Berita Viral
Awalnya Bilang Tak Ada Kejanggalan, Kini Persada Hospital Malang Pecat Dokter AY yang Cabuli Pasien
Manajemen Persada Hospital Malang berubah sikap merespons kasus dokter AY yang dilaporkan melakukan pelecehan terhadap dua pasien wanita.
TRIBUN-MEDAN.com - Manajemen Persada Hospital Malang berubah sikap merespons kasus dokter AY yang dilaporkan melakukan pelecehan terhadap dua pasien wanita.
Adapun dua pasien perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan dokter AY adalah QAR (31) asal Bandung, Jawa Barat. Lalu pasien perempuan asal Kota Malang berinisial A (30)
Awalnya pihak Persada Hospital Malang menyebutkan, selama ini perilaku dokter AY tidak menunjukkan adanya keanehan atau pun penyimpangan.
Setelah kasus ini makin jadi sorotan publik, pihak rumah sakit kini memberikan sanksi pemberhentian terhadap dokter AY.
Diberitakan sebelumnya, Dokter Forensik dan Medikolegal, dr Galih Endradita, Sp.FM, FISQua yang juga sekaligus Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital Malang mengatakan, dokter AY telah bekerja di Persada Hospital sejak tahun 2019.
"Jadi yang bersangkutan (AY) ini masuk sebagai dokter di Persada Hospital sejak tahun 2019. Tetapi sebelumnya, ia sudah bekerja di beberapa rumah sakit," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (18/4/2025).
Sebelum diterima bekerja di Persada Hospital, AY diharuskan menjalani beberapa tahapan tes, sama seperti penerimaan pegawai pada umumnya. "Menurut kami, perilakunya wajar (tidak menunjukkan adanya keanehan ataupun adanya penyimpangan)," terangnya.
Sepekan berselang, pihak Persada Hospital Malang berubah sikap, dengan memecat dokter AY.
Manajemen Persada Hospital merasa perbuatan dokter AY merugikan terduga korban dan merusak nama baik institusi rumah sakit.
Karena itu, melalui video pendek di akun Instagram Persada Hospital, Manajemen menyatakan resmi memecat dokter AY setelah dilaporkan 2 pasien wanita yang diduga menjadi korbannya.
Di dalam video berdurasi satu menit delapan detik itu, Manajemen Persada Hospital menyesalkan terjadinya dugaan tindakan pelecehan oleh dokter AY.
Di video itu juga, Manajemen Persada Hospital menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat khususnya kepada pihak yang merasa dirugikan atas peristiwa ini.
Termasuk telah melakukan investigasi internal dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Kemudian di akhir video, Manajemen Persada Hospital menyampaikan bahwa sebagai institusi kesehatan yang dipimpin seorang perempuan, berkomitmen selalu menjunjung tinggi harkat, martabat dan perlindungan bagi perempuan.
Termasuk akan memperkuat sistem pengawasan dan memastikan setiap layanan medis, dilakukan sesuai standar etika dan profesionalisme yang tinggi.
Saat dilakukan upaya konfirmasi, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S. Si., MMRS membenarkan pernyataan yang ada di dalam video tersebut.
Termasuk, juga membenarkan bahwa dokter AY telah resmi diberhentikan oleh manajemen Persada Hospital.
"Iya, sudah (telah resmi diberhentikan dari Persada Hospital)," jelasnya, Kamis (25/4/2025).
Namun saat ditanya lebih detail, terkait sejak kapan terduga pelaku dokter AY resmi diberhentikan, pihaknya hanya menjawab singkat.
"Kami pasti akan berusaha menjawab sesegera mungkin, secara personal. Namun di situasi seperti ini, kami sangat memohon pengertiannya," tandasnya.
Baca juga: KELAKUAN Bejat Dokter AY ke Pasien Wanita, Stetoskop Ditempel ke Dada dan Kirim Chat Ajak Ketemuan
Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial terkait dokter Persada Hospital Malang berinisial AY yang diduga melakukan pelecehan kepada pasien.
Informasi terkait kejadian itu diposting langsung oleh terduga korban yang merupakan seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR (31).
Saat menjalani rawat inap di kamar VIP Persada Hospital pada tanggal 27 September 2022, QAR disuruh melepas baju oleh AY dengan dalih diperiksa memakai stetoskop.
Namun ternyata berlanjut, dimana terduga korban disuruh melepas bra.
Lalu, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian payudara dari QAR.
Tidak lama kemudian, AY mengeluarkan handphone dengan dalih membalas WA teman.
Akan tetapi, posisi kamera HP tersebut mengarah ke bagian dada terduga korban dan terduga korban menganggap bahwa pelaku telah memfotonya.
Ternyata kejadian itu tidak dialami korban QAR semata, melainkan juga ada korban lainnya yaitu seorang perempuan asal Kota Malang berinisial A (30).
Diketahui, dugaan kejadian pelecehan yang dialami oleh A itu terjadi saat menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang IGD Persada Hospital pada tahun 2023 lalu.
Korban A memastikan, terduga pelaku merupakan dokter AY yang sebelumnya viral karena kasus serupa.
Diketahui, kedua terduga korban baik QAR maupun A telah melaporkan kejadian tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang dan saat ini masih dilakukan penyelidikan.
Penasihat hukum terduga korban QAR, yakni Satria Marwan meminta Manajemen Persada Hospital minta maaf secara terbuka kepada korban.
Selain itu, Satria juga minta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.
Sejak kliennya melaporkan dokter AY pada Jumat (18/4/2025) lalu, pihak kepolisian telah memanggil dan meminta keterangan dari dua saksi yaitu teman korban berinisial Y dan pegawai Persadal Hospital berinisial AK.
Tetapi ia sebagai kuasa hukum dari pelapor, belum mendapatkan informasi secara detail terkait hasil sementara dari penyelidikan tersebut.
"Ada juga tentang CCTV rumah sakit yang sudah diperoleh penyidik. Tetapi, kami belum mendapat informasi detailnya," jelasnya, Rabu (23/4/2025).
Pihaknya pun berharap, agar kasus pelecehan seksual tersebut bisa segera terungkap sejelas-jelasnya. Apalagi dalam kasus tersebut, sudah ada korban lain yang melapor.
Sebagai informasi, selain QAR yang sudah melapor pada Jumat (18/4/2025), tidak lama disusul korban lain berinisial A pada Selasa (22/4/2025) lalu
Bedanya, QAR mengalami pelecehan tersebut pada tahun 2022 lalu dan korban A mengalami pelecehan di tahun 2023.
"Kasus ini perlu untuk segera terungkap. Selain demi rasa keadilan bagi korban, juga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat luas, bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi para pelaku kekerasan seksual," terangnya.
Dengan adanya dua laporan korban dengan terduga pelaku yang sama dan lokasi yang sama, pihaknya menganggap bahwa tingkat urgensi kasus ini untuk dapat segera diungkap.
Di sisi lain, ia juga mengimbau kepada korban lainnya yang merasa telah dilecehkan oleh dokter AY, untuk berani melapor ke polisi.
"Untuk korban lain, bisa segera membuat laporan polisi. Hal ini dapat memutus mata rantai kekerasan seksual yang dilakukan dokter AY," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton yang Dikabarkan Hilang, Cari Duit Karena Daerah Berutang |
![]() |
---|
MOTIF Risman Pembunuh Hijrah Pegawai Koperasi Saat Tagih Angsuran, Sengaja Lepas Celana Korban |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 52 Perwira Tim Reformasi Polri, Kapolri Sigit yang Disarankan Diganti Jadi Pelindung |
![]() |
---|
Pakar Gizi Angkat Bicara Banyak Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, Penyebabnya |
![]() |
---|
4 Temuan Terkait Makan Bergizi Gratis, Tanggapan Pakar Kesehatan hingga Dialihkan 10 Kg Beras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.