Berita Viral

Terkuak Hubungan Asmara dengan Oknum TNI, Juwita Persiapan Menikah, Sempat Pamit ke Keluarga

Terungkap hubungan asmara di balik tewasnya Juwita (23), wartawati di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Editor: Salomo Tarigan
YouTube
KASUS PEMBUNUHAN JURNALIS: Misteri kematian jurnalis salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), bernama Juwita (23), akhirnya terkuak. Juwita diduga dibunuh oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) berinisial J berpangkat Kelasi Satu. (YouTube) 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap hubungan asmara di balik tewasnya Juwita (23), wartawati di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Juwita yang menjalin hubungan asmara dengan anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu J, sudah menatap ke jenjang lebih serius.

Keduanya berencama melangsungkan pernikahan pada Mei 2025 mendatang.

Nahas, rencana pernikahan itu kandas. Juwita ditemukan tewas di tepi kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025).

Mirisnya, terduga pelaku pembunuhan adalah calon suaminya sendiri, yakni Kelasi Satu J.

Baca juga: Klarifikasi Ridwan Kamil Tuduhan Selingkuh dengan Lisa Mariana, Pengakuan Kang Emil tak Ragu . . .

Keluarga Juwita (23) mengungkapkan fakta terkait hubungan korban dan pelaku J.

Kakak kandung Juwita, Praja Ardinata, mengatakan bahwa antara korban dan pelaku memang memiliki hubungan dekat, bahkan keduanya sudah mempersiapkan pernikahan.

"Memang ada persiapan sudah mau menikah," ungkap Praja kepada wartawan, Kamis (27/3/2025) dikutip dari Tribun Kaltim.

Praja memastikan jika pelaku dan adiknya akan melangsungkan pernikahan pada bulan Mei 2025.

"Rencananya bulan Mei tapi tanggal pastinya saya gak tahu," jelas Praja.

Praja juga mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, Juwita sempat pamit keluar rumah.

"Di hari itu dia izin mau keluar sebentar tapi dia tidak ngomong mau ke mana. Tapi setiap kali izin keluar rumah itu pasti gak lama," ujarnya.

Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan. Sejauh ini, Polres Banjarbaru sudah memeriksa 4 saksi.

Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, memberikan atensi terhadap kasus kematian Juwita.

Lima hari setelah kematiannya, terduga pelaku pembunuhan Juwita mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers.

Juwita diduga kuat tewas dibunuh oleh oknum anggota TNI AL berinisial J dengan pangkat Kelasi Satu.

Keterlibatan Kelasi Satu J tersebut diungkapkan langsung oleh 

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap mengatakan, J merupakan anggota Lanal Balikpapan.

"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita," kata Ronald dalam konferensi pers di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (26/3/2025).

Ia menyebutkan, peristiwa dugaan pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Saat ini, penyidik masih mendalami kronologi lengkap kejadian, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

Ronald menegaskan bahwa Kelasi Satu J telah diamankan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan dan akan menjalani proses hukum yang transparan.

"Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.

Ronal pun mengungkap sosok Kelasi Satu J. Dia menyampaikan, Kelasi Satu J telah berdinas di TNI AL selama kurang lebih empat tahun dan baru satu bulan bertugas di Lanal Balikpapan.

Pihak penyidik juga masih menelusuri keberadaan Kelasi Satu J di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.

Saat ditanya mengenai dugaan hubungan antara tersangka dan korban serta motif pembunuhan, Ronald menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

"Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini. Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan," ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi, TNI AL turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan bahwa tidak ada upaya menutupi kasus ini.

"Kami atas nama TNI Angkatan Laut mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku," kata Mayor Laut Ronald Ganap.

Autopsi Jasad Korban

Diketahui Juwita ditemukan tak bernyawa pada, Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 14.57 Wita, dengan kondisi tergeletak di tepian jalan dekat perbatasan antara wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tepatnya di kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Menurut keterangan keluarga, Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 09.00 WITA. 

Juwita meminta izin berangkat ke arah Guntung Payung.

Saat itu, Juwita hanya meminta izin berangkat ke sana dan tidak ada dialog lain.

Selanjutnya siang harinya, justru Juwita ditemukan di Gunung Kupang dan sudah tidak bernyawa.

Menyikapi kasus kematian jurnalis muda Juwita, pihak Kepolisian berkomitmen mengusut dengan tuntas peristiwa ini. 

“Semoga kasus kematian jurnalis ini bisa lekas terungkap, agar memberikan kepastian informasi bagi pihak keluarga, masyarakat dan rekan-rekan jurnalis di Banua,” ujar Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan kepada awak media.

Kasus ini, kata Kapolda, ditangani Polres Banjarbaru dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel.

“Segala petunjuk pun masih dikumpulkan polisi termasuk hasil visum dan sebagainya. Kami mohon waktu, jangan sampai justru mengganggu proses lidik dan sidiknya,” tegasnya.

Rosyanto menyebut polisi sudah melakukan autopsi kepada jasad korban.

Diketahui korban menderita luka di dagu, lebam di punggung dan leher.

Sementara itu, Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan, terkait kasus ini pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi di TKP, serta mengumpulkan bukti-bukti dan fakta di lapangan.

“Intinya saat ini masih dalam penyelidikan, kalau untuk saksi, kami sudah periksa 4 saksi yang di TKP dan nanti kita kembangkan lagi,” ungkapnya.

Kapolres menerangkan, pihak kepolisian akan bekerja dengan maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini.

Sedangkan, untuk hasil visum pihaknya masih belum bisa menyampaikan hasilnya sekarang, lantaran masih penyelidikan.

“Kalau bukti-bukti lain serta petunjuk, nanti akan kita sampaikan,” ucap Kapolres.

“Biarkan penyidik bekerja dengan maksimal untuk mengungkap fakta yang ada,” ujarnya. 

Baca juga: LIVE SCORE Barcelona vs Osasuna Babak I 2-0, Akses Link Live Siaran Langsung Liga Spanyol

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

Baca juga: Arnold Hengkang ke Real Madrid, Liverpool takut Kehilangan Mohamed Salah, Tawarkan Kontrak Baru

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved