Berita Viral

PENGAMAT Sebut PDIP Bakal Pecah dan Konflik Jika Ketua Umum Diganti: Megawati Figur Pemersatu

PDIP belum memiliki sosok yang dapat menggantikan Megawati Soekarniputri sebagai ketua umum partai berlambang Banteng Moncong Putih itu. 

HO
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terharu setelah Presiden Prabowo menyetujui surat pemulihan nama baik Presiden RI ke 1 Soekarno.  

“Apakah ada kaitannya dengan kongres? Saya kira iya, meski mungkin tidak disampaikan secara eksplisit. Dengan mengumpulkan para kepala daerah itu juga sekaligus untuk uji loyalitas mereka pada PDI-P dan Ibu Megawati,” ujar Lili.

Menurut Lili, langkah ini penting untuk mencegah adanya kepala daerah yang tidak loyal setelah berhasil meraih kekuasaan melalui PDI-P.

Dia juga berpandangan bahwa pengarahan ini bisa menjadi upaya Megawati memastikan soliditas partai, jika dirinya kembali dipilih sebagai ketua umum.

“Ini karena, kadang para kepala daerah menjadikan partai hanya sebagai ‘kendaraan politik’ saja untuk meraih posisi kekuasaan. Setelah tercapai bisa jadi kemudian kurang peduli pada partai yang mengusungnya,” pungkas Lili.

Megawati Persilakan Kader Mundur Jika Tak Betah Lagi

Ketua Umum PDIP Megawati mempersilakan kader mundur jika sudah tidak betah. 

Megawati sering mengeluarkan pernyataan keras ke para kader terlebih situasi politik yang tidak berpihak lagi ke PDIP. 

Kini Megawati mengharapkan kader PDIP memiliki rasa loyalitas yang tinggi.  

Hal ini disampaikan Megawati dalam pengarahan tertutup kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah PDIP di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (18/5/2025).

"Ibu selalu mengatakan, kamu tetap di sini atau kamu tidak kerasan. Kalau tidak kerasan silakan check out. Maka itu bentuk bangunan loyalitas yang disampaikan dengan sangat terbuka," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, saat konferensi pers seusai acara.

Ganjar mengatakan, pembekalan tersebut dilakukan sekaligus untuk menguji loyalitas kader kepada partai.

"Ini sekaligus uji loyalitas kepada mereka apakah sinkronisasi program yang menjadi janji di publik dengan apa yang menjadi setting agenda partai sama," ujarnya.

Dia menjelaskan, pembekalan tersebut bertujuan untuk mensinkronisasikan program kepala daerah dengan program partai.

"Karena sebenarnya partai juga punya fungsi kenegaraan kan sebenarnya sebagai bagian dari pilar demokrasi. Maka kalau kemudian sama ya mesti dilaksanakan," ucap Ganjar.

"Nah sekarang kita mau pikiran-pikiran ideologis, teknokratis, kita jadikan satu agar kemudian capaiannya terukur," tuturnya menambahkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved