Berita Viral
VIRAL Siswi SD Dibully Guru di Depan Umum Gara-gara Nunggak Bayar LKS, Kini Trauma, tak Mau Sekolah
Viral di media sosial siswi SD dibully guru di depan umum lantaran nunggak bayar LKS. Kini, siswi tersebut pun trauma dan enggan sekolah.
TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial siswi SD dibully guru di depan umum lantaran nunggak bayar LKS.
Kini, siswi tersebut pun trauma dan enggan sekolah.
Diketahui, siswi kelas 3 berinisial IA dimarahi oknum guru karena nunggak bayar LKS Rp120 ribu.
Siswi tersebut trauma hingga enggan sekolah lantaran sering dimarahi oknum guru di depan umum.
Karena hal itu, pihak sekolah kini meminta maaf atas sikap oknum guru berinisial PA yang bertindak keterlaluan terhadap siswi kelas 3 berinisial IA.
“Saya atas nama pribadi dan lembaga mohon maaf, kemarin saya juga sudah sampaikan langsung permintaan maaf jika selama ini perlakukan dari pihak sekolah kurang berkenan di hati ibu dan bapak IA,” ujar Plt Kepala Sekolah, Ovi Novianti kepada Tribun Cirebon, Kamis (20/3/2025).
Diketahui kasus dugaan bullying oknum guru terhadap siswi di SD Negeri di Kecamatan/Kabupaten Indramayu ini viral.
Hal tersebut terungkap usai orang tua korban mengadu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu.
Pemerintah pun akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan regulasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Ovi menceritakan, secara pribadi sebenarnya ia kurang mengetahui soal kejadian itu.
Pasalnya, Ovi statusnya adalah guru definitif di SDN 8 Margadadi Indramayu.
Ia pun baru ditunjuk menjadi Plt Kepala Sekolah tempat IA sekolah belum lama ini.
Ovi juga meminta maaf karena kurang memantau aktivitas yang terjadi di sekolah tempatnya ditugaskan menjadi Plt Kepala Sekolah.
“Kemarin saya dapat telepon dari rekan-rekan di sini, katanya di sini sedang ada masalah,” ujar dia.
Mengetahui soal kejadian itu, Ovi pun mengajak pihak sekolah langsung untuk melakukan itikad baik dengan bersilaturahmi ke rumah orang tua korban untuk mediasi.
Pihak sekolah juga menyampaikan permintaan maaf jika ada perilaku guru yang dirasa kurang berkenan.
Dalam hal ini, Ovi turut menyayangkan karena orang tua korban tidak curhat terlebih dahulu kepada dirinya yang merupakan Plt Kepala Sekolah.
Namun pihaknya juga memahami karena orang tua korban tidak mengetahui Plt Kepala Sekolah sekarang ini dijabat oleh dirinya.
Ovi menilai, kejadian yang viral tersebut lebih kepada kesalahpahaman antara wali kelas dan wali murid.
“Kemarin alhamdulillah sudah selesai dan diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar dia.
Di sisi lain, disampaikan Ovi, pihak sekolah sendiri juga sudah melakukan konfirmasi langsung dengan oknum guru yang bersangkutan.
Konfirmasi juga dilakukan kepada para siswi lainnya untuk mengetahui perilaku dari guru tersebut.
“Bahwa ibu PA ini memang marah pada anak-anak yang salah. Mohon maaf ya Pak, guru juga manusia, ada salahnya, ada lupanya, ada khilafnya,” ujar dia.
Ovi menyampaikan, sikap marah yang ditunjukkan oknum guru tersebut tujuannya lebih kepada mendidik anak.
Ia juga menyampaikan, bahwa mendidik sikap anak-anak tentu tidak mudah dan butuh proses yang tidak sebentar.
“Jadi kalau untuk bully tidak ada,” ujar dia.
Diketahui orang tua siswi berinisial IA itupun mengadukan hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Rabu (19/3/2025).
“Anak saya ini selalu ngomong ke saya, Mamah saya gak mau sekolah, kalau saya sekolah selalu dimarahin, saya enggak mau sekolah,” cerita orang tua IA, Marwaeni saat mengadu ke Disdikbud Indramayu berdasarkan rekaman video yang diterima Tribun Cirebon, dikutip pada Kamis (20/3/2025).
Marwaeni mengatakan, bukan sekali dua kali anaknya dimarahi oleh oknum pihak sekolah tersebut.
Kondisi itu membuat teman-temannya ikut membully IA.
Diceritakan Marwaeni, anaknya dimarahi oleh pihak sekolah sebenarnya sudah terjadi sejak kejadian ada wartawan yang mencoba mengonfirmasi pihak sekolah soal dugaan pungutan liar atau pungli.
Pihak sekolah diduga memungut uang dari murid untuk patungan guna sarana prasarana sekolah.
“Beliau nuduh saya yang ngelaporin ke wartawan, padahal saya enggak pernah tahu masalah itu,” ujar dia.
Kondisi diperparah dengan IA yang belum bayar uang untuk buku senilai Rp120 ribu.
Di sisi lain, Marwaeni sebenarnya sudah berniat hendak membayar uang tersebut.
Namun dari pengakuan Marwaeni, setibanya di sekolah ia diteriaki di hadapan teman-teman IA soal tunggakan tersebut.
Dirasa sudah keterlaluan, Marwaeni mengambil tindakan dengan melaporkan hal tersebut ke Disdikbud Indramayu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Untung Aryanto membenarkan adanya laporan tersebut.
Untung sendiri yang menerima laporan dari orang tua IA.
Hanya saja, Disdikbud Indramayu belum bisa menyimpulkan masalah yang terjadi.
Disdikbud Indramayu dalam hal ini akan mengonfirmasi dahulu kebenaran soal kejadian itu ke pihak sekolah.
“Adanya laporan ini tentu akan kita tindaklanjuti,” ujar dia.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
NASIB Bripka E Polisi di Makassar Bikin SKCK Palsu, Pasang Tarif Rp 100 Ribu, Ada Banyak Korban |
![]() |
---|
ISTRI KETUJUH Presiden Soekarno, Yurike Sanger Meninggal Dunia di AS, Yudhi Sanger: Beloved Mother |
![]() |
---|
SAID DIDU Sebut Wapres Gibran Tak Pernah Lulus SMA: UTS Insearch Bukan Sekolah Tapi Semacam Bimbel |
![]() |
---|
DIRUT BPR Bank Jepara Ditahan KPK, Bikin Kredit Fiktif Capai Rp 263 Miliar, Total 5 Tersangka |
![]() |
---|
Longsor di Kelok 9, Jalur Sumbar-Riau Putus Total, Sepeda Motor juga Tak Bisa Melintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.