PENGAKUAN Nyak Kopsah Ngaku Bangkrut Setelah Direview Food Vloger, 9 Pegawai Dipecat, Utang 250 Juta

TRIBUN-MEDAN.com - Nyak Kopsah yang sempat bersetru dengan food vloger kini muncul dengan pengakuan yang cukup sedih. 

Nyak Kopsah mengaku dagangannya sepi setelah direview food vloger. 

Bahkan, Bang Madun mengaku bangkrut. Diketahui, Warung Makan Oseng Madun Nyak Kopsah sendiri berlokasi di kawasan Cipondoh, Tangerang.

Sekitar tahun 2023, Warung Makan Oseng Madun Nyak Kopsah viral di media sosial karena ada food vlogger yang me-review usaha tersebut. 

Food vlogger itu menyoroti kebersihan hingga rasa makanan warung yang telah berdiri sejak 1998 tersebut.

Sejak saat itu, Bang Madun mengaku kehilangan para pelanggan hingga usahanya bangkrut.

"Hancur, nama baik gua hancur," ucap Bang Madun, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, yang tayang pada Jumat (21/3/2025).

Pemain lenong yang dikenal sebagai Nyak Kopsah itu mengaku bahwa dirinya sempat membenci dirinya karena warung itu mendapatkan sorotan buruk dari pelanggan.

"Gua benci sama diri gua sendiri, sama adek-adek gua, sama saudara-saudara gua," tutur Bang Madun.

Menurut Bang Madun, dia sudah meminta saudara-saudaranya yang bekerja di warung itu untuk memperbaiki fasilitas terutama kebersihan.

"Gua paling benci sama yang kotor, di rumah maupun di warung. Gua rewel, tapi demi kebaikan. Kan kadang-kadang gua tinggal syuting, ngelenong," kata Bang Madun.

Sejak insiden review itu terjadi, Bang Madun mengaku usahanya bangkrut.

Bahkan ia tidak memiliki tabungan.

"Hancur. Hampir satu tahun gua enggak punya tabungan," kata Bang Madun.

Demi memperbaiki usahanya, Bang Madun dengan segala keterbatasannya itu akhirnya memutuskan meminjam uang ke bank.

"Gua pinjem Rp250 juta, sekarang gua masih punya utang. Gua pengen warung gua cakep," ucap Bang Madun.

"Di saat ramai usaha gue, gue simpen duit buat anak gue sekolah, beliin aset rumah, akhirnya tabungan gue habis," imbuh Bang Madun.

Bang Madun juga bercerita, bangkrutnya usaha Warung Makan Oseng Madun Nyak Kopsah itu juga berdampak kepada keluarganya.

Terlebih, saudara-saudaranya turut menggantungkan kehidupan dari warung makan tersebut.

"Gue enggak mau saudara gue susah, makanya gue punya utang banyak," kata Madun. 

"Gue bela-belain punya utang di tukang ikan, tukang sayuran, bela-belain minjem ke bank," lanjutnya. 

Mengembalikan kondisi warung yang sudah sepi untuk ramai lagi juga bukan hal mudah. 

Madun sampai harus memberhentikan sembilan orang karyawannya karena tak sanggup memberikan gaji.

"Lo udah matiin rezeki sembilan orang. Puas lo udah?" ujarnya.

Sementara itu, konflik antara toko kue Clairmont dan food vlogger Codeblu kini menjadi sorotan publik.

Kasus ini mencuat setelah Codeblu memberikan ulasan negatif yang dianggap merugikan Clairmont.

Meskipun Codeblu telah meminta maaf, upaya mediasi yang dilakukan pada 18 Maret 2025 di Polres Metro Jakarta Selatan tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Clairmont kini memutuskan untuk melanjutkan proses hukum dan menuntut ganti rugi sebesar Rp 5 miliar akibat kerugian yang mereka derita.

Pada pertemuan mediasi yang berlangsung di Polres Metro Jakarta Selatan, Susana Darmawan, pemilik Clairmont, menjelaskan bahwa Codeblu telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung.

Meskipun proses mediasi dimulai dengan baik, Susana menegaskan bahwa pertemuan tersebut tetap tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan.

Baca juga: Lirik Lagu Batak Muppat Taluktuk Dipopulerkan oleh Victor Hutabarat

Baca juga: Bocorkan Formasi Pemain Timnas Indonesia vs Bahrain, Pesan Patrick Kluivert

Clairmont merasa tetap dirugikan oleh ulasan negatif yang dikeluarkan oleh Codeblu meskipun permohonan maaf telah disampaikan.

Oleh karena itu, Clairmont telah memutuskan untuk melanjutkan laporan polisi terhadap Codeblu yang diajukan pada Desember 2024 dengan tuduhan pelanggaran UU ITE.

Menurut kuasa hukum Clairmont, Dedi Sutanto, Codeblu dianggap telah menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai perusahaan kue tersebut.

Keputusan ini menunjukkan ketidakpuasan Clairmont terhadap tanggapan dari Codeblu dan urgensi untuk menegakkan hukum.

Clairmont mengeklaim bahwa mereka mengalami kerugian materiil sebesar Rp 5 miliar akibat ulasan negatif dari Codeblu.

Dedi Sutanto menjelaskan bahwa kerugian ini terkonfirmasi melalui audit internal yang menunjukkan penurunan omzet yang signifikan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

Selain kerugian materiil, Clairmont juga menghadapi kerugian imateriil yang lebih besar.

Beberapa mitra bisnis besar memutuskan untuk menghentikan kerja sama setelah munculnya ulasan negatif dari Codeblu pada 15 November 2024.

Clairmont kini tengah mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan perdata jika laporan polisi tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Dedi menegaskan bahwa mereka akan mempertimbangkan bukti kerugian yang ada dan akan melanjutkan langkah hukum di ranah perdata jika proses di kepolisian tidak membuahkan hasil.

Selain itu, Clairmont juga menekankan pentingnya edukasi mengenai dampak serius dari informasi yang salah dan hoaks, baik dari segi hukum maupun moral.

Terkait spekulasi mengenai adanya unsur pemerasan, Clairmont menegaskan bahwa mereka tidak melaporkan Codeblu atas tuduhan tersebut.

Dedi Sutanto menekankan bahwa laporan yang diajukan hanya berkaitan dengan pelanggaran UU ITE mengenai penyebaran hoaks.

Namun, Dedi menambahkan bahwa jika ada fakta baru yang terungkap di masa mendatang, Clairmont tidak akan ragu untuk menindaklanjuti dengan laporan tambahan.

Meski begitu, Dedi menyatakan optimisme dari pihak klien mengenai hasil mediasi dan berharap akan ada konsekuensi bagi pihak-pihak yang merugikan perusahaan.

(*/tribun-medan.com)

Berita sudah tayang di tribun-jatim