Berita Viral

VIRAL Gelandangan Berpenghasilan Rp600 Ribu Sehari Diamankan Satpol PP, Pernah Berangkat Umrah

Salah seorang di antara gepeng tersebut sudah berangkat umrah, pria berusia 70 tahun warga Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang.

TRIBUNJATIM.COM/Sinca Ari Pangistu
GELANDANGAN PERGI UMRAH: Gelandangan dan pengemis (gepeng) dirazia oleh Satpol PP Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025). Salah seorang dari mereka mengaku sudah umrah dan punya penghasilan Rp 600 ribu sehari. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral gelandangan berpenghasilan Rp600 ribu sehari diamankan Satpol PP.

Bahkan diketahui ia pernah berangkat Umrah.

Kasus gelandangan dan pengemis (gepeng) berpenghasilan fantastis kembali terungkap.

Baca juga: Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025, Cek Jadwal dan Dokumen yang Dibutuhkan

Kali ini ada tiga gelandangan dan pengemis di Bondowoso, Jawa Timur yang pendapatnya besar untuk sehari.

Mereka diamankan tim Satpol PP Bondowoso pada Jumat (11/4/2025).

Kala itu mereka berada di lampu merah Kelurahan Kademangan.

Ada juga yang terjaring di perempatan pom bensin Kelurahan Tamansari, Bondowoso.

Baca juga: AKHIR Kasus Polisi Viral Diduga Lecehkan Istri Orang, Suami Sah Klarifikasi Minta Hapus Video

Diketahui, salah seorang di antara gepeng tersebut sudah berangkat umrah, pria berusia 70 tahun warga Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang.

Hal tersebut terungkap, saat pembinaan para gepeng itu di Kantor Satpol PP.

Menurut Kepala Bidang Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, Nanang Dwi Haryanto, pihaknya terkejut saat gepeng tersebut mengaku mengantongi bisa uang Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu dalam sehari dari hasil mengemis.

"Penghasilannya Rp 300 ribu sampai Rp 600 ribu saat gepeng di lampu merah," ujar Nanang saat dikonfirmasi.

Ia menerangkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih selektif saat hendak memberikan sedikit rezekinya kpada para gepeng tajir di Bondowoso tersebut.

VIRAL Gelandangan Berpenghasilan Rp600 Ribu Sehari Diamankan Satpol PP, Pernah Berangkat Umrah
GELANDANGAN PERGI UMRAH: Gelandangan dan pengemis (gepeng) dirazia oleh Satpol PP Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025). Salah seorang dari mereka mengaku sudah umrah dan punya penghasilan Rp 600 ribu sehari.


Pihaknya sendiri, lanjut Nanang, rutin melakukan razia gepeng, karena banyaknya aduan masyarakat yang masuk. 

Lebih-lebih gepeng ini kerap beraksi di lampu merah, yang dikhawatirkan membahayakan lalu lintas.

"Ini kan tentunya menggangu pengguna jalan, apalagi di lampu merah, banyak kami menerima laporan jika mereka (gepeng, red) sering menggedor kaca mobil pengendara, " pungkasnya.

Sebelumnya, sosok pengemis berkostum di Kota Bengkulu ini bikin geger. 

Baca juga: Terbongkarnya Dugaan Pungli Kamar Penjara, Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo Jadi Sorotan

Pasalnya, ia ternyata punya handphone (HP) bagus dan BPJS. 

Fakta mengenai sosok pengemis berkostum ini dibongkar oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang. 

Pengemis itu ditertibkan tim Dinas Sosial pada Rabu malam (26/3/2025) di lampu merah kawasan Kilometer 8, Kota Bengkulu.

Ketika diperiksa, ia menunjukkan kartu identitas yang mengonfirmasi bahwa dirinya bukan warga Kota Bengkulu.

Baca juga: JADWAL Siaran Bola Liga Inggris 12-15 April 2025, Man City Main Pembuka, Newcastle Bentrok MU

"Kamu dari mana? Warga mana? Mana lihat KTP-nya? Saya Kepala Dinas Sosial. Tahu nggak kamu kalau dilarang mengemis?" tanya Sahat saat menegur pengemis tersebut, melansir dari Kompas.com.
Pengemis itu mengaku baru satu minggu berada di Kota Bengkulu bersama seorang rekannya, yang berhasil melarikan diri saat razia berlangsung.

"Saya dari Lubuk Linggau, Pak. Berdua sama teman. Kami baru seminggu di sini," ujar pengemis itu sambil memperlihatkan ponselnya dan menunjukkan KTP.

Mengetahui pengemis tersebut memiliki ponsel bagus dan kartu BPJS, Sahat semakin geram.

"Lah ini kamu punya HP bagus ya. Itu BPJS-mu juga ada. Kamu ini dari Lubuk Linggau ke Kota Bengkulu merusak Kota Bengkulu saja. Kamu kira kota ini tempat mengemis apa?" hardik Sahat.

Kadinsos kemudian menyita KTP pengemis itu dan memerintahkannya datang ke kantor Dinas Sosial Kota Bengkulu.

"Kamu bikin malu Kota Bengkulu saja, seolah-olah kota ini kota miskin. Besok kamu ke kantor, KTP saya bawa," tegasnya.

Dinas Sosial berencana memeriksa lebih lanjut sebelum memulangkan pengemis tersebut ke daerah asalnya.

Baca juga: JADWAL Siaran Bola Liga Inggris 12-15 April 2025, Man City Main Pembuka, Newcastle Bentrok MU


Dalam kasus lainnya, Satpol PP Kota Kediri mengamankan seorang pengemis tua berinisial AR (70) di Simpang Empat Jalan Kawi, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

AR diamankan setelah adanya aduan dari masyarakat yang merasa resah dengan cara agresifnya dalam meminta uang.  

Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwiratmoko, mengungkapkan bahwa AR sering menggebrak kendaraan yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.

Aksi tersebut membuat pengguna jalan merasa terganggu dan tidak nyaman.  

"Jadi, kemarin itu kan ada pengaduan masyarakat bahwa di perempatan Jalan Kawi ada yang minta-minta sifatnya maksa, gebrak mobil gebrak motor, akhirnya kita tindaklanjuti dan pagi tadi baru ketemu yang bersangkutan terus kita amankan ke Mako Satpol PP untuk didata dan dibina,” ujar Agus Dwiratmoko, Kamis (13/2/2025). 

Saat diamankan, AR membawa dua tas tanggung yang ternyata berisi uang dalam jumlah besar.

Selain pecahan kecil Rp2 ribu, di dalam tasnya juga ditemukan beberapa gulungan uang pecahan Rp100 ribu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ancam Tutup Dinas Perlindungan Anak, Bahas Nasib Bocah Jadi Pengemis: Kenapa Dibiarkan?

AR mengaku bahwa total uang yang dimilikinya mencapai sekitar Rp30-40 juta.  

"Dia ini membawa dua tas tanggung, setelah kita tanya, dengan kesadaran dia memperlihatkan isinya ternyata isinya duit receh dan sudah dibendeli (Rp100 ribuan) itu. Menurut yang bersangkutan sekitar Rp30-40 juta," terang Agus.  

Berdasarkan pengakuannya, AR beroperasi mulai pagi hingga malam hari. Dalam waktu 2-3 jam, ia bisa mendapatkan sekitar Rp150 ribu dari hasil mengemis.

Meski memiliki banyak uang, AR tetap memilih hidup sebagai pengemis dan enggan meninggalkan kebiasaannya.  

AR mengaku selalu membawa semua uangnya ke mana-mana karena takut dicuri orang.

Selain itu, ia juga diketahui tidak memiliki istri maupun anak. Saat ini, ia tinggal bersama saudara-saudaranya di rumahnya di Kecamatan Mojoroto.  

"Dia pagi sampai malam. Kemana-mana duit dibawa takut diambil orang katanya. AR ini tidak punya istri dan anak.

Dia tinggal di rumah bersama saudara-saudaranya. Sekarang kita sudah kembalikan dan kita minta untuk tidak mengemis lagi," terang Agus.  

Satpol PP Kota Kediri mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis di jalanan agar tidak semakin banyak orang yang memanfaatkan belas kasihan dengan cara yang tidak semestinya.

Pihaknya juga akan terus melakukan patroli guna menertibkan para pengemis yang beroperasi di persimpangan jalan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved