Tribun Wiki
Sejarah Minggu Palma, Penanda Dimulainya Pekan Suci sebelum Yesus Disalibkan, Berikut Asal Usulnya
Minggu Palma adalah perayaan dalam tradisi Kristen yang diperingati setiap hari Minggu sebelum Paskah.
TRIBUN-MEDAN.COM - Minggu Palma adalah perayaan dalam tradisi Kristen yang diperingati setiap hari Minggu sebelum Paskah.
Hari ini menandai dimulainya Pekan Suci (Holy Week), yaitu minggu terakhir sebelum Yesus disalibkan dan bangkit dari kematian menurut ajaran Kristen.
Nama “Palma” berasal dari kisah Yesus yang memasuki kota Yerusalem, di mana orang banyak menyambut-Nya dengan melambaikan daun-daun palma dan menghamparkannya di jalan, sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan akan-Nya sebagai Raja.
Peristiwa ini menggambarkan pengakuan masyarakat terhadap Yesus sebagai Raja Israel dan Mesias.
Pada tahun ini, Minggu Palma jatuh pada 13 April 2025.
Asal Usul Minggu Palma
Peristiwa Minggu Palma dicatat dalam keempat Injil: Matius 21:1–11, Markus 11:1–11, Lukas 19:28–44, dan Yohanes 12:12–19.
Hari itu adalah hari yang cerah.
Kota Yerusalem mulai ramai dipenuhi para peziarah dari berbagai penjuru, sebab saat itu sedang mendekati hari raya Paskah Yahudi — perayaan besar yang memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.
Ribuan orang memadati jalanan kota suci, membawa persembahan dan doa-doa mereka.
Di tengah keramaian itu, Yesus dari Nazaret, yang selama tiga tahun terakhir dikenal sebagai guru, penyembuh, dan pengkhotbah penuh kuasa, sedang dalam perjalanan menuju kota itu bersama murid-murid-Nya.
Ketika hampir tiba di Yerusalem, Yesus dan para murid berhenti di dekat Bukit Zaitun, di daerah kecil yang bernama Betfage.
Lalu Yesus berkata kepada dua orang murid-Nya:
"Pergilah ke kampung di depanmu. Di sana kamu akan menemukan seekor keledai betina tertambat bersama anaknya. Lepaskan dan bawalah kepada-Ku. Jika ada yang bertanya, katakan saja bahwa Tuhan memerlukannya."
Para murid pun pergi dan mendapati semuanya tepat seperti yang dikatakan-Nya. Mereka membawa keledai itu dan meletakkan pakaian mereka di atasnya, lalu Yesus pun duduk di atas keledai itu.
Ini adalah penggenapan nubuat nabi Zakharia:
"Lihat, Rajamu datang kepadamu; Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai..." (Zakharia 9:9)
Saat Yesus mulai menuruni lereng Bukit Zaitun menuju gerbang Yerusalem, orang banyak yang mengenal-Nya mulai bersorak gembira. Mereka memotong ranting-ranting daun palma dan menghamparkan pakaian mereka di jalan, menyambut Dia seolah-olah seorang raja sedang datang.
Mereka berteriak penuh semangat:
"Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!"
(Matius 21:9)"Hosana" adalah seruan yang berarti: "Tolong selamatkan kami sekarang!" — sebuah pekikan harapan dan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
Setibanya di Yerusalem, Yesus langsung menuju ke Bait Allah. Di sana, Ia melihat para penjual dan penukar uang memenuhi tempat yang seharusnya menjadi rumah doa. Ia membalikkan meja-meja mereka dan berkata dengan suara keras:
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun!"
Orang-orang tercengang, dan para imam serta pemimpin agama mulai merasa terancam. Mereka melihat bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar — bukan hanya disambut rakyat seperti raja, tetapi juga berani menegur ketidakadilan yang terjadi di rumah Tuhan.
Namun, tidak semua orang senang dengan kedatangan-Nya.
Para pemimpin agama mulai merencanakan cara untuk menangkap dan menyingkirkan-Nya.
Ironisnya, hanya beberapa hari setelah sorakan “Hosana” itu, banyak dari orang-orang yang sama akan berteriak,
“Salibkan Dia!”
Minggu Palma menjadi simbol kuat akan kontras hati manusia — betapa cepatnya pujian berubah menjadi pengkhianatan.
Sejak saat itu, umat Kristen pun kerap mengadakan peringatan Minggu Palma ini sebagai bentuk penghormatan kepada Yesus.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Kalender Jawa Weton Jumat Wage 19 September 2025, Ada Baiknya Tidak Bepergian Terlalu Jauh |
![]() |
---|
Profil Qalisha Abiyanqa, Siswi SMP Al Ulum Terpadu Raih Medali Emas Berkat Inovasi Edible Film |
![]() |
---|
SOSOK Ibnu Sulistyo Riza Pradipto, Komisaris Mitratel Keluarga Soeharto |
![]() |
---|
Sosok dan Rekam Jejak Arif Satria, Rektor IPB Digadang Calon Kepala BRIN |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, Eks Penyidik KPK Kini Jabat Irjen Kementerian ESDM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.