Berita Nasional

Akhirnya Terungkap 3 Penyebab Utama Keracunan MBG, BPOM Sebut Makanan Tidak Layak Konsumsi

Akhirnya terungkap 3 penyebab utama keracunan makanan bergizi gratis. BPOM sebut memang tidak layak dikonsumsi siswa di sekolah.

Kolase Tribun Medan
KERACUNAN MBG : Sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami keracunan setelah makan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terungkap 3 penyebab utama keracunan makan bergizi gratis. BPOM sebut memang tidak layak dikonsumsi siswa di sekolah.

Berikut ini tiga faktor penyebab utama di balik kasus keracunan makanan yang terjadi dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) milik pemerintah. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap tiga faktor tersebut yakni kontaminasi bahan pangan kontaminasi bahan pangan, penurunan kualitas makanan karena penyimpanan yang tidak tepat, serta konsumsi makanan yang sudah dalam kondisi rusak atau basi.

"Kasus paling banyak disebabkan oleh kontaminasi silang, bahan makanan yang mulai terdegradasi, hingga makanan yang sudah tidak layak konsumsi," kata Kepala BPOM,Taruna Ikrar, saat ditemui di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (22/5/2025).

Ia juga menekankan kualitas tempat produksi makanan memegang peranan krusial. 

Menurutnya, dapur atau kontainer pengolahan makanan yang tidak memenuhi standar kebersihan dan sanitasi dapat menjadi sumber munculnya bakteri atau mikroorganisme berbahaya.

"Kontainernya harus benar-benar higienis. Kalau tempat masaknya saja sudah tidak bersih, risiko keracunan akan tinggi," jelasnya.

BPOM telah melakukan inspeksi di beberapa lokasi pengolahan makanan dalam program tersebut, dan mendapati sejumlah fasilitas belum memenuhi standar sanitasi yang layak. 

Oleh karena itu, lembaga tersebut meningkatkan pengawasan dan menyerukan pembenahan menyeluruh.

Program makan bergizi gratis yang menyasar anak sekolah dan kelompok rentan memang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Namun, jika aspek keamanannya diabaikan, maka justru berpotensi menimbulkan masalah baru dalam kesehatan masyarakat.

Kejadian Luar Biasa 214 Siswa Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis di Bogor, Stop Supplier

Setelah di Bandung 342 siswa mengalami keracunan, kini di Bogor ratusan siswa mengalami hal yang sama.

Badan Gizi Nasional merespons kasus keracunan menu makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bogor yang ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Status KLB ini ditetapkan lantaran terus bertambahnya siswa yang mengalami dugaan keracunan menu MBG.

Tercatat ada 214 siswa yang menjadi korban.

BGN bertanggung jawab dalam penanganan medis dan pembiayaannya.

“Korban diberikan asuransi untuk membayar biaya kesehatannya. Kami bekerja sama dengan Puskesmas menanggung seluruh biaya pengobatan itu oleh BGN," ujar Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan ditulis Senin (12/5/2025).

Pihaknya juga sudah melakukan uji lab mulai dari bahan serta makanan yang dimasak.

Serta memberi peringatan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab dalam pengelolaan menu tersebut.

"Kami langsung ambil tindakan. Satu, cek sampel makanannya, benar enggak? Ini valid nggak? Memang benar dari makanannya kan. Sampel makanan selalu ada. Kalau memang valid itu sampel makanan, misalnya ada tongkol yang kurang baik. Maka kami melakukan teguran keras itu kepada Satuan Pelayanan jika melakukan hal tersebut," ujar dia.

Dikutip dari Wartakota, Dinas Kesehatan Kota Bogor melaporkan sebaran kasus.

 Terdapat sembilan sekolah yang melaporkan dugaan keracunan MBG.

Perinciannya yakni TK Bina Insani (25 orang), SD Bina Insani (10 orang), SMP Bina Insani (94 orang), SMA Bina Insani (1 orang), SDN Kukupu 3 (8 orang), SDN Kedung Waringin (7 orang), SDN Kedung Jaya 1 (16 orang), SDN Kedung Jaya 2 (45 orang), dan SMP Bina Graha (8 orang).

Sampai saat ini ada 34 siswa yang masih dirawat di rumah sakit dari sebelumnya berjumlah 40 orang.

Sementara, 45 siswa lainnya menjalani rawat jalan dan 129 siswa mengalami keluhan ringan.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved