Berita Viral

NASIB Nera yang Viral Naik Rakit ke Sekolah, Awalnya tak Tahu Dedi Mulyadi, Kini Dapat Bantuan

Nera mengaku sering melihat Dedi di TikTok, tetapi kini ia tidak bisa melihatnya lagi karena aplikasi tersebut telah dihapus.

YouTube Dedi Mulyadi/ Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
BERTEMU GUBERNUR - Pelajar SMAN 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Nera Nur Puspista, naik turun bukit untuk menuju ke sekolah, Rabu (14/5/2025). Ia kini bertemu dengan Gubernur Dedi Mulyadi yang syok mendengar kisah hidupnya 

TRIBUN-MEDAN.com - Nasib Nera yang viral naik rakit ke sekolah.

Awalnya tak tahu Dedi Mulyadi, Nera kini dapat bantuan.

Ia mendapatkan uang dari Gubernur Jawa Barat itu.

Baca juga: LINK Live Streaming Crystal Palace Vs Man City Final Piala FA, Akses di Sini Mulai Jam 22.30 WIB

g dilalui Nera sekolah setiap hari.

Nera Nur Puspita, 16 tahun, seorang siswi SMA dari Kampung Cipeundeuy, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, mengaku tidak mengetahui bahwa Dedi Mulyadi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Hal ini terungkap saat Nera diundang ke Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Nera harus menempuh perjalanan yang cukup berat untuk bersekolah.

Baca juga: Pulang ke Rumah Mertua, Wanita Nangis saat Tahu Rahasia yang Disembunyikan Suami


Setiap hari, ia berjalan sejauh 2 kilometer dan menyeberangi Sungai Citarum menggunakan rakit.

Dalam tayangan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat, 16 Mei 2025, Dedi menanyakan kepada Nera apakah ia tahu siapa dirinya.

"Tahu ini teh siapa?" tanya Dedi sambil menunjuk dirinya sendiri.

Nera mengaku sering melihat Dedi di TikTok, tetapi kini ia tidak bisa melihatnya lagi karena aplikasi tersebut telah dihapus.

"Saya tahu karena lihat dari video di TikTok. Suka lihat TikTok tapi sekarang sudah penuh karena penyimpanan penuh," jelas Nera.

BERTEMU GUBERNUR - Pelajar SMAN 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Nera Nur Puspista, naik turun bukit untuk menuju ke sekolah, Rabu (14/5/2025). Ia kini bertemu dengan Gubernur Dedi Mulyadi yang syok mendengar kisah hidupnya
BERTEMU GUBERNUR - Pelajar SMAN 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Nera Nur Puspista, naik turun bukit untuk menuju ke sekolah, Rabu (14/5/2025). Ia kini bertemu dengan Gubernur Dedi Mulyadi yang syok mendengar kisah hidupnya (YouTube Dedi Mulyadi/ Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)


Meskipun senang bertemu Dedi, Nera mengaku tidak tahu siapa Dedi sebenarnya.

"Senang kaget diundang bertemu Dedi baru pertama ke sini. Nggak tahu Dedi siapa. Gubernur?" imbuhnya.

Janji Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi memuji semangat Nera untuk bersekolah meskipun harus melewati perjalanan yang sulit.

"Kamu anak hebat punya semangat untuk bersekolah," puji Dedi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi berjanji akan mengutus Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat untuk mensurvei lokasi penyeberangan Nera.

Ia menyatakan kemungkinan untuk membangun jembatan gantung di lokasi tersebut.

Baca juga: 16 Pejabat Eselon II di Deli Serdang Jalani Asesmen, BKPSDM: Ini Tahap Pertama

"Nanti Pak Gubernur mau lihat hari ini juga nyuruh Kepala PU untuk dilihat bisa nggak dibikin jembatan gantung," kata Dedi.

Selain itu, Dedi juga berjanji akan memberi Nera pelampung untuk naik rakit agar terjamin keselamatannya.

"Nanti disiapin pelampungnya," ujar Dedi.

Di akhir pertemuannya, Dedi memberikan uang segepok yang semuanya nominal seratus ribu, untuk Nera.

Uang itu sebagai bentuk apresiasi Dedi terhadap semangat Nera untuk bersekolah.

Baca juga: Pulang ke Rumah Mertua, Wanita Nangis saat Tahu Rahasia yang Disembunyikan Suami


Dedi berharap, adanya hadiah tersebut membuat Nera semakin semangat sekolah dan belajar.

"Nih, Pak Dedi mau ngasih hadiah. Kamu tambah sekolahnya. Beli alat-alat sekolah," kata Dedi sembari memberikan uang segepok.

Nera yang terkejut mengaku uang yang diberikan Dedi terlalu banyak.

"Makasih, Pak. Terlalu banyak, Pak," ujar Nera.

Rutinitas Sehari-hari Nera

Nera viral di media sosial karena perjuangannya dalam berangkat sekolah.

Setiap hari, ia harus berjalan kaki selama satu kilometer dari rumahnya ke bibir Sungai Citarum, kemudian menyeberang menggunakan rakit, dan melanjutkan perjalanan sejauh satu kilometer lagi menuju SMAN 1 Saguling.

Rutinitas ini telah dilakoni Nera selama empat tahun sejak ia masuk SMP. "Tiap hari naik rakit," ungkap ibunya, Ida Trisnawati.

Ida menambahkan bahwa Nera pernah ingin putus sekolah karena kelelahan, namun ia terus memberikan semangat kepada putrinya untuk mengejar pendidikan.

"Pernah mau putus sekolah ngomongnya ya karena dia capek. Tapi saya semangati terus untuk masa depan," jelas Ida.

Meskipun ada jalur alternatif yang bisa ditempuh dengan sepeda motor, Nera tidak dapat menggunakan kendaraan tersebut karena keluarganya tidak memilikinya.

"Ada akses jalan lain kalau naik motor setengah jam, tapi kan saya tidak ada kendaraan," tutup Ida.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved