76 Persen Pelaku eCommerce Asia Tenggara Butuh Dukungan Adopsi AI, Ini Strategi Lazada
Lazada merilis laporan riset terbaru bertajuk “Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara.”
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Lazada, platform eCommerce terkemuka di Asia Tenggara, merilis laporan riset terbaru bertajuk “Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara.”
Bekerja sama dengan lembaga riset Kantar, laporan ini mengkaji tren dan tantangan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dihadapi 1.214 penjual online dari enam negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Hasil riset ini memperlihatkan fakta mencolok bahwa 76 persen penjual eCommerce di kawasan ini masih memerlukan dukungan nyata dalam mengadopsi teknologi AI secara efektif, kendati pemahaman tentang potensi AI semakin luas.
Adopsi AI: Antara Harapan dan Realita di Kalangan Penjual Online
Meski 68 persen responden mengaku telah mengenal AI dan 47 persen menyatakan telah menerapkannya dalam operasional bisnis mereka, data menunjukkan bahwa penerapan nyata AI hanya menyentuh angka 37 persen.
Di Indonesia sendiri, 52 persen penjual mengklaim sudah menggunakan AI, namun implementasi aktualnya hanya 42 persen . Fakta ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kesenjangan ketiga terbesar di kawasan ini antara persepsi dan realisasi penerapan AI.
Salah satu hambatan utama dalam adopsi AI adalah faktor biaya dan proses implementasi yang dianggap kompleks. Sebanyak 64 persen penjual menyebut hal ini sebagai tantangan, meskipun 93 % percaya bahwa AI dapat memberikan efisiensi biaya dalam jangka panjang. Sementara itu, 89 % responden mengakui bahwa AI telah membantu meningkatkan produktivitas bisnis mereka.
Namun, peralihan dari sistem manual yang sudah familiar ke teknologi berbasis AI bukanlah proses yang mudah. Sekitar 75 % penjual menyatakan bahwa karyawan mereka masih lebih nyaman menggunakan alat konvensional dibandingkan dengan solusi AI baru.
“Temuan kami mengungkap fenomena kesenjangan yang menarik dalam ekosistem eCommerce di Asia Tenggara. Meskipun sebagian besar penjual memahami potensi transformatif dari AI, banyak yang masih berusaha untuk bertransisi menuju tahap implementasi,” ungkap Chief Executive Officer, Lazada Group, James Dong.
Kesiapan AI Masih Terbagi: Indonesia di Posisi Menjanjikan
Laporan Lazada mengelompokkan para penjual ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat kesiapan adopsi AI:
- AI Adepts: Penjual yang telah mengimplementasikan AI di lebih dari 80 % proses bisnis (Asia Tenggara: 24 % , Indonesia: 29 % )
- AI Aspirants: Penjual yang mulai mengadopsi AI namun belum merata di seluruh fungsi bisnis (Asia Tenggara dan Indonesia: 50 % )
- AI Agnostics: Penjual yang masih sangat mengandalkan proses manual (Asia Tenggara: 26 % , Indonesia: 21 % )
Thailand tercatat sebagai negara dengan porsi AI Adepts tertinggi (30 % ), diikuti oleh Singapura dan Indonesia (masing-masing 29 % ).
Di sisi lain, Malaysia dan Filipina menghadapi tantangan infrastruktur dan kurangnya dukungan internal, dengan hanya 15?n 19 % penjual berada di kategori AI Adepts.
Chief Executive Officer, Lazada Group, James Dong mengungkapkan “Sebagai pemimpin di industri eCommerce Asia Tenggara, kami berupaya menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan solusi AI yang mudah diakses bagi setiap penjual di seluruh Asia Tenggara yang memiliki tantangan unik di setiap pasar. Solusi ini membuat teknologi dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan tanpa memandang ukuran bisnis atau kemampuan penjual.”
Solusi Lazada: Panduan dan Fitur GenAI untuk Mendobrak Hambatan Adopsi
Sebagai upaya mendorong percepatan adopsi AI di kalangan pelaku eCommerce, Lazada memperkenalkan Online Sellers Artificial Intelligence Readiness Playbook. Panduan strategis ini dirancang secara khusus berdasarkan tingkat kesiapan masing-masing penjual dalam mengadopsi AI, guna memberikan pendekatan yang terstruktur dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam operasional bisnis sehari-hari.
Riset juga mengungkap bahwa banyak penjual telah menggunakan berbagai solusi AI yang tersedia di platform Lazada untuk meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini menunjukkan bahwa investasi berkelanjutan Lazada dalam pengembangan teknologi AI berdampak positif pada kesederhanaan proses bisnis dan daya saing penjual di pasar digital.
Sebanyak 67 % penjual menyatakan kepuasan tinggi terhadap fitur-fitur AI yang ditawarkan Lazada. Untuk semakin memberdayakan penjual, Lazada menghadirkan rangkaian fitur Generative AI (GenAI) terbaru, yang dirancang untuk menyempurnakan pengelolaan produk, menyederhanakan operasional, serta mendorong peningkatan konversi pelanggan. Beberapa fitur unggulan GenAI yang telah diluncurkan meliputi:
- AI Smart Product Optimisation
Fitur ini memanfaatkan GenAI untuk membantu penjual meningkatkan kualitas judul, deskripsi, hingga visual produk. Penjual dapat melakukan modifikasi latar belakang, uji coba virtual, hingga menyesuaikan tampilan produk secara otomatis sehingga menghasilkan konten visual yang profesional hanya dalam hitungan menit. - AI-Powered Translations
Teknologi penerjemah otomatis yang memungkinkan penjual menerjemahkan informasi produk ke berbagai bahasa lokal secara cepat dan akurat. Fitur ini memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan relevansi produk di berbagai wilayah Asia Tenggara. - Lazzie Seller
Asisten virtual berbasis AI di Alibaba Seller Centre (ASC) yang memberikan respons cepat atas pertanyaan umum, membantu navigasi fitur penting, serta menyediakan saran bisnis dan penilaian risiko toko untuk menunjang efisiensi operasional penjual.
Dengan kombinasi panduan strategis dan fitur AI inovatif, Lazada berkomitmen menghadirkan solusi teknologi yang inklusif dan mudah diakses, mendukung pertumbuhan berkelanjutan seluruh penjual di ekosistem eCommerce Asia Tenggara.
(*)
Lazada
eCommerce
Jualan Online
Artificial Intelligence
Generative AI
Online Sellers Artificial Intelligence Readiness P
AI Smart Product Optimisation
AI-Powered Translations
Lazzie Seller
| Transformasi Alibaba Group, Kekuatan Industri Teknologi Tiongkok Fokus Kembangkan AI |
|
|---|
| Lazada Gas di Medan! Ribuan Voucher dan Promo Spesial Meriahkan Lazada 6.6 Super WOW Sale |
|
|---|
| Wujudkan Gaya Hidup Sehat dengan Promo Spesial Lazada 6.6 Super Wow Sale! |
|
|---|
| Ketua Dewan Pers Terpilih Komaruddin Hidayat Blakblakan Sebut AI Ancaman Serius bagi Pers |
|
|---|
| Lazada Perkuat Komitmen Lawan Barang Palsu Lewat Teknologi, Kolaborasi, dan Edukasi Konsumen |
|
|---|
