Berita Viral

CURHAT Penumpang Wanita Ditelantarkan Sopir Travel di SPBU, Bermula Saat Dioper ke Mobil yang Lain

Seorang wanita ditelantarkan sopir travel di sebuah SPBU. Sopir SPBU sengaja menelantarkan penumpang wanita ini di SPBU Ambarawa.

TikTok/nina_agustinna
Tangkapan layar unggahan akun TikTok @nina_agustinna, Sabtu (5/4/2025). Penumpang bernama Nina emosi diturunkan sopir travel di SPBU Ambarawa. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita ditelantarkan sopir travel di sebuah SPBU. Sopir SPBU sengaja menelantarkan penumpang wanita ini di SPBU Ambarawa

Penumpang wanita ini pun mengungkapkan kronologi ditinggalkan sopir di SPBU. 

Ia mengungkapkan menggunakan jasa travel dari Batang menuju Yogyakarta.

Perjalanan yang seharusnya nyaman berubah menjadi pengalaman buruk akibat pelayanan yang tidak profesional.

Melalui akun TikToknya, @nina_agustinna, ia menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. 

Menurut penuturannya dalam unggahan Facebook Warga Demak, ia berangkat dari Batang pada pukul 10.00 WIB.

Nina dijadwalkan menuju Yogyakarta dengan rute melewati Demak. 

Pada pukul 14.30 WIB, ia dioper ke kendaraan travel lain di salah satu agen yang berada di Demak.

Namun masalah mulai muncul setelah ia menaiki armada kedua.

Baca juga: Kapolda Sumut Dorong Optimalisasi Medsos sebagai Wajah Transparansi Operasi Ketupat Toba 2025

Baca juga: Fulham Vs Liverpool Live Streaming Jam 20.00 WIB, Kans Mo Salah Ukir Rekor Baru di Liga Inggris

Nina mengungkapkan bahwa sopir dari kendaraan kedua tersebut bukanlah sopir travel yang berpengalaman.

Melainkan seseorang yang terkesan dipaksakan untuk bertugas oleh pihak agen atau bos travel

Sopir tersebut disebut masih amatir dan kurang memahami prosedur serta etika pelayanan terhadap penumpang.

Perjalanan pun berlangsung sangat lambat.

Hingga pukul 20.00 WIB, kendaraan tersebut masih berada di wilayah Semarang.

Kendaraan melaju dengan kecepatan yang hanya berkisar 40 km/jam, meskipun kondisi jalan saat itu sepi. 

Seorang wanita muda membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan saat menggunakan jasa travel dari Batang menuju Yogyakarta.

Hal ini memicu keluhan dari para penumpang.

Namun alih-alih merespons secara profesional, sopir justru memaki para penumpang yang mengeluhkan keterlambatan tersebut.

Situasi memanas hingga akhirnya para penumpang meminta untuk diturunkan di sebuah SPBU di kawasan Ambarawa. 

"Donke kabeh. Seko jam 10, jenenge penumpang complain ki wajar. Koe (sopir) dikomplain kok ngotot karo aku. Ra sah bayar," ujar pengunggah, melansir Tribun Jateng.

(Turunin semua. Dari jam 10.00, namanya penumpang complain itu wajar. Kamu (sopir) dikomplain kok ngotot sama aku. Ya udah enggak usah bayar)

Alhasil mereka pun terlantar di SPBU Ambarawa tanpa adanya tanggung jawab dari pihak travel.

Dalam kondisi tersebut, Nina bersama penumpang lainnya terpaksa memesan kendaraan lain melalui layanan transportasi online, demi melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.

Kejadian ini pun mendapat perhatian netizen.

Video tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan serta profesionalisme layanan travel antarkota. 

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyedia jasa travel terkait insiden tersebut.

Nasib apes juga dialami Rusdianto yang sudah berniat mudik ke kampung halaman, tapi malah bermalam di bawah jembatan jalan tol.

Ia membawa serta anaknya yang difabel, masih mengalami kondisi tidak bisa berjalan kaki.

Namun usai menempuh jarak jauh supaya bisa mudik, ia malah diturunkan di jalan tol.

Saat itu, Rusdianto dan anaknya dari Aceh hendak mudik ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Namun ia justru mendapat pengalaman buruk saat berangkat mengunakan bus.

Pasalnya, Rusdianto dan anaknya diturunkan oleh bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Km 110 Tol Cipali, Subang, Sabtu (29/3/2025) pagi.

Keduanya pun ditemukan oleh Satlantas Polres Subang tengah berada di bahu jalan.

Saat itu polisi melihat seorang pria bersama anak kecil duduk di pinggir jalan tol dan meminta pertolongan.

Sang ayah, Rusdianto, tengah berdiri di pinggir jalan menyetop mobil.

Sementara anaknya yang tidak bisa berjalan duduk di atas rerumputan.

Kepada polisi, Rusdianto mengaku akan mudik ke Indramayu menggunakan bus.

Tiket bus seharga Rp1,3 juta dibelikan oleh atasannya.

Rusdianto mengaku, selama ini memang tinggal dan bekerja di Lhokseumawe, Aceh.

Istrinya merupakan keturunan Aceh, namun sudah meninggal dunia.

Tetapi sayangnya, belum sampai ke tempat tujuan, Rusdianto dan anaknya malah diturunkan oleh pihak bus di kilometer 110 Tol Cipali, Subang.

Bus yang ia tumpangi malah menurunkannya di lokasi tersebut.

Sopir bus juga tak memberikan kepastian terkait kelanjutan perjalanannya.

Akibatnya, ia bersama anaknya terpaksa bertahan di pinggir jalan tol semalaman hingga akhirnya ditemukan oleh petugas.

"Dia bilangnya diterlantarkan. Saya kira diterlantarkan keluarga atau siapa, ternyata katanya sama bus," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Sudirianto, saat dikonfirmasi media secara terpisah, melansir Serambi News.

"Saya lihat tiketnya memang benar dari Aceh. Tapi dia diturunin di jembatan penyeberangan," tutur Kasat Lantas.

"Semalam dia dan anaknya tidur di bawah jembatan sampai pagi bertemu dengan kita," imbuhnya.

Rusdianto menjelaskan, ia dan anaknya ditelantarkan oleh bus Antar Lintas Sumatera (ALS) sejak pukul 00.00 malam.

Rusdianto juga mengungkapkan bahwa anaknya memiliki penyakit, sehingga tak bisa berjalan.

Mendengar cerita tersebut, Kasatlantas Polres Subang bersama anggota, langsung bertindak cepat.

Mereka mengantarkan Rusdianto dan anaknya ke Gerbang Tol Cikedung, Indramayu.

Tujuannya agar keluarga Rusdianto dapat lebih mudah menjemputnya dan memastikan mereka sampai dengan selamat di rumah.

"Ada nomor keluarganya sehingga kita janjian. Kita antarkan ke daerah Cikedung. Kemudian dijemput oleh keluarganya," ujar AKP Sudirianto.

Rusdianto pun mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh petugas kepolisian.

"Saya Rusdianto dari Aceh, mau mudik ke Indramayu, tetapi semalam saya terlantar di KM 114 Cipali," tuturnya.

"Saya sangat berterima kasih kepada jajaran Satlantas Polres Subang karena telah membantu saya bertemu dengan keluarga saya," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved