Berita Viral
SINDIRAN Emak-emak ke Ono Surono, Sofiyah Minta Solusi Selain Barak Militer, Pro Program KDM
Menurut Sofiyah, program memasukkan anak ke barak militer itu bisa jadi solusi untuk mengurangi kenalakan remaja.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah sindiran emak-emak ke Ono Surono.
Wanita bernama Sofiyah itu meminta solusi selain barak militer.
Menurut Sofiyah, program memasukkan anak ke barak militer itu bisa jadi solusi untuk mengurangi kenalakan remaja.
Baca juga: Dekat Dengan Masyarakat, Satgas TMMD Asahan Bantu Warga Mengupas Kelapa
Sofiyah, seorang wali murid asal Bekasi, Jawa Barat jadi sorotan usai menyindir Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono.
Sofiyah menyindir para anggota dewan yang protes dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memasukkan anak ke barak militer.
Ia pun menantang para anggota dewan untuk memberikan solusi yang lebih baik jika memang tidak setuju dengan kebijakan itu.
Baca juga: Dahlan Dahi, Ketua Komisi Digital Dewan Pers Sebut Disrupsi dan AI Jadi Ancaman Serius bagi Media
"Kalau ada jalan, kalau ada tempat yang bisa dinaungin sama mereka nih pemerintah, kenapa tidak dimanfaatkan, kalau emang buat kebaikan para pelajar ini," kata Sofiyah dikutip dari tvOneNews, Rabu (14/5/2025).
Sofiyah pun menyindir anggota dewan yang kerap kali sibuk dan tak bisa diandalkan.
Padahal di acara itu ada Ono Surono dan Anggota DPR RI Gamal Albinsaid.
"Daripada kita ngarepin dari pemerintah, anggota dewan yang sibuknya gak tahu ngapain. Mendingan kita ikutin aja tuh program yang udah pasti," kata Sofiyah.

Mendengar itu, Ono Surono pun tampak tertawa.
Sofiyah pun kemudian meminta maaf pada kedua anggota dewan itu.
"Eh ada bapak dewan ya, maaf ya pak," katanya menyindir.
Menurut dia, sejak dulu remaja di Jawa Barat kerap kali terlibat tawuran dan geng motor.
"Dari dulu anak Indonesia tawuran, geng motor, dari dulu pemerintah gimana?," kata dia.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Terpilih Komaruddin Hidayat Blakblakan Sebut AI Ancaman Serius bagi Pers
Ia pun meminta para anggota dewan dan pihak yang kontra dengan kebijakan itu untuk mencari solusinya.
"Kalau emang program Pak Dedi melanggar HAM, saya minta nih ke negara kita yang katanya negara paling maju, ayo lah selesaikan nih gimana caranya pelajar kita biar gak tawuran, geng motor," kata dia.
Lagi-lagi, Sofiya meminta anggota dewan agar tidak duduk manis saja.
"Jangan pada duduk manis aja gitu ya, diem bae. Tapi begitu ada program begini, gak bagus lah, begitu lah," katanya lagi.
Ramai jadi perbincangan publik, Sofiyah ternyata merupakan wali murid.
Anaknya, Alex (17), nama samaran, merupakan siswa kelas X SMK di Bekasi.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Terpilih Komaruddin Hidayat Blakblakan Sebut AI Ancaman Serius bagi Pers
Menurut Sofiyah, putranya itu kecanduan main game online hingga tengah malam bahkan hampir pagi.
Sehingga ia pun meminta kepada pihak sekolah agar anaknya bisa masuk ke barak militer.
Rupanya Alex pun bersedia masuk ke barak militer demi melatih kedisiplinan dirinya.
"Belum (masuk barak militer), pengen karena agar melatih kedisiplinan," kata Alex.
Diakui Alex, dirinya kecanduan main game online hingga pagi hari.
"arena sering begadang sampai jam 03.00 WIB sampai 04.00 WIB," ujarnya lagi.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Terpilih Komaruddin Hidayat Blakblakan Sebut AI Ancaman Serius bagi Pers
Hal itu bahkan menurutnya, mengganggu aktifitas belajar di sekolah.
"Mengganggu (aktifitas belajar), di sekolah jadinya ngantuk. Begadang karena main game," tandasnya.
Pada acara itu, Sofiyah mengatakan kalau dirinya sama-sama warga Bekasi.
Hal itu ia sampaikan pada pelapor Dedi Mulyadi ke Komnas HAM, Adhel Setiawan.
"Gak apa-apa, kita sama-sama orang Bekasi kan," kata Sofiyah kepada Adhel.
Lawan Pelapor Dedi Mulyadi
Sofiyah jadi sorotan lantaran berani berdebat dengan pria yang melaporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM.
Bukan tanpa alasan Sofiyah mendebat argumen pria bernama Adhel Setiawan itu.
Sofiyah gusar karena mendengar Adhel sinis dengan kebijakan Dedi Mulyadi terkait memasukkan anak nakal ke barak militer.
Ditegaskan oleh Sofiyah, ia sangat setuju dengan program dari sang Gubernur Jawa Barat itu.
Bahkan Sofiyah sudah mengajukan agar putranya ikut dimasukkan ke barak militer.
"Buat kemajuan anak saya dan perubahan anak saya. Emang saya setuju sama programnya pak Dedi, ya saya mengikuti lah program itu. Emang menurut saya itu program yang baik untuk anak-anak. Malah ke depannya, saya mau ada saran, jangan cuma buat anak yang nakal, jadi anak yang ada keinginan masuk barak militer. Jadi itu nanti ada yang tempat mereka itu memang pengin," kata Sofiyah dalam tayangan talkshow di kanal Youtube tv one news, Rabu (14/5/2025).
Diakui Sofiyah, ia tidak cemas sama sekali jika anaknya dilatih oleh TNI.
Sofiyah pun sangat setuju dengan kebijakan KDM yang memasukkan anak-anak pelaku tawuran ke barak militer.
"Kalau kata orang mah anak nakal, kalau menurut saya mah bukan, anak yang membutuhkan perhatian dari seorang pemimpin. Selama ini kan anak tawuran masuk kantor polisi, karena dengan program ini mereka tuh dibimbing bukan dihakimi, mereka malah dilatih, toh mereka juga enggak kehilangan pembelajaran di sekolah juga. Yang mengajar juga TNI," ujar Sofiyah.
"Seorang pemimpin pun pasti sudah memikirkan programnya, pasti buat kemajuan masyarakat itu. Dengan adanya program pak Dedi Mulyadi, saya kagak kenal pak Dedi, tapi saya mah mendukung, semoga Jawa Barat bersih dari tawuran, lebih aman, lebih adem, kerusuhan berkurang, Jawa Barat bisa maju," sambungnya.
Terkait dengan isu memasukkan anak nakal ke barak militer melanggar HAM, Sofiyah tak setuju.
Sebab kata Sofiyah, anak-anak yang ditempatkan di barak militer tidak disiksa melainkan diberikan pendidikan.
"Menurut saya enggak melanggar HAM, kan anak kita enggak disiksa juga di sana, malah dikasih ilmu, dikasih pelatihan yang lebih bagus. Kalau yang melanggar HAM mah lebih ke koruptor tuh, itu tangkap yang begitu," tegas Sofiyah.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.