Lakalantas Maut Angkot Kopada
DAFTAR Lengkap 11 Korban Tewas Angkot Kopada di Purworejo yang Boyong Guru Murid TK dan SD
Seluruh korban yang meninggal dunia merupakan penumpang angkot Kopada, sedangkan 4 penumpang lainnya mengalami luka berat.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Rabu (7/5/2025).
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut, mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Seluruh korban yang meninggal dunia merupakan penumpang bus 3/4 Kopada, sedangkan 4 penumpang lainnya mengalami luka berat.
Sementara, sopir dump truk dan seorang warga pemilik rumah di sekitar lokasi kejadian mengalami luka-luka.
Korban meninggal dunia dan luka-luka telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Adipati Aryo Tjokronegoro (R.A.A Tjokronegoro), Purworejo.
Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, mengonfirmasi kecelakaan tersebut.
“Sebanyak 11 orang meninggal dunia di tempat, sementara enam lainnya mengalami luka-luka dan satu unit rumah rusak," kata AKBP Andry dalam keterangan tertulis, dilansir Tribun Jateng.
Menurut AKBP Andry, pihaknya tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Kami masih melakukan penanganan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari kasus ini,” jelasnya.
Sementara itu, proses identifikasi terhadap para korban juga masih dilakukan, baik yang meninggal dunia maupun terluka.
Korban Meninggal adalah Guru TK dan SD
Para korban merupakan rombongan guru dari TK & SD Tahfidz Qur'an As Syafiiyah.
Sekolah tersebut, berada di Jalan Blabak - Mendut, Cabean, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Pantauan Tribunjogja.com, setelah kejadian laka maut, murid dan pengurus TK & SD Tahfidz Qur'an As Syafiiyah mengadakan doa bersama di lingkungan sekolah. Mereka tampak berdoa sembari berlinangan air mata.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan maut di Purworejo, terjadi akibat dump truk warna merah diduga alami rem blong.
Sehingga, laju kendaraan tak terkendali hingga menabrak angkutan umum dan rumah warga.
Namun, pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pratama Adhyasastra, menambahkan Tim dari Polda Jawa Tengah juga tengah meluncur ke lokasi kejadian. "Kami sedang menuju ke lokasi," kata saat dihubungi Tribun.
Kronologi Kejadian
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Provinsi Purworejo-Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, pada pukul 11.00 WIB, Rabu.
Kecelakaan tersebut, melibatkan bus 3/4 rombongan takziah dengan truk dump muat pasir.
Informasi awal yang diterima pihak kepolisian, dijelaskan kecelakaan bermula saat Dump truk melaju dari arah utara menuju selatan.
Ketika melewati jalan menurun di lokasi kejadian, truk berusaha mendahului mobil rombongan, namun diduga kehilangan kendali.
Akibatnya, truk menyenggol bis dan menyebabkan kedua kendaraan terguling, hingga menabrak rumah warga di pinggir jalan.
Seorang saksi yang berada di lokasi kejadian, Iskandar, mengaku melihat adanya sejumlah korban kecelakaan.
Namun, ia datang ke lokasi usai peristiwa terjadi.
Setelah kecelakaan, Iskandar yang merupakan warga sekitar menyebut, korban yang meninggal merupakan penumpang angkot.
"Saya ke situ, sudah ada korban," katanya, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu.
"Kalau korban meninggal itu penumpang angkutan bis semua, kalau yang punya rumah luka-luka 1 orang perempuan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Iskandar menyebut, memang daerah lokasi kejadian itu, rawan kecelakaan.
"Betul rawan kecelakaan," ungkap Iskandar.
Daftar korban meninggal dunia
Aulia Anggi Praktiwi (26) warga Desa Tamanagung
Divya Kreswinanda (25) warga Mertoyudan
Isna Hayati (27) warga Mungkid
Naely Nur Sadiyah (23) warga Mungkid
Finna Mukaromah (28) warga Mungkid
Nely Suroya warga Mungkid
Melani Septiani (26) warga Ambarketawang
Naqi Umi Rohmah (27) warga Mungkid
Siti Khur Fatonah (27) warga Borobudur
Hesti Nurngaini Rahayu (24) warga Borobudur
Edy Sunarto (71) warga Mungkid (diduga sopir minibus)
Sopir Truk Tronton juga Meninggal
Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, mengonfirmasi sopir truk tronton yang terlibat dalam kecelakaan meninggal dunia di RSUP Sardjito Yogyakarta.
Sopir truk tronton yang terakhir kali meninggal adalah Ladis (48), seorang warga Bojonegoro.
Ia dilaporkan dalam kondisi semakin memburuk sejak kecelakaan terjadi dua hari yang lalu.
"Betul, berdasarkan surat kematian dari RSUP Sardjito Yogyakarta, untuk sopir truk tronton yang kemarin terlibat laka lantas di Jalan Magelang-Purworejo, telah meninggal dunia pada pukul 05.08 WIB di RSUP Sardjito Yogyakarta," ungkap Kapolres pada Jumat (9/5/2025).
10 Ustazah Meninggal Sekolah Diliburkan
Suasana di TK dan SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah di Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada Kamis pagi (8/5/2025) tampak berbeda dari biasanya
Ruang kelas yang biasanya dipenuhi canda tawa anak-anak kini sunyi.
Tak terdengar sorak pelajar, bangku-bangku tertata rapi, dan papan tulis bersih tanpa coretan tugas.
Tapi justru itulah yang terasa janggal. Tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Pihak yayasan memutuskan untuk meliburkan seluruh kegiatan, baik di tingkat TK maupun SD, menyusul musibah kecelakaan maut yang merenggut nyawa 10 guru mereka.
“Untuk hari ini kegiatan KBM kami liburkan dulu, baik TK maupun SD, karena dalam suasana berkabung. Hari ini kami juga berencana bersilaturahmi ke rumah keluarga korban,” ujar Ketua Yayasan As Syafi’iyah Mendut, Habib Muhsin Syafingi.
Kecelakaan tragis itu terjadi pada Rabu (7/5/2025) di Purworejo.
Sebuah truk dump bernomor polisi B 9970 BYZ yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo kehilangan kendali dan menabrak angkot bernomor polisi AA 1307 OA di depannya hingga ringsek.
Angkot tersebut membawa rombongan guru SD As Syafi’iyah yang hendak melayat ke salah satu kerabat.
Kesedihan mendalam tergambar jelas sejak memasuki halaman sekolah.
Sejumlah karangan bunga berjajar rapi di pagar pintu masuk, menyampaikan ucapan duka cita dari berbagai pihak.
“Yang meninggal dunia adalah ustazah terbaik kami. Lima di antaranya adalah ustazah tahfiz yang merupakan hafizah dan lima lainnya guru mata pelajaran. Kami sangat kehilangan,” lanjutnya.
Habib menambahkan, pihak yayasan saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kemenag, dan berbagai pihak lain untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan ke depan, mengingat 10 dari total 40 tenaga pengajar yang ada meninggal dalam peristiwa tersebut.
Sekolah yang menaungi 350 siswa ini juga akan menggelar doa bersama setiap hari bersama wali santri, sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi para guru yang telah wafat.
Pakar Transportasi Kritik Kebijakan Menteri Perhubungan
Terkait peristiwa kecelakaan lalulintas yang memakan korban tewas di Purworejo 11 orang dan bus ALS di Padang Panjang yang menewasakan 12 penumpang, Pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengkritik kebijakan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, soal anggaran keselamatan.
Menurutnya, pemangkasan anggaran keselamatan berimbas pada nyawa yang dipertaruhkan.
Hal ini seiring dengan kecelakaan (laka) maut yang terjadi belakangan, yakni laka bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di ruas Jalan Bukittinggi-Padang, Padang Panjang, Sumatera Barat ,emuenanlam 12 orang meninggal dunia pada Selasa (6/5/2025).
Dan kecelakaan maut truk mengalami rem blong melindas mobil angkot membawa rombongan 17 orang pada Rabu (7/5/2025) siang, hingga berita ini diterbitkan 11 korban tercatat meninggal.
Djoko menyatakan, pemotongan anggaran keselamatan yang serampangan akan berdampak pada kecelakaan.
Ia menyarankan Menteri Perhubungan harus bisa menjamin sarana transportasi dan fasilitas keselamatan transportasi selalu dalam kondisi siap digunakan dengan baik.
"Pemerintah harus jujur pada publik, jika tidak ada anggaran untuk keselamatan," jelasnya kepada wartawan.
Penilaian Djoko, keselamatan transportasi dinilai sudah di tahap darurat di Indonesia .
Tingkat kecelakaan tinggi, tingkat fatalitasnya pun tinggi.
Ia meminta agar pemotongan anggaran jangan membabi buta yang akhirnya mempersulit antisipasi masalah kecelakaan, buntut eterbatasan mencari data.
"Anggaran program keselamatan di Kementerian Perhubungan jangan dikurangi apalagi dipangkas. Termasuk operasional Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak harus ikut dipangkas. Sekarang, Indonesia berada dalam Darurat Keselamatan Transportasi, sehingga perlu harmonisasi penegakan hukum," tegasnya.
Menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT, 2024), jumlah pengemudi bus dan truk di Indonesia mengalami penurunan, rasio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi, sudah masuk dalam zona berbahaya ( danger ).
Kecakapan pengemudi sangat rendah dalam mengoperasikan kendaraan. Waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur, dan tempat istirahat pengemudi bus dan truk di Indonesia sangat buruk.
Tidak ada regulasi yang melindungi mereka, sehingga performance mereka berisiko tinggi terhadap kelelahan dan bisa berujung pada micro sleep.
Faktor risiko penyebab terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas, menurut KNKT (2024) sebanyak 84 persen penyebab kecelakaan yang saat ini terjadi akibat kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi.
Kegagalan sistem pengereman dapat disebabkan diantaranya oleh kondisi pengemudi yang tidak siap, serta tidak menguasai kendaraan, atau pun kondisi dari sarananya (kendaraan) itu sendiri. Adapun penyebab kelelahan pengemudi adalah kurangnya waktu untuk beristirahat.
Pengemudi bukan hanya memiliki kemampuan teknik mengendarai yang baik dan pengetahuan berlalu lintas yang baik.
Namun juga harus memiliki kepribadian dan kompetensi yang baik, meliputi skill, knowledge , dan attitude , sehingga dapat melayani dan menghargai penumpang dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh KNKT terhadap beberapa kejadian kecelakaan sejak tahun 2015 hingga sekarang, terutama yang melibatkan angkutan umum baik angkutan orang maupun angkutan barang, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan yang terjadi antara lain kondisi kendaraan yang kurang laik, faktor kelelahan pengemudi, faktor kesehatan pengemudi, serta faktor pembinaan dan penindakan.
Pernah ada Dana Alokasi Khusus (DAK) Keselamatan di Kementerian Perhubungan, berlangsung tidak lebih lima tahun, sekarang sudah tidak ada lagi.
Sekarang, fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap operator angkutan umum dan pengemudinya dari Kementerian Perhubungan tidak berjalan, lantaran anggaran untuk itu tidak ada lagi.
Monitoring dan pembinaan teknis dengan pemerintah daerah tidak berjalan lagi, karena tidak ada anggaran.
Program Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) pada seluruh operator angkutan umum terhenti, akibat anggaran tidak ada.
Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) Angkutan Umum adalah sistem yang diterapkan oleh perusahaan angkutan umum untuk mengelola risiko keselamatan, meningkatkan kinerja keselamatan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
SMK angkutan umum merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang komprehensif dan terkoordinasi, bertujuan untuk mewujudkan keselamatan dan mengurangi risiko kecelakaan.
Di samping itu, sejumlah kegiatan yang sangat berkaitan dengan keselamatan juga tidak dianggarkan, seperti pengadaan dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu lalu lintas, guardrail, marka jalan, penerangan jalan umum/PJU).
Juga anggaran untuk koordinasi, konsolidasi, dan monitoring untuk penanganan sepanjang ruas jalan nasional dan provinsi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak ada anggaran.
Adapun tren kecelakaan dari tahun ke tahun menunjukkan, tahun 2020 ada 101.496 kejadian, tahun 2021 ada 105.860 kejadian (naik 4,3 persen), tahun 2022 ada 139.422 kejadian (31,7 persen), tahun 2023 ada 150.491 kejadian (naik 7,9 persen) dan tahun 2024 ada 145.599 kejadian (turun 3,2 persen).
Salah satu bentuk keseriusan mengakhiri kecelakaan itu, dimulai dari penganggaran program keselamatan di Kementerian Perhubungan.
Anggaran keselamatan jangan dikurangi, bila perlu ditambah, agar angka kecelakaan tidak meningkat terus.
Lanjut Djoko, Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata dan terukur dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat.
Jika masalah ini terus diabaikan, masyarakat akan terus hidup dalam kecemasan dan harus mempertaruhkan nyawa setiap kali menggunakan moda transportasi darat.
Tiga basic fundamental untuk keselamatan armada truk dan bus, yaitu (1) belum ada kewajiban perawatan safety item , contoh minimal sistem rem yang harus di overhaul setiap 3 tahun (seperti moda lainya), (2) tidak ada batasan yang jelas untuk jam kerja dan istirahat pengemudi seperti masinis atau pilot, dan (3) tidak standar kesehatan mental dan fisik untuk pengemudi seperti pada moda lainya (Soerjanto, 2024).
"Menteri Perhubungan jangan diam saja, namun hendaknya bertindak cepat supaya anggaran yang berkaitan dengan keselamatan transportasi tidak dipangkas demi efisiensi anggaran dan segera diadakan kembali. Nyawa warga jangan dijadikan arisan meregang di jalan raya. Nyawa warga jangan dipertaruhkan hanya sebagai angka stastistik," papar dia.
Ia juga meminta agar Direktorat Keselamatan Transportasi Darat perlu dihidupkan kembali.
Pasalnya, Direktorat Keselamatan Transportasi Darat memiliki tugas utama untuk mengamankan dan memastikan keselamatan transportasi darat.
"Ini meliputi berbagai aspek, seperti perencanaan, pengawasan, pembinaan, dan pengembangan di bidang keselamatan lalu lintas, sarana dan prasarana, serta angkutan jalan," urainya.
(*/Tribun-medan.com) (Tribunjogja.com) (TribunJateng.com) (Tribunnews.com)
Baca juga: UPDATE Daftar Nama Korban Tewas Kecelakaan Bus ALS dan Dugaan Penyebabnya Berdasarkan CCTV
Baca juga: Jenazah Meliaki Sinaga dan Istri yang Tewas dalam Lakalantas Bus ALS Tiba di Simalungun
Dua Pria di Tanjung Morawa Tewas Kesetrum, Diduga Mau Mencuri Tiang Besi |
![]() |
---|
PILU Ropi Yanti, Mulutnya Melepuh Disiram Air Keras, Pelaku Tinggalkan 1 Apel dan 2 Mangga |
![]() |
---|
MOMEN Tali Pengait Bendera Merah Putih Lepas Saat Pengibaran di JSC, Pelatih Langsung Sigap Membantu |
![]() |
---|
PENYEBAB Sepatu Fitra Ramadani Copot Sebelah Saat Kibarkan Bendera di Konawe, Tetap Tegap Berjalan |
![]() |
---|
Sejarah Hari Konstitusi Republik Indonesia yang Diperingati Tiap Tanggal 18 Agustus, Ada Peran SBY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.