Berita Viral

Pantas Tak Ada Lagi Sholat Tarawih Kilat 7 Menit saat Ramadan 2025, Alasannya Imam Sudah Menua

Alasannya karena Pengasuh Ponpes Al-Qur'aniyah, KH Azun Mauzun yang biasa menjadi imam sholat tarawih usianya tidak muda lagi.

Tribun Jabar/Istimewa
TARAWIH KILAT - Pelaksanaan salat Tarawih kilat di Pondok Pesantren Alquraniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (12/4/2021). Kini salat tarawih kilat di Ramadan 2025 ditiadakan karena tak ada pengganti imam. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pelaksanaan sholat tarawih kilat 7 menit setiap Ramadan tiba selalu menjadi sorotan.

Salat tarawih 23 rakaat dalam waktu singkat ini digelar di Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng Indramayu, Jawa Barat.

Namun Ramadan 2025 ini justru berbeda, sholat tarawih kilat ditiadakan dan diganti dengan menjalankan salat tarawih seperti umumnya.

Alasannya karena Pengasuh Ponpes Al-Qur'aniyah, KH Azun Mauzun yang biasa menjadi imam sholat tarawih usianya tidak muda lagi.

Selain itu, tidak ada pengganti yang sanggup menggantikan Azun Mauzun.

“Ini karena kondisi, sedangkan kita cari penggantinya tidak ada,” ujar Azun Mauzun dikutip dari Tribun Jateng, pada Senin (3/3/2025).

Diketahui salat tarawih kilat di Ponpes Al-Qur'aniyah sendiri sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan setiap tahun.

Awal mula salat tarawih kilat ini, digelar sekitar 2006 lalu.

Tarawih kilat di Ponpes Al-Quraniyah juga diikuti warga sekitar pesantren yang merupakan laki-laki.

Hampir seluruh warga khususnya anak muda memilih mengikuti tarawih kilat.

Ini sesuai dengan permintaan mereka yang ingin pelaksanaan salat tarawih berlangsung cepat.

Tujuan dari pihak ponpes sendiri hingga akhirnya memutuskan salat tarawih cepat karena ingin merangkul anak muda agar mau berangkat ke masjid.

TARAWIH KILAT MENGHILANG - Salat tarawih kilat di Pondok Pesantren Al-Quraniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Selasa (12/3/2024) malam. Tarawih super kilat 7 menit di Indramayu kini tak lagi digelar mulai Ramadan 2025.
TARAWIH KILAT MENGHILANG - Salat tarawih kilat di Pondok Pesantren Al-Quraniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Selasa (12/3/2024) malam. Tarawih super kilat 7 menit di Indramayu kini tak lagi digelar mulai Ramadan 2025. (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Azun Mauzun bercerita soal kebiasaan anak muda di sekitar lingkungan pesantren yang hobi menghabiskan waktu dengan nongkrong.

Mereka bermain gitar, bahkan konvoi motor.

Hal itu mengganggu jemaah lainnya yang tengah melaksanakan salat tarawih.

Sebagian lagi sibuk dengan urusan duniawi, seperti berdagang dan lain sebagainya sehingga mengesampingkan berangkat ke masjid untuk salat tarawih. 

"Ini alasannya karena permintaan dari anak-anak muda itu sendiri, kalau tidak cepat mereka tidak mau tarawih," ujarnya.

Azun Mauzun sendiri tidak memungkiri, sejak Ponpes Al-Quraniyah menggelar salat tarawih kilat, jumlah jamaah yang datang terus bertambah.

Bahkan tidak sedikit warga dari luar kampung yang juga ingin merasakan salat tarawih kilat di sana.

Dalam hal ini, Azun Mauzun yang sekaligus imam salat tarawih kilat meyakini bahwa salat tarawih kilat yang dilakukan di ponpesnya itu sah.

Meski cepat, tapi yang terpenting pelaksanaan salat tarawih sudah sesuai dengan syarat dan rukunnya salat. 

Setiap bacaan salatnya, yakni biasa menggunakan surat pendek.

Terkait ditiadakan salat tarawih super kilat pada Ramadan 2025 ini, bukan kali pertama.

Sebelumnya pada 2022 juga sempat ditiadakan. 

Saat itu, pihak ponpes menindaklanjuti imbauan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu untuk meniadakan tarawih kilat.

Azun juga tidak memungkiri, kala itu jumlah jamaah yang datang ke masjid untuk salat tarawih sedikit berkurang dari biasanya

“Kita sempat istirahat satu tahun. Ternyata banyak masyarakat yang minta agar kembali diadakan,” ujar dia.

Kini salat tarawih di Ponpes Al-Quraniyah dilaksanakan normal seperti masjid-masjid pada umumnya. 

Namun, dengan durasi yang masih cepat walau tidak secepat sebelumnya, yakni antara 12-15 menit.

Azun sendiri bersyukur, pasalnya jemaah yang datang untuk salat tarawih masih banyak walau tidak sekilat sebelumnya.

Mereka tetap semangat untuk datang ke masjid menunaikan ibadah yang hanya ada di bulan Ramadan tersebut.

“Kami meminta kepada para jamaah tetap jalani ibadah seperti sedia kala, seperti sebelumnya. Jangan terpengaruh pada salat tarawih yang sudah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun tapi kini tidak ada,” ujar dia.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved