacam itu meluas hingga ke luar daerah Usi.

“Cara berbisnis yang tak normal ini tersebar luas di seluruh masyarakat,” katanya.

“Namun seperti biasa, negara mengatasi masalah ini dengan menghukum individu tertentu alih-alih mengatasi akar penyebabnya,” katanya.

Reaksi publik terhadap eksekusi mati tersebut beragam.

Beberapa orang mempertanyakan perlunya hukuman berat itu untuk apa yang mreka anggap sebagai praktik rutin.

Sementara yang lain menyatakan simpati kepada pejabat yang mereka sebut meninggal seperti anjing saat mencoba melaksanakan perintah partai.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved