Berita Viral

VIRAL Dugaan Kekerasan, PPDS Unsri Diduga Ditendang Konsulen Sampai Alat Vital Pendarahan di RSMH

Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan kalau korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom (pendarahan)

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
DUGAAN KEKERASAN - Gambar Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin untuk berita dugaan kasus kekerasan yang dialami seorang peserta PPDS anestesi Universitas Sriwijaya. Disebutkan kalau yang melakukan kekerasan itu adalah konsulennya. 

Anggota komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Lury Elza Alex Noerdin ikut buka suara terkait kasus dugaan kekerasan fisik yang dialami oleh seorang peserta Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) oleh oknum dokter konsultan. 

Dari informasi beredar, kekerasan itu dilakukan oknum konsultan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang yang mengakibatkan korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom (pendarahan), dan hal tersebut sudah dikonfirmasi dengan USG testis.

Terkait hal tersebut, menurut Lury, hal seperti ini sudah sering terjadi didunia pendidikan, dan ia berharap kedepan tidak terulang kembali. 

Baca juga: Mengenal Lanud Manuhua di Biak, Papua Hingga Isu Rusia Siagakan Pesawat Tempur dan Pangkalan Militer

"Saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam, " kata Lury, Selasa (22/4/2025). 

Menurut politisi partai Golkar tersebut, kasus seperti ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan kedokteran, tetapi juga berpotensi menghambat proses pembentukan tenaga medis yang profesional dan berintegritas. 

"Pendidikan kedokteran harus menjadi ruang pembelajaran yang aman, beretika, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan dan harus ditindak secara tegas, " ujar Lury. 

Ditambahkan putri Gubernur Sumsel periode 2008-2018 Alex Noerdin ini, sebagai anggota DPRD Komisi V yang membidangi pendidikan dan kesehatan, pihaknya mendorong pihak Universitas Sriwijaya, untuk melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terhadap kasus ini, serta memastikan perlindungan terhadap korban. 

Baca juga: Mengenal Lanud Manuhua di Biak, Papua Hingga Isu Rusia Siagakan Pesawat Tempur dan Pangkalan Militer

"Saya juga meminta kepada pihak berwenang, termasuk institusi profesi, untuk turut mengawal proses ini agar tidak ada lagi praktik-praktik kekerasan, dalam sistem pendidikan kedokteran," tandasnya.

Dilanjutkan Lury, ia akan berkoordinasi dengan pimpinan komisi dan Ketua DPRD Sumsel, untuk melakukan langkah lanjutan mengawal kasus itu hingga tuntas, dan memastikan pembelajaran yang ada tetap berjalan. 

‎"Kami dari Komisi V DPRD Sumsel siap mengawal dan, bila diperlukan, memanggil pihak terkait untuk meminta klarifikasi dan mendorong perbaikan sistem yang lebih manusiawi, dan berkeadilan di lingkungan pendidikan profesi dokter, " pungkasnya. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved