Berita Viral

Ikhwal PT Yihong Cirebon Lakukan PHK Massal, Bermula 3 Orang lalu Ribuan, Sontak Viral di Medsos

Beginilah awal mula PT Yihong Novatex Indonesia PHK 1.126 pekerja. PHK tersebut juga termasuk jajaran HRD.

Istimewa
DEMO PHK - PT Yihong Novatex Inonesia melakukan PHK kepada 1.126 karyawan. Pabrik yang beroperasi di Cirebon Jawa Barat ini menutup perusahaan setelah karyawan mogok kerja selama 4 hari. 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah awal mula PT Yihong Novatex Indonesia PHK 1.126 pekerja.

PHK tersebut juga termasuk jajaran HRD.

PHK massal ini bermula dari 3 karyawan dipecat.

Pekerja lain melakukan aksi mogok spontan sebagai bentuk solidaritas.

Aksi mogok kerja buruh ini terjadi pada 1-3 Maret 2025.

Gara-gara aksi mogok buruh ini, produksi perusahaan terganggu.

Bahkan, orderan turut dibatalkan.

Operasional pabrik terhenti total dan pesanan dari buyer batal.  

Setelahnya Manajemen PT Yihong Novatex mengumumkan akan menghentikan operasional dan memutuskan hubungan kerja dengan seluruh karyawannya.  

Diketahui ribuan buruh PT Yihong Novatex Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon, Selasa (11/3/2025).

Mereka menuntut agar perusahaan membatalkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 karyawan.

Koordinator aksi, Suheryana mengatakan, para buruh menolak PHK sepihak yang dilakukan PT Yihong Novatex Indonesia.

"Ya, kita para pekerja PT Yihong Novatex Indonesia menuntut supaya pabrik itu tidak menjalankan PHK sepihak."

"PHK ini hanya akal-akalan, mereka beralasan pabrik pailit, tapi sampai sekarang mereka tidak bisa membuktikannya," ujar Suheryana kepada wartawan di lokasi aksi, Selasa (11/3/2025).

Menurutnya, seluruh karyawan yang berjumlah lebih dari 1.000 orang, termasuk staf HRD, terkena PHK tanpa kejelasan.

"Bahkan HRD juga di-PHK. Sekarang kalau HRD di-PHK, siapa yang menghitung gajinya? Itu aja kalau pakai logika," ucapnya.

DEMO PHK - Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin.
DEMO PHK - Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin. (Istimewa)

Ia menambahkan, bahwa alasan PHK diduga karena perusahaan tidak ingin mengikuti aturan Dinas Ketenagakerjaan terkait pengangkatan karyawan tetap.

"Seharusnya, ada 617 karyawan berstatus part-time yang diangkat jadi karyawan tetap. Tapi mereka malah di-PHK sepihak," jelas dia.

Suheryana juga mengklarifikasi soal aksi mogok kerja sebelumnya yang disebut menjadi penyebab perusahaan mengalami kerugian.

"Iya, memang ada aksi mogok sebelumnya, tapi itu hanya spontanitas. Kenapa? Karena tiga orang pengurus serikat pekerja kami tiba-tiba di-PHK tanpa alasan yang jelas," katanya.


Ia menjelaskan, PHK terhadap tiga pengurus serikat terjadi sebelum akhirnya semua karyawan diberhentikan pada 10 Maret 2025.

"Setelah keluar nota pemeriksaan dari Dinas Ketenagakerjaan, perusahaan malah mengambil langkah mem-PHK semuanya," ujarnya.

Bermula dari Provokasi

Sebuah rekaman CCTV provokasi demo viral di media sosial. 

Awalnya memperlihatkan sejumlah orang berpakaian hitam diduga provokator melakukan sweeping di kawasan pabrik.

Terlihat beberapa orang itu mengarahkan para karyawan pabrik untuk keluar ruangan.

Kemudian terlihat para karyawan berbondong-bondong keluar pabrik meninggalkan pekerjaan mereka.

Tidak hanya itu, gerombolan orang diduga provokator itu juga terlihat menerobos ke ruangan untuk menemui HRD.

Mereka nekat menerobos masuk meski di dalam ruangan itu terlihat tengah berlangsung rapat.

Beberapa dari mereka terlihat emosi ketika berbicara dengan orang di dalam ruangan itu.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Minggu (6/4/2025) dalam dokumentasi terpisah saat demo itu berlangsung, terlihat beberapa orang bahkan membawa spanduk "tutup PT Yihong."

Demo mogok kerja tersebut diketahui digelar para karyawan itu dengan tuntutan pengangkatan 617 orang pekerja part time menjadi karyawan tetap.

Namun penuntutan tersebut malah berbuah pahit bagi semua karyawan.

Demo aski mogok kerja tersebut, berbuntut pada pemecatan 1.126 karyawan PT Yihong.

PT Yihong Novatex Indonesia mengklaim mengalami kerugian besar setelah para karyawan itu demo mogok kerja selama empat hari.

Sampai akhirnya PT Yihong memutuskan untuk melakukan PHK massal para karyawannya itu dan sementara perusahaan ini sudah tak lagi beroperasi.

Dalam surat pemberitahuan dari PT Yihong yang beredar disebutkan bahwa akibat mogok kerja tersebut, PT Yihong mengalami keterlambatan pengiriman.

Itu berdampak pada pemesanan yang akhirnya dihentikan.

“PT Yihong Novatex Indonesia hendak memberitahukan maksud pemutusan hubungan kerja terhitung sejak tanggal 10 Maret 2025 dengan alasan karena pihak pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan (order) akibat keterlambatan pengiriman sebagai dampak dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja pada awal bulan Maret 2025,” isi surat tersebut.

Setelah kena PHK massal, para karyawan PT Yihong itu kembali demo namun kini berbeda tuntutan, yaitu mereka minta dipekerjakan kembali.

Hal ini pun menjadi perbincangan banyak orang karena sebelumnya mereka bahkan demo membawa spanduk "tutup PT Yihong", namun malah kini minta kembali dipekerjakan setelah PT Yihong tutup.

Dalam video yang beredar juga terlihat pangakuan salah satu pendemo yang mengaku bingung.

Karena dalam momen ini, HRD juga ikut kena PHK massal.

"Harapan kami cuma pengen seluruh karyawan PT Yihong yang jumlahnya 1.000 lebih itu dipekerjakan kembali secepatnya," ucap salah satu pendemo dikutip dari unggahan @fakta.indo, Minggu (6/4/2025).

"1.000 lebih (di-PHK), itu termasuk HRD-nya. Bahkan kita bingung kenapa kok HRD bisa di-PHK sementara kan gajian kita tanggal 14, sekarang HRD di-PHK siapa yang itung gajinya," sambung dia.

Dikutip dari TribunCirebon.com, salah satu pendemo, Suheryana menduga alasan perusahaan melakukan PHK dengan dalih kebangkrutan hanyalah strategi untuk menghindari kewajiban mengangkat pekerja menjadi karyawan tetap.

"Soal katanya pihak perusahaan beralasan kalau pailit sehingga melakukan PHK massal, itu hanya alasan mereka saja," katanya.

"Dugaan kami, pihak perusahaan hanya ingin pemutihan dan tidak mau menjalankan nota pemeriksaan dari wasnaker," sambung dia.

Namun kini mereka masih menunggu kepastian setelah hal ini diadukan ke Bupati Cirebon.

Belum diketahui pasti siapa yang salah dalam persoalan ini, namun netizen ramai-ramai menyalahkan para karyawan yang mogok kerja tersebut.

Minta Kembali Dipekerjakan 

Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin.

Pasalnya, Perusahaan asal Tiongkok yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak menghentikan operasionalnya.

Padahal, sejak mulai beroperasi dua tahun lalu, pabrik sablon sepatu ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan dinilai membantu mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Cirebon.

Namun, awal Maret 2025, perusahaan tersebut menghentikan aktivitas produksi. Diduga, keputusan ini diambil akibat kerugian yang dialami setelah aksi demonstrasi selama empat hari, yang berujung pada kerugian hingga miliaran rupiah.

Salah satu korban PHK PT Yihong, Yanti Komala mengaku tidak mengetahui pasti alasan dirinya diberhentikan. Ia merasa dirugikan, apalagi keputusan PHK dilakukan menjelang Lebaran.

“Kata teman-teman, ini karena aksi solidaritas soal PHK sepihak. Saya sendiri enggak tahu jelasnya. Waktu diajak demo ya ikut, soalnya semua ikut. Masa saya enggak ikut?” ungkap Yanti, Minggu (6/4/2025).

Yanti yang baru bekerja sejak Desember 2024 kini kembali menganggur. Ia merasa nasibnya berubah drastis akibat aksi demo yang ia sendiri tidak pahami secara menyeluruh.

“Saya kerja belum lama, sekarang malah jadi pengangguran lagi. Lebaran enggak punya duit. Saya ikut-ikutan dipecat padahal enggak tahu masalahnya. Harusnya ada solusi buat karyawan seperti saya,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Rini, karyawan lain PT Yihong yang juga terkena dampak PHK. Ia menilai tidak semua pekerja memahami atau terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa. Namun, imbasnya dirasakan semua pihak.

“Saya cuma karyawan biasa, kerja buat keluarga. Enggak tahu urusan-urusan kayak gitu. Tetapi kalau enggak ikut demo juga takut. Sekarang malah enggak punya penghasilan,” ucap Rini.

Rini berharap perusahaan bisa kembali beroperasi dan mempekerjakan kembali para karyawan yang terdampak.

“Jangan korbankan karyawan yang enggak tahu apa-apa. Kami cuma ingin kerja,” pungkasnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak PT Yihong terkait kelanjutan operasional dan nasib para pekerja yang terkena PHK.

 

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sebagian artikel sudah tayang di tribun-sumsel

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved