Berita Medan
Tim PKM Unimed Ajak Guru BK di Binjai Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar
Ia menjelaskan bagaimana adiksi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa, mulai dari perilaku, sosial, hingga akademik.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar Kota Binjai mendorong berbagai pihak, termasuk sekolah dan tenaga pendidik, untuk mengambil langkah serius.
Menyikapi hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Negeri Medan (Unimed) yang diketuai oleh Erwita Ika Violina menggelar pelatihan bertajuk "Pemanfaatan Psikometri untuk Meningkatkan Kompetensi Guru BK SMA Negeri Kota Binjai dalam Menganalisis Kecenderungan Penyalahgunaan Narkoba pada Siswa".
Kegiatan yang digelar pada Kamis (22/5/2025) di SMA Negeri 6 Binjai ini bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Binjai.
Erwita menekankan pentingnya peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai garda terdepan dalam menangani potensi penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan psikometri.
"Psikometri dapat menjadi alat bantu objektif untuk memahami kondisi psikologis siswa sekaligus merancang program pencegahan dan intervensi yang tepat," ujar Erwita.
Sebagai pemateri, Eka Prahadian Abdurrahman, S.I.Kom., M.K.M., ICAP I, membawakan materi "Penanganan Gangguan Adiksi Narkoba dan Perilaku pada Siswa".
Ia menjelaskan bagaimana adiksi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa, mulai dari perilaku, sosial, hingga akademik.
"Guru BK perlu dibekali dengan alat psikometri untuk mendeteksi dini kecenderungan adiksi pada siswa. Pendekatan ini memungkinkan pendampingan lebih tepat dan berbasis data," jelas Eka.
Sementara itu, Utami Nur Hafsari Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, sebagai pemateri kedua, membahas "Peran Guru BK dalam Pencegahan, Intervensi, dan Rehabilitasi".
Ia menyoroti tiga peran strategis guru BK, pencegahan melalui edukasi, intervensi saat masalah muncul, dan rehabilitasi dengan melibatkan orang tua serta pihak profesional.
"Guru BK harus aktif membangun budaya sekolah sehat, bukan hanya hadir saat masalah terjadi. Selain itu, penting menjaga kerahasiaan siswa dan menghindari stigma negatif," tegas Utami.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru BK se-Kota Binjai. Diskusi berlangsung interaktif, menunjukkan tingginya kebutuhan akan peningkatan kapasitas dalam menghadapi persoalan narkoba di lingkungan sekolah.
Diharapkan, setelah pelatihan ini, guru BK di Binjai semakin profesional dan responsif dalam mendeteksi serta menangani kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar secara manusiawi dan komprehensif.
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Taman Lili Suheri Diplot Jadi Tempat UMKM, Seni, Kreativitas Anak Muda |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Adakan FGD, Dorong Literasi dan Numerasi di Sumut |
![]() |
---|
2 Siswa SD Santo Nicholas Medan Raih Emas Olimpiade Matematika Internasional, Diapresiasi Wali Kota |
![]() |
---|
1.000 Mahasiswa UNPRI Ikuti Kuliah Umum Ketua Mahkamah Agung RI |
![]() |
---|
ASB Rilis Buku Advokasi HKSR, Suara Remaja Soal Hak Kesehatan Reproduksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.