Berita Viral

SOSOK Helman Sitohang, Bankir Indonesia Terkemuka di Dunia jadi Dewan Penasihat Danantara

Sosok dan profil Helman Sitohang (59, seorang bankir senior asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Penasihat Senior Blackstone di Asia-Pasifik.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa/BangkokPost
BANKIR INDONESIA: Sosok dan profil Helman Sitohang (59), seorang bankir senior asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Dewan Penasihat BPI Danantara, Senin (24/3/2025). (Kolase istimewa/BangkokPost) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok dan profil Helman Sitohang (59), seorang bankir senior asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Penasihat Senior Blackstone di Asia-Pasifik.

Kini Helman Sitohang dan Thaksin Shinawatra (Perdana Menteri Thailand 2001-2006) sama-sama ditunjuk sebagai Dewan Penasihat BPI Danantara.

Dilansir dari surat kabar Bangkok Post yang terbit pada 3 Oktober 2016 dalam rubrik Asia Focus, Helman Sitohang lebih dari 20 tahun berpengalaman di industri keuangan global, meski berlatar belakang insinyur perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Helman Sitohang juga dikenal sebagai salah satu bankir paling berpengaruh di dunia dari Asia Pasifik.

Sosok di balik kesuksesan Credit Suisse tidak terlepas dari peran Helman Sitohang, setelah ditunjuk sebagai kepala eksekutif di lembaga keuangan global itu untuk mengawasi seluruh kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2015.

Kepada Bangkok Post, Helman Sitohang mengatakan, setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), ia memulai kariernya sebagai insinyur perminyakan.

Selama waktu luangnya di lokasi pengeboran minyak, ia secara teratur membaca jurnal dan majalah bisnis dan secara bertahap menjadi tertarik dengan dunia bisnis dan keuangan.

Dalam perjalannya, Helman Sitohang kemudian menempuh pendidikan S2 di University of Applied Sciences, St Gallen, Swiss, dan memperoleh gelar MBA pada periode 1986-1991.

Pendidikan S2-nya ini pun menjadi landasan bagi karier cemerlangnya di dunia perbankan investasi hingga dikenal sebagai seorang bankir investasi terkemuka asal Indonesia yang dikenal atas perannya dalam berbagai transaksi besar di Asia Pasifik.  

Helman Sitohang lahir di Praha, Cekoslowakia, pada tahun 1966 silam, dari ayah Indonesia berdarah Batak bermarga Sitohang dan ibu Slovakia.

Helman Sitohang dibesarkan di Medan, Sumatera Utara, yang memiliki dua orang anak, seorang putra dan seorang putri.

Dikutip dari Kontan.co.id, karier Helman di dunia investasi perbankan dimulai pada tahun 1990 ketika ia bergabung dengan Deustsche Bank dan ING Barings hingga tahun 2000. 

Lalu, Helman Sitohang juga sempat menjabat posisi CEO Asia Pasifik Credit Suisse pada 2015 hingga tahun 2021.

Helman Sitohang pun menjadikannya orang Asia Tenggara pertama yang duduk di dewan sebuah bank global. Bahkan, di bawah kepemimpinannya, bisnis Credit Suisse di Asia Pasifik mencapai profitabilitas tinggi. 

Setelah pensiun dari Credit Suisse pada Juni 2021, Helman bergabung dengan OCP Asia sebagai Chairman pada Juni 2023.

OCP Asia adalah manajer investasi kredit swasta yang fokus pada solusi pinjaman langsung yang dijamin di kawasan Asia Pasifik, dengan investasi lebih dari $6 miliar dalam berbagai transaksi kredit. ​ 

Pada tahun 2024, Blackstone Inc., perusahaan ekuitas swasta terkemuka dengan aset kelolaan senilai $1 triliun, merekrut Helman Sitohang sebagai Penasihat Senior untuk Asia Tenggara.

Langkah ini menegaskan reputasi Helman Sitohang sebagai salah satu bankir paling berpengaruh di kawasan Asia-Pasifik. ​ 

Sepanjang kariernya, Helman Sitohang telah terlibat dalam transaksi merger dan akuisisi, pasar modal, serta pembiayaan dan investasi senilai ratusan miliar dolar di seluruh dunia.

Ia dikenal sebagai "rainmaker" utama Credit Suisse di Jakarta dan Singapura, dengan jaringan koneksi yang luas di Indonesia. ​ 

Penghargaan atas kontribusinya di dunia keuangan meliputi; "Outstanding Achievement Award" dari FinanceAsia pada tahun 2015, yang mengakui kepemimpinan dan keterampilan negosiasinya yang luar biasa. ​ 

Selain perannya di sektor keuangan, Helman juga aktif dalam kegiatan sosial.

Ia menjabat sebagai Direktur di Credit Suisse Foundation dan Room To Read Singapore Ltd., organisasi nirlaba yang fokus pada literasi anak-anak dan pendidikan perempuan. ​ 

Dengan pengalaman pilihan tahun di bidang perbankan investasi, pembiayaan, pasar modal, dan manajemen kekayaan pribadi, Helman Sitohang terus memberikan kontribusi signifikan bagi industri keuangan di Asia Pasifik.​ 

Ia mendorong pertumbuhan eksponensial bisnis Credit Suisse di kawasan Asia Pasifik.-

Ia mantan CEO Credit Suisse Asia Pacific, memimpin operasi bank Swiss di kawasan Asia yang erkontribusi dalam transaksi lebih dari US$200 miliar, termasuk penggalangan dana dan merger & akuisisi selama lebih dari 20 tahun.

Helman Sitohang Bankir Indonesia
BANKIR SENIOR INDONESIA: Sosok dan profil Helman Sitohang (59), seorang bankir senior asal Indonesia yang kini menjabat sebagai Dewan Penasihat BPI Danantara, Senin (24/3/2025). (Bangkok Post)

Kisah perjalanan hidup Helman Sitohang 

Dari latar belakang insinyur ladang minyak hingga salah satu bankir paling berpengaruh di Asia Pasifik, Helman Sitohang sangat percaya bahwa naluri adalah pendorong paling kuat dalam mengarahkan seseorang ke tempat yang seharusnya.

Sebelum memutuskan terjun ke dunia bisnis perbankan, Helman Sitohang bahkan sempat diejek teman-temannya sesama insinyur.

"Teman-teman insinyur saya mengejek saya dengan mengatakan bahwa menurut mereka saya lebih bergairah dalam berbisnis daripada menjadi insinyur," ungkapnya kepada Asia Focus Bangkok Post pada 3 Oktober 2016.

Memang, tidak lama kemudian Helman Sitohang memutuskan untuk mengubah kariernya secara besar-besaran.

Dua tahun kemudian, ia ingin melakukan sesuatu yang berbeda sehingga ia pindah ke perbankan.

"Saya berkata pada diri sendiri: mungkin saya harus mencobanya," katanya.

Dan di situlah ia telah bekerja di dunia perbankan dan terus berlanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa perbankan adalah bidang yang cocok untuknya.

Helman Sitohang telah dikenal sebagai pembuat kesepakatan terbaik di Asia Pasifik selama bertahun-tahun dengan jaringan koneksi yang tak tertandingi.

"Ini memberi saya pengalaman latar belakang yang lebih komprehensif, yang memperkaya penilaian dan pengambilan keputusan saya," katanya.

Ketika ia bergabung dengan Credit Suisse pada bulan Mei 1998, mungkin saat itu merupakan salah satu masa tersulit dalam sejarah keuangan ketika krisis Asia mencapai puncaknya.

Saat itu juga merupakan masa pergolakan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yang dipicu oleh krisis ekonomi, kekurangan pangan, dan pengangguran massal yang akhirnya menyebabkan jatuhnya Presiden Soeharto.

"Rupiah anjlok dan tiba-tiba semuanya macet. Tidak ada transaksi sama sekali. Itu cukup menakutkan karena saya baru bekerja di industri ini selama beberapa tahun," kenangnya.

Saat itu, banyak bank global yang menarik diri dari Indonesia dan menunggu luka ekonomi dan politik sembuh.

Bank-bank asing memburu bakat lokal dan Helman Sitohang mendapat beberapa tawaran menggiurkan dari bank-bank di Eropa, tetapi ia memilih untuk tetap berkomitmen pada negaranya dan klien-kliennya.

"Saya memutuskan untuk tinggal di Asia Tenggara dan itu adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya," katanya.

"Tidak seorang pun di antara kami di Asia pernah mengalami krisis seperti ini. Kita tidak pernah tahu bagaimana hal itu akan berakhir. Ada naluri batin yang mengatakan kepada saya bahwa mungkin ini adalah sebuah peluang dan mungkin saya harus mencobanya."

Pada tahun 1999, Helman Sitohang menjadi CEO negara untuk Credit Suisse hingga tahun 2010. Lalu mengambil alih lebih banyak tanggung jawab regional, yang berpuncak pada pengangkatannya sebagai CEO Asia Pasifik tahun 2015.

Pelajaran yang dipetiknya melalui krisis tersebut ternyata sangat berharga, katanya, dan terus memperkaya pengalamannya serta memperdalam hubungan dengan klien-klien terkemukanya.

"Itu merupakan pengalaman yang luar biasa dan memperkuat keputusan saya untuk tetap berkomitmen kepada klien di saat senang maupun susah," tutur dia.

"Jika Anda seorang bankir, Anda harus selalu siap dan berasumsi bahwa segala sesuatunya tidak akan selalu berjalan mulus. Anda harus berasumsi yang terburuk dan bersiap untuk itu. Selalu berikan nasihat yang tepat dan seimbang kepada klien dan berikan pengalaman Anda sebanyak mungkin."

Helman Sitohang sangat yakin bahwa wirausahawan merupakan tulang punggung perekonomian yang sehat dan karenanya perlu dibina dengan baik agar suatu negara dapat tumbuh berkelanjutan.

Salah satu minatnya adalah selalu bekerja dengan para wirausahawan dan dia telah menyaksikan banyak dari mereka yang telah berkembang secara signifikan, melakukan hal-hal menarik, dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan peluang.

"Saya percaya bahwa wirausahawan merupakan bagian penting dari perekonomian mana pun karena jika suatu negara ingin tumbuh, negara tersebut harus memiliki basis wirausahawan yang sangat sehat, yang terus bertumbuh, dan bersaing secara adil," katanya.

(*/Tribun-medan.com/BangkokPost)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved