Berita Viral
Arti Kata Lambe Turah yang Disematkan Anggota DPR RI Andi Muawiyah Ramly ke Dedi Mulyadi
Lambe turah adalah istilah dalam bahasa Jawa yang terdiri dari dua kata, yaitu lambe yang berarti bibir atau mulut, dan turah yang berarti berlebihan.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Warganet saat ini ramai membahas soal istilah Lambe Turah yang dilontarkan Anggota DPR RI Andi Muawiyah Ramly ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Andi Muawiyah Ramly menyebut Dedi Mulyadi adalah Gubernur Lambe Turah.
Hal ini menyusul kekecewaan Andi Muawiyah Ramly lantaran Dedi Mulyadi tidak mengirimkan perwakilan KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) pada event Festival Olahraga Nasional (Fornas) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Profil Andi Muawiyah Ramly, Politisi PKB yang Sebut Dedi Mulyadi Gubernur Lambe Turah

"Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Lambe Turah, macem-macem, dia mengatakan saya akan mengongkosi seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi. Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?" katanya saat rapat dengar pendapat bersama KORMI, Rabu (21/5/2025) dikutip dari Tribun Jabar.
Sontak, istilah Lambe Turah ini pun ramai dibahas warganet.
Apalagi diketahui, bahwa istilah Lambe Turah ini sebenarnya merujuk pada konotasi yang negatif.
Baca juga: Apa Itu Satelit Kosmos 482 Milik Uni Soviet yang Jatuh di Sebelah Barat Jakarta
Arti Kata Lambe Turah
Lambe turah adalah istilah dalam bahasa Jawa yang terdiri dari dua kata, yaitu “lambe” yang berarti bibir atau mulut, dan “turah” yang berarti berlebihan atau kelebihan.
Secara harfiah, lambe turah berarti “bibir yang berlebihan”, tetapi makna yang berkembang di masyarakat adalah seseorang yang terlalu banyak bicara, khususnya dalam konteks membicarakan urusan atau aib orang lain, atau dikenal juga sebagai tukang gosip.
Baca juga: Mengenal Rekening Dormant yang Diblokir oleh PPATK, Begini Cara Mengembalikannya
Istilah ini sering digunakan untuk menyebut orang yang suka mengumbar rahasia, menambah-nambahkan informasi, atau membicarakan sesuatu secara berlebihan tanpa memikirkan dampaknya.
Konotasi lambe turah umumnya negatif, karena perilaku seperti ini dapat menimbulkan fitnah, salah paham, dan merusak hubungan antarindividu.
Dalam perkembangannya, istilah lambe turah juga populer di media sosial, salah satunya digunakan sebagai nama akun gosip yang memiliki banyak pengikut dan dikenal aktif membagikan informasi seputar selebritas dan fenomena populer.
Meskipun akun-akun seperti ini kadang menyajikan konten hiburan, tetap saja ada risiko penyebaran informasi yang tidak akurat atau bahkan hoaks.
Baca juga: Mengenal Biksu Thudong yang Lakukan Perjalanan Ribuan Kilometer Menuju Borobudur Indonesia
Dari segi norma, perilaku lambe turah tidak dianjurkan karena bertentangan dengan nilai kesopanan, kejujuran, dan kehati-hatian dalam berbicara.
Membicarakan urusan orang lain secara berlebihan atau mengumbar gosip dapat merugikan pihak lain dan berpotensi menimbulkan konflik.
Dalam berbagai ajaran agama dan budaya, menjaga lisan sangat ditekankan untuk menjaga keharmonisan sosial.
Namun, istilah lambe turah sendiri tetap digunakan dalam percakapan sehari-hari—baik sebagai sindiran maupun sebagai istilah populer di komunitas daring—dengan catatan bahwa perilaku yang dimaksud tetap dihindari secara norma sosial dan etika.
Jadi, meskipun istilahnya sering dipakai, perilaku “lambe turah” sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan.(raytribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.