Sumut Terkini
Pemprov Sumut Akan Terapkan Sistem Belajar Mengajar Lima Hari pada Bulan Juli Mendatang
Sementara untuk Sabtu dan Minggu, siswa diminta untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumut akan menerapkan belajar mengajar tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan/ Luar Biasa (SMA/K/SLB) baik negeri maupun swasta selama lima hari tahun Ajaran baru periode 2025-2026 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga menegaskan, penerapan belajar mengajar tingkat SMA/K/SLB mulai berlaku pada bulan Juli 2025 mendatang.
Dijelaskan Alex, proses belajar mengajar selama lima hari itu dimulai dari hari Senin-Jumat.
Sementara untuk Sabtu dan Minggu, siswa diminta untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
"Sesuai dengan arahan Gubernur Sumut penerapan sekolah lima hari akan dilakukan di tahun ajaran baru tahun ini.
Artinya siswa-siswa yang diterima pada tahun ajaran baru periode 2025-2026 atau bulan Juli mendatang akan kita terapkan Sekolah lima hari ini,"jelasnya saat diwawancarai, Senin (2/6/2025).
Alex menerangkan, untuk sistem belajar mengajar tetap sama.
Hanya saja untuk jadwal belajar di hari Sabtu dibagi ke dalam jadwal belajar lima hari tersebut.
"Sistem belajar lima hari ini, nantinya hari Sabtu itu kosong. Tetapi dalam belajar lima hari ini ada tambahan jam belajar. Hanya saja masuknya tetap pukul 07.30 WIB dan waktu pulangnya yang agak lebih lama," tuturnya.
Menurutnya, untuk kepastian jadwal jam belajar, masih disusun secara teknis.
"Sekarang jadwal belajar masih disusun kajiannya. Nanti sekolah lima hati ini akan dituangkan di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) sehingga harus ditaati di seluruh sekolah wilayah pendidikan Sumut baik negeri, swasta maupun SLB," jelasnya.
Menurutnya penerapan sekolah lima hari ini sebagai bentuk mengurangi tawuran, geng motor dan perbuatan siswa tidak terpuji lainnya.
"Kita tahu tingkat kriminalitas cukup tinggi di Sumut. Ini salah satu cara menekan tingginya tawuran, narkoba dan geng motor. Sebab hari Sabtu ini, para siswa akan habiskan waktunya bersama keluarga," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta para orang tua memanfaatkan waktu untuk mendekatkan diri dengan anak-anak.
"Saat ini kan, kebanyakan siswa hanya bisa ketemu keluarga itu malam hari. Jadi dengan adanya sekolah lima hari, orangtua bisa manfaatkan waktu bersama anak-anaknya entah itu dengan jalan-jalan, olahraga dan lain-lain," ucapnya.
Selain manfaat untuk kedekatan siswa dan orang tua, kata Alex ini bermanfaat untuk peningkatan pariwisata dan ekonomi Pemprov Sumut.
"Jadi ini banyak manfaatnya. Mudah-mudahan orang tua juga bisa meluangkan waktu hari Sabtu-Minggu bermain bersama anaknya," ucapnya.
Dikatakan Alex, pengawasan orang tua juga penting untuk tumbuh kembang sang anak.
"Jadi orangtua tidak bisa menjadikan sekolah tempat penitipan anak atau apa. Pola asuh anak ini bukan hanya melibatkan sekolah tetapi juga keluarga. Jadi peran aktif orang tua dalam penerapan sekolah lima hari harus ada di sini," jelasnya.
Untuk itu, penerapan sekolah lima hari ini akan disosialisasikan ke sekolah-sekolah dalam waktu dekat.
"Ini akan kita sosialisasikan dalam waktu dekat sesuai arahan Gubernur Sumut ini akan diterapkan bulan Juli ini,"jelasnya.
(cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Spanduk Calon Ketua Golkar Hendri Sitorus Dicopot, Ini Penjelasan Ketua AMPG Sumut |
![]() |
---|
Tawuran di Belawan, Selain 2 Rumah Terbakar, 1 Polisi Luka dan 2 Warga Kena Tembak |
![]() |
---|
Tuan Rumah F1H2O, Indonesia Masih Tanpa Pebalap Andalan di Ajang Dunia |
![]() |
---|
Kubu Hendrik Sitorus Klaim Penuhi Syarat Dukungan Pencalonan Ketua Golkar Sumut |
![]() |
---|
Pemkab Butuh Seminggu Persiapan 2 Event Internasional, Berharap Berdampak pada Masyarakat Sekitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.